Bogor -
Remaja berinisial MBS (16) tewas mengenaskan di Pasar Ciampea, Kabupaten Bogor. Siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) itu tewas dibacok gerombolan anak muda.
Polisi menyelidiki kasus tersebut dan menangkap tiga tersangka. Mereka mengaku menyesal.
Namun, penyesalan itu datang terlambat. Ketiganya harus berurusan dengan pihak kepolisian karena ulahnya menghilangkan nyawa MBS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3 Pelaku Ditangkap
MBS tewas dibacok senjata tajam oleh kelompok pelaku. Peristiwa itu terjadi di Pasar Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Jumat 1 Desember siang.
"Iya (sudah ditetapkan tersangka)," kata Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana, saat dikonfirmasi, Senin (4/12).
Ketiga pelaku pembacokan berinisial AF (18) dan SG (18), dan MAR (17) ditangkap di rumahnya masing-masing di Pamijahan, Kabupaten Bogor. Dari ketiganya disita barang bukti senjata tajam dan sepeda motor.
Peran 3 Tersangka
Kapolsek Ciampea Kompol Suminto mengungkap peran ketiga tersangka. Salah satunya, tersangka MAR merupakan pelaku utama yang mengeksekusi korban.
"MAR (16) pelaku utama yang mengaku dan terbukti sebagai pembacok yang membawa celurit pendek kepada korban. Korban luka di leher," kata Suminto, Minggu (3/12).
Sementara tersangka inisial AF dan SG merupakan pelaku yang berbonceng tiga dengan pelaku MAR. AF dan SG dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP. Sedangkan pelaku anak berinisial MAR, dijerat Pasal 70 Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Baca di halaman selanjutnya: motif pembacokan hingga pelaku minta maaf....
Simak juga 'Gadis Tewas Mengenaskan Setelah Dianiaya Pacar di Bogor, Ini Tampang Pelaku':
[Gambas:Video 20detik]
Pelaku Menyesal dan Minta Maaf
Tersangka AF dan SG dihadirkan polisi dalam jumpa pers di Mapolres Bogor pada Senin (4/12). AF yang berbaju tahanan dan tangan diborgol kemudian menyampaikan penyesalannya usai ditangkap polisi.
"Menyesal," kata AF kepada wartawan, Senin (4/12).
Dia lalu meminta maaf kepada keluarga korban atas perbuatannya tersebut. Sebab, perbuatannya tersebut menghilangkan nyawa korban dengan sadis.
"Saya sebesar-besarnya meminta maaf kepada (keluarga) korban," ujarnya.
Dalih Cari Lawan dan Dendam
Kapolsek Ciampea Kompol Suminto menjelaskan para pelaku tengah mencari lawannya untuk tawuran. Aksi tersebut dilakukan para pelaku untuk menunjukkan eksistensinya tetapi dengan cara melawan hukum.
"Dari hasil penyidikan, motif pelaku adalah memang mencari lawan sasaran dari sekolah lain sebagai aksi jagoan, sampai menelan korban," kata Suminto.
Wakapolres Bogor Kompol Fitra Zuanda mengungkap motif lain para tersangka membacok korban. Para tersangka merasa dendam karena temannya pernah dibacok pelajar dari sekolah korban.
"Tersangka merasa dendam kepada sekolah korban, karena mengetahui anak sekolah pernah dibacok yang anak sekolah korban," kata Wakapolres Bogor Kompol Fitra Zuanda di Cibinong, Senin (4/12).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengatakan tersangka bersama rombongan berkumpul di warung sebelum melakukan aksinya. Mereka merencanakan sweeping.
"Sweeping dilakukan bertujuan balas dendam agar perbuatan yang disangkakan kepada SMK lawannya yang membacok salah satu teman pelaku sebelumnya," kata Teguh.
Kemudian, mereka melakukan sweeping dengan 7 sepeda motor. Para pelaku menduga korban adalah salah satu siswa sekolah yang dicari tersebut.
"Sehingga terjadi pengejaran. Korban panik bersama tiga orang temannya melarikan diri dan mampu dikejar pelaku," tuturnya.
Baca di halaman selanjutnya: kronologi pembacokan....
Kronologi Pembacokan
Polisi mengatakan korban bukan pelaku tawuran. Korban dibacok para pelaku saat hendak membeli pulsa di Pasar Ciampea.
"Kronologi kejadian bermula saat saksi (F) berjalan dengan bertujuan ke konter yang ada di Pasar Lama," kata Suminto dalam keterangannya, Jumat (1/12).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.20 WIB. Di tengah perjalanan, korban yang mengendarai sepeda motor berhenti dan menghampiri F.
"Lalu korban bertanya 'mau ke mana?'. Saksi menjawab 'mau ke konter'. Lalu korban menawarkan untuk bersama ke konter dengan menggunakan sepeda motor," ucapnya.
F lalu menggantikan korban mengendarai motor. Di tengah perjalanan, korban dan temannya berpapasan dengan kelompok pelaku yang menyerangnya dengan celurit.
Para pelaku kemudian menganiaya korban dengan senjata celurit. Korban tak dapat menghindar ia mengalami luka bacok di bagian kepala dan meninggal dunia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini