Kasus kekerasan anak sedang tinggi di Jakarta. Pada bulan ini, setidaknya ada enam anak yang menjadi korban kekerasan orang dewasa.
Dari enam anak yang menjadi korban, ada lima korban jiwa. Mirisnya, kelima korban tewas di tangan orang tua kandung.
Enam orang korban tersebut terjadi dalam tiga kasus berbeda. Keenam anak menjadi korban pelampiasan kemarahan orang-orang dewasa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus terbaru, seorang anak tewas akibat dibanting ayah kandungnya di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), pada Rabu (13/12). Sebelumnya, seorang pria di Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel), bernama Panca Darmansyah (41) membunuh empat anak kandungnya.
Dan satu kasus lainnya ialah pria bernama Risqi Ariskalaki (29), yang menganiaya anak berusia 3 tahun hingga menyebabkan korban patah leher dan koma.
1. Ayah Banting Anak hingga Tewas
Kasus kekerasan terhadap anak terbaru terjadi di Penjaringan, Jakut, pada Rabu (13/12). Seorang pria berinisial U membanting anaknya, K alias Awan (10), hingga korban meninggal dunia.
"Benar, meninggal, anak kandungnya sendiri," kata Kapolsek Penjaringan Kompol Bobby Danuardi saat dihubungi, Kamis (14/12/2023).
Awalnya, pelaku yang memakai pakaian hitam memukul dan menendang sang anak yang berpakaian oranye hingga jatuh ke tanah. Setelah itu, pelaku menggendong korban dan mengangkatnya ke atas, kemudian membanting korban ke tanah. Korban terlihat lemas dan tak sadarkan diri.
Belum diketahui pemicu pasti hingga membuat U emosional dan tega membanting putranya. Setelah insiden itu, korban langsung dibawa pelaku ke rumah sakit (RS) karena tak sadarkan diri.
U telah ditahan polisi dan sedang diperiksa intensif terkait kasusnya tersebut.
2. Ayah Bunuh 4 Anak serta KDRT Istri
Panca Darmansyah (41) tega membunuh empat anak kandungnya. Sebelum membunuh empat anaknya, Panca sempat menganiaya istrinya, D, hingga korban harus dilarikan ke rumah sakit (RS).
Panca berdalih tindakan tersebut bermula dari kecemburuannya terhadap istri. Dia lalu melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya pada Sabtu (2/12).
Pada saat istrinya dirawat di RS, Panca malah melanjutkan aksi kekerasannya. Dia membunuh empat anaknya dengan cara dibekap.
Sebelumnya, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan Panca membunuh keempat anaknya itu pada Minggu (3/12) siang. Dia membunuh keempat anaknya satu per satu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Jadi aksi kejinya itu dilakukan siang hari, sekitar pukul 13.00 WIB. sekitar pukul 13.00 WIB, dikarenakan kami juga sudah mendapatkan video yang menunjukkan kondisi keempat anak tersebut dalam kondisi tidak bernyawa itu pukul 14.00 WIB," tutur Kompol Yossi.
3. Balita Koma Dianiaya Pacar Tante
Kasus ketiga, seorang balita H (3) koma akibat dianiaya pacar tantenya, Risqi Ariskalaki (29). Pelaku berdalih tega menganiaya korban lantaran urusan asmaranya terganggu.
Penganiayaan itu terjadi di rumah kontrakan di Jalan Kecubung Gang Asem RT 06/04 kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Kasus ini terungkap setelah Risqi dan pacarnya membawa korban ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Risqi berdalih menganiaya balita H karena kesal. Ia merasa terganggu hubungan asmaranya dengan pacar yang juga tante korban terganggu lantaran korban sering rewel.
"Dengan alasan bahwa korban HZ anak usia 3 tahun ini sering rewel, ganggu hubungan asmara antara Tersangka Risqi dan tante korban," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (12/12).
Risqi menganiaya korban dengan cara menyundut rokok, membanting, memukul, dan mencekik leher korban. Akibatnya, korban menderita luka luar dan dalam.
Akibat perbuatan keji Risqi, korban mengalami kritis dan sedang menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
(jbr/imk)