Massa buruh demo di depan Balai Kota DKI Jakarta jelang pengumuman upah minimum provinsi (UMP) oleh Pemprov DKI Jakarta pada 21 November 2023 kemarin. Menuntut UMP naik, massa buruh yang berdemo sampai mencopot pagar gedung Balai Kota.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sudah resmi menetapkan UMP 2024 sebesar Rp 5.067.381. UMP DKI 2023 sebelumnya sebesar Rp 4,9 juta.
"Rupiahnya dari Rp 4,9 juta jadi Rp 5.067.381," kata Heru Budi dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (21/11).
Heru memastikan penetapan UMP telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 51/2023 tentang Pengupahan. Penetapan UMP DKI 2024 juga tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 818 Tahun 2023 tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2024.
Dalam PP tersebut, telah ditetapkan formula kenaikan upah minimum dengan rumusan, nilai penyesuaian upah minimum adalah pertumbuhan ekonomi x alfa x upah minimum berjalan. Rumusan ini berlaku untuk UMP yang telah melebihi batas atas.
Sementara itu, upah minimum yang belum melebihi batas atas atau di bawah batas menggunakan rumusan nilai penyesuaian upah minimum adalah inflasi (pertumbuhan ekonomi x alfa) upah minimum berjalan seperti diatur dalam Pasal 26 PP 51/2023.
Berikut fakta-fakta demo buruh sampai copot pagar Balai Kota:
1. Pagar Rusak Didorong Massa Buruh
Massa buruh demo di depan Balai Kota DKI Jakarta ricuh. Massa merusak pagar kantor Pj Gubernur DKI Heru Budi sebelum pengumuman UMP.
Sekitar pukul 14.39 WIB, Selasa (21/11), massa menuntut agar Heru Budi menemui massa. Namun massa kemudian merusak pagar Balai Kota DKI.
Massa berusaha menjebol pagar Balai Kota DKI, pagar di bagian tengah hampir roboh. Buruh juga merusak tanaman dan membakarnya di depan Balai Kota DKI, polisi berjaga di lokasi.
2. Massa Buruh Bakar Ranting-Botol
Massa buruh yang demo di depan Balai Kota DKI Jakarta memanas, hingga membakar ranting kering dan botol plastik di depan pagar Balai Kota.
Usai merusak pagar, massa masih bertahan di Jalan Medan Merdeka Selatan depan gedung Balai Kota. Orator menyuarakan tuntutan aksi sambil berdiri di atas mobil komando.
Massa awalnya mengumpulkan dedaunan dan ranting kering di depan pagar Balai Kota, kemudian membakarnya. Api makin besar ketika massa aksi melempar botol plastik tumpukan ranting yang dibakar.
Api menghanguskan pagar Balai Kota hingga menghitam. Kondisi pagar sendiri telah miring dan rusak setelah didorong massa aksi.
"Pagar ini dibuat dari duit kita, bukan dari duit Heru Budi," kata orator dari atas mobil komando.
Tampak lima alat pemadam api ringan (APAR) disiagakan di dekat lokasi. Personel polisi, Satpol PP, hingga petugas pemadam kebakaran (damkar) bersiaga di lokasi.
3. Buruh Gotong Pagar ke Tengah Jalan
Massa buruh kemudian menggoyang-goyangkan pagar hingga terjadi cekcok di lokasi. Massa aksi awalnya mendorong pagar tengah Balai Kota DKI Jakarta.
Namun saat pagar hampir roboh seorang pria datang dan menghalau massa buruh. Tak diketahui siapa pria tersebut. Namun sebagian massa buruh mengejar pria tersebut dan sempat terjadi perkelahian.
Orator sempat meminta agar massa aksi tak terpengaruh oleh provokator. "Jangan terpengaruh oleh provokator kawan-kawan!" kata orator dari atas mobil komando.
Sementara pagar samping Balai Kota yang telah rusak digotong oleh massa buruh. Mereka beramai-ramai mengangkat pagar dan meletakkannya di tengah Jalan Medan Merdeka Selatan.
Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Tugu Tani ke Patung Kuda sempat ditutup. Kendaraan tak bisa melintas. Personel kepolisian hingga Satpol PP bersiaga di belakang pagar Balai Kota.
Simak Video 'UMP DKI Jakarta 2024 Naik Rp 165.583 Jadi Rp 5.067.381':
(rfs/rfs)