Kandidat Tentara Inovatif TNI AU
Letkol Tek G Siringoringo
Letkol Tek G Siringoringo menjabat sebagai Kabagum Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI Angkatan Udara. Letkol Ringo membuat inovasi water container bombing berupa bola plastik berisi air yang dijatuhkan dari pesawat C-130 Hercules untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Teknologi untuk memadamkan kebakaran ini dirancang oleh Letkol Ringo di Dislitbangau pada 2019. Pengeboman air menggunakan bola-bola fiber dari kabin pesawat C-130 Hercules ini kemudian diuji coba pada Januari 2020 di Pangkalan Udara (Lanud) Suryadarma, Kalijati, Subang, Jumat (17/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ringo menyebutkan satu bola air ini berisikan 133 liter. Sementara satu kali operasi menggunakan water container bombing yang dibawa pesawat Hercules ini bisa membawa 9 ton air yang terdiri atas 76 bola air.
Inovasi ini telah diuji coba dan mendapatkan Sertifikat Kelaikan (Slaik) dan Sertifikat Prototipe (Sprot) dari Puslaiklambangjaau. Ringo menyebutkan inovasi ini pada awalnya direncanakan untuk memadamkan karhutla pada 2020. Semua persiapan telah dilakukan, namun akhirnya tertunda karena adanya pandemi COVID-19.
![]() |
Pada 2023 ini, Ringo sempat memaparkan inovasi water container bombing untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di sejumlah titik di Sumatera dan Kalimantan saat ini. Akan tetapi, inovasi ini belum bisa digunakan karena pesawat Hercules masih dalam perawatan. Dia menyebut Kementerian Pertahanan tertarik untuk penggunaan water container bombing ini dan akan dianggarkan untuk tahun depan.
Letkol Tek Alradix Djansena
Komandan Satuan Pemeliharaan (Dansathar) 13, Depohar 10, TNI Angkatan Udara, Letkol Tek Alradix Djansena membuat alat untuk menguji komponen pesawat C-130 Hercules. Sebanyak 3 alat tester yang diciptakan oleh Letkol Alradix.
Tiga alat tersebut yakni Digital Fuel Quantity, Fixture Landing Gear dan Output Pressure Indicator. Ketiga alat itu digunakan untuk menguji komponen pesawat apakah berfungsi baik atau tidak sebelum dipasangkan ke pesawat.
Pertama adalah Fixture Landing Gear. Alat ini digunakan unjuk menguji penyangga roda pesawat atau gear strut yang digunakan pesawat C-130 Hercules. Selanjutnya adalah Output Pressure Indicator. Alat ini digunakan untuk mengukur besaran output pressure atau tekanan keluar saat perbaikan manifold valve di bagian penyangga roda pesawat.
![]() |
Alat ketiga yang diciptakan oleh Letkol Alradix adalah Digital Fuel Quantity. Alat ini berfungsi untuk mengetes apakah indikator bahan bakar pesawat berfungsi dengan baik atau tidak. Alat ini khusus untuk pesawat C-130 Hercules yang memiliki indikator bahan bakarnya sudah digital.
Selain menciptakan alat tester ini, Letkol Alradix juga menulis buku tentang teknik pesawat terbang yang berjudul 'Prajurit Teknisi, Bangga Menjadi Teknisi Komponen Pesawat TNI AU'. Letkol Alradix menyebut buku ini tentang cara menumbuhkan semangat teknisi pesawat TNI AU hingga memberikan motivasi kepada generasi muda yang mencintai teknik pesawat terbang.
Letkol Teknik Y. H. Yogaswara
Bom pesawat tempur buatan dalam negeri dikembangkan oleh peneliti Dislitbang TNI AU Letkol Teknik Y. H. Yogaswara. Bom pesawat tempur itu telah dipakai oleh pesawat Sukhoi dan pesawat yang digunakan NATO.
Sejak 2008 lalu Yoga mengembangkan bom pesawat tempur ini. Sebelumnya, Indonesia hanya mengandalkan impor dari luar negeri untuk mendapatkan bom pesawat tempur yang dipakai oleh pesawat TNI. Bom yang dirancang Yoga telah diproduksi massal oleh industri dalam negeri dan digunakan oleh pesawat Sukhoi dan pesawat yang digunakan NATO.
Pada Dislitbang TNI AU, Letkol Yoga terlibat dalam berbagai jenis penelitian dalam bidang sistem senjata dan amunisi meliputi bom, roket, misil, hingga pesawat tanpa awak. Selain itu, Yoga juga memiliki sertifikat kompetensi sebagai Inspektur Kelaikudaraan dari Indonesia Defense Airworthiness Authority (IDAA), Kementerian Pertahanan RI. Yoga juga sebagai dosen di Universitas Pertahanan (Unhan).
![]() |
Bom yang dirancang Yoga di antaranya adalah P-100, P-100L, BNT-250, MK-81 RI, BLM-33, TAG-81, dan TAG-82. Bom-bom tersebut dipergunakan untuk keperluan latih maupun tempur. Yoga juga merancang bom TAG-81 tahun 2021 dan TAG-82 itu dirancang tahun 2022.
Selain itu, Letkol Yoga juga pernah mengembangkan guided bomb atau bom terpandu yang memiliki kemampuan untuk 'mengejar' sasaran dan tingkat akurasi lebih tinggi. Bom terpandu itu pernah diproduksi secara terbatas pada tahun 2012. Akan tetapi, ketika hendak diproduksi massal di pabrik dalam negeri, Indonesia belum memiliki akses ke komponen kritis untuk menciptakan bom tersebut.
Simak kandidat penerima Soedirman Awards 2023 kategori Tentara Inovatif TNI AD pada halaman berikut.