Inovasi Pratu Teguh Ciptakan AMFU untuk Memonitor Proses Penembakan Rudal

Soedirman Awards 2023

Inovasi Pratu Teguh Ciptakan AMFU untuk Memonitor Proses Penembakan Rudal

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 17 Okt 2023 12:44 WIB
AMFU yang diciptkan Pratu Teguh Rahman Septiawan
Pratu Teguh Rahman Setiawan (Foto: dok. Istimewa/foto diberikan oleh Pratu Teguh)
Jakarta -

Pratu Teguh Rahman Setiawan menciptakan Atlas Monitoring Firing Unit (AMFU) sebagai alat untuk mendukung rudal mistral atlas. Alat ini berfungsi sebagai monitor untuk menampilkan bidikan penembak yang akan meluncurkan rudal.

Atas inovasinya ini, Pratu Teguh diusulkan untuk Soedirman Awards 2023. Pratu Teguh saat ini bertugas sebagai Taban Ahli 1 Ophar Sihar Yon Arhanud 2, Kostrad.

Alat ini diciptakan oleh Pratu Teguh pada tahun 2021. AMFU ini akan menampilkan bidikan penembakan yang dilakukan oleh prajurit yang sedang mengoperasikan rudal mistral ke dalam televisi monitor. Alat ini juga bisa merekam proses penembakan rudal dan bisa ditampilkan secara live streaming.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pratu Teguh kemudian menceritakan tentang alat pendukung rudal atlas ini. Pratu Teguh mengatakan sebelum adanya AMFU ini, proses penembakan rudal hanya bisa dilihat oleh prajurit yang melakukan penembakan dan mengoperasikan rudal mistral atlas.

"Jadi alutsistanya itu namanya rudal mistral atlas, jadi rudal itu peluru kendali, jadi peluru kendali itu udah pintar, setelah dia keluar dari tabung peluncur dia udah bisa mencari sasarannya sendiri. Alutsista itu memiliki jarak 6 kilometer yang digunakan untuk menghancurkan pesawat udara, sasaran udara intinya. Dengan cara dia menangkap pancaran inframerah yang dipancarkan oleh pesawat itu yang dikejar sama dia," kata Teguh kepada detikcom.

ADVERTISEMENT
AMFU yang diciptkan Pratu Teguh Rahman SeptiawanAMFU yang dipasangkan di rudal mistral. (Foto: dok. Istimewa/foto diberikan oleh Pratu Teguh)

Teguh menyebut Atlas Monitoring Firing Unit ini akan mentransfer secara real time proses penembakan rudal. Cara kerjanya, AMFU data receiver akan dipasangkan di alutsista kemudian ditransfer ke main unit.

Main unit itu kemudian bisa merekam, hingga menampilkan bidikan penembak rudal di dalam sebuah layar monitor. Data juga bisa dikirimkan dari main unit dan akan diterima oleh GWS (ganendra wireless system), kemudian dihubungkan ke televisi monitor, komputer hingga bisa ditayangkan melalui live streaming.

"Jadi sistem kerjanya output dari kamera diterima sama main unit, itu namanya. Main unit itu bisa merekam, bisa menampilkan, nah juga bisa men-streaming-kan. Jadi kalau misal pas kita menembak itu pimpinan juga bisa melihat, mengoreksi tembakan dari si petembak itu," jelasnya.

AMFU yang diciptkan Pratu Teguh Rahman SeptiawanPerangkat AMFU yang diciptakan Pratu Teguh sebagai pendukung rudal mistral (Foto: dok. Istimewa/foto diberikan oleh Pratu Teguh)

Teguh menyebut, adanya Atlas Monitoring Firing Unit ini juga sebagai bahan evaluasi. Sehingga, kata dia, segala aktivitas yang dilakukan penembak rudal bisa dipantau.

"Jadi kalau misal petembak kurang tenang, 'tenang, tenang', 'tembakanmu kurang tenang', jadi kita bisa melatihkan di situ," jelasnya.

Teguh kemudian menceritakan awal mula dia terpacu untuk membuat inovasi ini. Teguh kala itu mengalami kendala ketika ingin menembakkan rudal pada saat latihan.

"Jadi pas waktu saya mau nembak, panahnya itu terhalang oleh awan, jadi kami nggak bisa nge-lock, dengan hal itu saya keinginan saya orang bisa tahu apa yang saya rasakan. Sebelum adanya alat saya itu yang bisa lihat cuma petembak saja, jadi orang lain itu nggak tahu, jadi orang tidak tahu penembakannya gimana, karena nggak ada recording-nya," tutur dia.

AMFU yang diciptkan Pratu Teguh Rahman SeptiawanPratu Teguh Rahman Septiawan (Foto: dok. Istimewa/foto diberikan oleh Pratu Teguh)

Beberapa saat kemudian, Teguh mengikuti latihan kecabangan di Baturaja, Sumatera Selatan. Pada saat itu, Teguh melihat tentara Prancis membawa alat yang bisa menampilkan aktivitas saat penembakan rudal.

"Setelah itu, ada ada event latihan antar kecabangan di Baturaja, kebetulan orang Prancis bawa alatnya, saya lihat, saya kayaknya bisa bikin alat ini. Nah, setelah saya bisa saya kembangkan, jadi dia lebih multifungsi, bukan hanya bisa menampilkan. (Jadi) dari pengalaman juga," tutur dia.

Teguh menyebut, awalnya aktivitas penembakan rudal itu hanya bisa ditampilkan di handphone. Dia kemudian mengembangkan hingga bisa ditampilkan di televisi monitor hingga streaming di YouTube.

"Kami pertama bikin itu cuma prototipe dari HP saja, itu tahun 2021, kemudian kami dapat apresiasi dari Dankodilat, akhirnya kami kembangkan jadi alat yang lebih kompleks, tapi judulnya masih prototipe satu unit. Ini udah generasi ketiga, awalnya kabel, yang sekarang sudah wireless, jadi tanpa kabel, jadi kita tanpa mengganggu petembak. Si petembak biarkan dia laksanakan tugasnya dari atas, kita sudah bisa memonitor dari jarak jauh," tutur dia.

AMFU yang diciptkan Pratu Teguh Rahman SeptiawanBidikan penembakan yang ditampilkan oleh AMFU. (Foto: dok. Istimewa/foto diberikan oleh Pratu Teguh)

Lebih lanjut, Teguh menyebut Atlas Monitoring Firing Unit ini juga ditampilkan dalam Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) yang berlangsung pada September kemarin. Dia menyebut aktivitas penembakan rudal itu ditayangkan secara streaming di YouTube.

"Kebetulan kemarin juga ada event Latbakjatrat 2023 ini ditampilkan alat saya di YouTube di-streaming-kan jadi masyarakat juga bisa melihat bagaimana caranya menembak rudal," pungkasnya.

AMFU yang diciptkan Pratu Teguh Rahman SeptiawanBidikan penembakan rudal yang ditayangkan melalui AMFU kemudian live streaming di YouTube. (Dok. Istimewa)
(lir/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads