5 Fakta Demo Buruh Tuntut UMP DKI Naik Sampai Copot Pagar Balai Kota

5 Fakta Demo Buruh Tuntut UMP DKI Naik Sampai Copot Pagar Balai Kota

Tiara Aliya Azzahra, Fitrya Anugrah Kusumah - detikNews
Rabu, 22 Nov 2023 07:31 WIB
Massa buruh menggotong pagar Balai Kota DKI Jakarta ke tengah jalan. (Tiara/detikcom)
Massa buruh menggotong pagar Balai Kota DKI Jakarta ke tengah jalan. (Tiara/detikcom)
Jakarta -

Massa buruh demo di depan Balai Kota DKI Jakarta jelang pengumuman upah minimum provinsi (UMP) oleh Pemprov DKI Jakarta pada 21 November 2023 kemarin. Menuntut UMP naik, massa buruh yang berdemo sampai mencopot pagar gedung Balai Kota.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sudah resmi menetapkan UMP 2024 sebesar Rp 5.067.381. UMP DKI 2023 sebelumnya sebesar Rp 4,9 juta.

"Rupiahnya dari Rp 4,9 juta jadi Rp 5.067.381," kata Heru Budi dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (21/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heru memastikan penetapan UMP telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 51/2023 tentang Pengupahan. Penetapan UMP DKI 2024 juga tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 818 Tahun 2023 tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2024.

Dalam PP tersebut, telah ditetapkan formula kenaikan upah minimum dengan rumusan, nilai penyesuaian upah minimum adalah pertumbuhan ekonomi x alfa x upah minimum berjalan. Rumusan ini berlaku untuk UMP yang telah melebihi batas atas.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, upah minimum yang belum melebihi batas atas atau di bawah batas menggunakan rumusan nilai penyesuaian upah minimum adalah inflasi (pertumbuhan ekonomi x alfa) upah minimum berjalan seperti diatur dalam Pasal 26 PP 51/2023.

Berikut fakta-fakta demo buruh sampai copot pagar Balai Kota:

1. Pagar Rusak Didorong Massa Buruh

Massa buruh demo di depan Balai Kota DKI Jakarta ricuh. Massa merusak pagar kantor Pj Gubernur DKI Heru Budi sebelum pengumuman UMP.

Sekitar pukul 14.39 WIB, Selasa (21/11), massa menuntut agar Heru Budi menemui massa. Namun massa kemudian merusak pagar Balai Kota DKI.

Massa berusaha menjebol pagar Balai Kota DKI, pagar di bagian tengah hampir roboh. Buruh juga merusak tanaman dan membakarnya di depan Balai Kota DKI, polisi berjaga di lokasi.

Pagar Balai Kota DKI dirusak massa buruh. (Fitrya Anugrah Kusumah/detikcom)Pagar Balai Kota DKI dirusak massa buruh. (Fitrya Anugrah Kusumah/detikcom)

2. Massa Buruh Bakar Ranting-Botol

Massa buruh yang demo di depan Balai Kota DKI Jakarta memanas, hingga membakar ranting kering dan botol plastik di depan pagar Balai Kota.

Usai merusak pagar, massa masih bertahan di Jalan Medan Merdeka Selatan depan gedung Balai Kota. Orator menyuarakan tuntutan aksi sambil berdiri di atas mobil komando.

Massa awalnya mengumpulkan dedaunan dan ranting kering di depan pagar Balai Kota, kemudian membakarnya. Api makin besar ketika massa aksi melempar botol plastik tumpukan ranting yang dibakar.

Api menghanguskan pagar Balai Kota hingga menghitam. Kondisi pagar sendiri telah miring dan rusak setelah didorong massa aksi.

"Pagar ini dibuat dari duit kita, bukan dari duit Heru Budi," kata orator dari atas mobil komando.

Tampak lima alat pemadam api ringan (APAR) disiagakan di dekat lokasi. Personel polisi, Satpol PP, hingga petugas pemadam kebakaran (damkar) bersiaga di lokasi.

3. Buruh Gotong Pagar ke Tengah Jalan

Massa buruh kemudian menggoyang-goyangkan pagar hingga terjadi cekcok di lokasi. Massa aksi awalnya mendorong pagar tengah Balai Kota DKI Jakarta.

Namun saat pagar hampir roboh seorang pria datang dan menghalau massa buruh. Tak diketahui siapa pria tersebut. Namun sebagian massa buruh mengejar pria tersebut dan sempat terjadi perkelahian.

Orator sempat meminta agar massa aksi tak terpengaruh oleh provokator. "Jangan terpengaruh oleh provokator kawan-kawan!" kata orator dari atas mobil komando.

Sementara pagar samping Balai Kota yang telah rusak digotong oleh massa buruh. Mereka beramai-ramai mengangkat pagar dan meletakkannya di tengah Jalan Medan Merdeka Selatan.

Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Tugu Tani ke Patung Kuda sempat ditutup. Kendaraan tak bisa melintas. Personel kepolisian hingga Satpol PP bersiaga di belakang pagar Balai Kota.

Simak Video 'UMP DKI Jakarta 2024 Naik Rp 165.583 Jadi Rp 5.067.381':

[Gambas:Video 20detik]

4. Polisi Minta Massa Buruh Bubar

Polisi meminta massa buruh membubarkan diri usai merusak pagar Balai Kota DKI Jakarta. Namun, massa buruh sempat menolak membubarkan diri.

Personel polisi tampak membuat barikade untuk membubarkan massa aksi. Dari atas mobil, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro meminta agar massa aksi bubar.

"Karena massa aksi melakukan perusakan, kami mengimbau untuk bubar," kata Susatyo di lokasi.

Massa pun protes, mereka memilih tetap bertahan dan duduk di aspal. Massa aksi yang bertahan itu kemudian diangkat oleh personel polisi ke tempat lain.

Setiap massa aksi diangkat oleh dua personel polisi. Mereka dipindahkan menjauhi gedung Balai Kota DKI.

Orator pun meminta massa aksi bertahan. Setelah itu, polisi mulai maju ke arah buruh dan meminta massa bubar. "Mobil komando silakan bergerak, tim penindak bersiap," ujar Susatyo.

"Aksi ini damai," balas orator.

"Aksi ini tidak damai karena melakukan perusakan. (Barikade) 3 langkah maju jalan," ujar Susatyo.

Pagar Balai Kota DKI dirusak massa buruh. (Fitrya Anugrah Kusumah/detikcom)Pagar Balai Kota DKI dirusak massa buruh. (Fitrya Anugrah Kusumah/detikcom)

5. Massa Buruh Bubar

Massa buruh yang berdemonstrasi di Balai Kota DKI Jakarta kemudian membubarkan diri. Sebelum bubar, mereka terlebih dahulu menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Orator di lokasi terlebih dahulu mengajak massa aksi menyanyikan lagu Indonesia Raya. Massa buruh tampak mengangkat tangan dan hormat sambil bernyanyi.

Selain massa aksi, polisi ikut bernyanyi sambil berdiri tegak. Setelahnya, massa aksi pun perlahan bubar dan membawa kendaraannya menjauh dari Balai Kota DKI. Beberapa peserta aksi tampak bersalaman dengan polisi, termasuk Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro.

"Merdeka, merdeka, merdeka!" teriak massa aksi.

Massa aksi pun berencana melanjutkan demonstrasi ke kediaman Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Setelahnya, rombongan langsung bergerak meninggalkan lokasi.

"Kita balik kanan. Hari ini kita diadu domba oleh Heru. Hebat ya Heru, seorang pj bisa adu domba kita. Masih ada waktu tiga jam, kita kepung rumah Heru," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads