5. Ruko dibakar
Pada peristiwa kerusuhan di pertigaan Perumnas Waena, massa pelayat membakar sejumlah rumah toko (Ruko) di kawasan Kota Jayapura ini.
Dari video yang diterima detikcom, tampak terjadi kebakaran hebat di Pertigaan Perumnas Waena, Kota Jayapura. Terlihat api kebakaran melalap sebuah kawasan ruko yang berjejer. Kebakaran hebat tersebut juga disertai dengan asap yang membubung ke udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
6. Jumlah korban luka
Sementara hingga Kamis (28/12) malam, kerusuhan di STAKIN mengakibatkan 14 orang terluka.
Terdata pula, ada tujuh aparat mengalami luka-luka akibat kerusuhan di Jayapura. Hal ini disampaikan oleh Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri yang juga sempat berhasil dievakuasi dari massa.
"Kita dari aparat keamanan ada 7 TNI-Polri, sopirnya Karo Ops, dan tim saya, sopir saya itu juga kena," kata Irjen Mathius kepada wartawan di Jayapura, seperti dilansir detikSulsel.
7. Jumlah kerusakan
Total ada 2 bangunan rusak dan 25 ruko terbakar akibat kerusuhan. Kendaraan-kendaraan juga rusak.
Irjen Mathius juga membeberkan dampak kerusakan imbas kerusuhan yang pertama di STAKIN, Jayapura, pagi tadi. Dia mengatakan ada dua unit bangunan yang dirusak massa.
"Pada kejadian di depan STAKIN itu ada 14 korban luka-luka untuk kendaraan 1 mobil dibakar, 5 kendaraan rusak berat, 2 unit bangunan dirusak," ucap Mathius.
Lebih lanjut, dia memaparkan dampak kerusuhan yang kedua di Pertigaan Waena, saat malam hari. Menurutnya, ada 25 unit ruko yang dibakar massa.
"Ini ruko-ruko yang berdempetan dengan asrama intel tentara dari Denintel sehingga terjadi 25 unit rumah (ruko) terbakar untuk total kerugiannya masih dihitung oleh Danrem dan akan dilaporkan ke Panglima," imbuhnya.
8. Jenazah Lukas belum tiba sampai malam hari
Hingga berita Kamis (28/12) malam, dikabarkan bahwa jenazah Lukas Enembe belum sampai di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
"Sampai saat ini masih belum sampai di kediaman karena mereka masih terus melakukan aktivitas pengantaran jenazah menuju rumah almarhum di Koya Tengah," kata Irjen Mathius D Fakhiri dilansir detikSulsel, Kamis (28/12) malam.
(dnu/dnu)