7 Fakta Baru Kasus Bapak dan Balita Tewas Membusuk di Koja

7 Fakta Baru Kasus Bapak dan Balita Tewas Membusuk di Koja

Kurniawan Fadilah - detikNews
Selasa, 31 Okt 2023 07:00 WIB
Penampakan rumah bapak dan balita yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Penampakan rumah bapak dan balita yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara. (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Kasus ayah inisial HR (50) dan anak balitanya AQ (2) yang tewas membusuk di rumah Koja, Jakarta Utara, masih menjadi teka-teki. Apa yang menyebabkan keduanya tewas masih misterius.

Namun, sejumlah fakta terungkap dari hasil penyelidikan kepolisian. Berikut fakta-faktanya yang kami rangkum, Selasa (31/10/2023).

1) Ada Luka di Anak

Polisi mengungkap hasil pemeriksaan jenazah bapak berinisial HR (50) dan balita AQ (2) yang ditemukan tewas membusuk di rumah di Koja, Jakarta Utara. Dari hasil pemeriksaan, terdapat luka di anak, sementara di sekitar tubuh bapak ditemukan darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada anak, jejak kematian 3 hari itu kita akan terus lakukan uji jaringan untuk melihat penyebab kematian yang signifikan. Ada luka," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, Senin (30/10).

Gidion mengungkapkan luka pada anak ditemukan pada bagian wajah dan kening. Namun, apakah luka tersebut berkaitan dengan kematian korban, hal ini masih didalami lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

"Apakah luka signifikan dengan kematian itu? Perlu dilakukan uji jaringan karena usia kematian tiga hari. Tidak tampak luka kasatmata. Ada luka di bagian wajah dan kening," ujar Gidion.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif SetiawanKapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setiawan (dok.Istimewa)

2) Darah di Sekitar Tubuh Bapak

Sementara itu, pada tubuh HR tidak ditemukan luka terbuka. Namun, polisi mengungkap terdapat darah di sekitar jasad korban HR.

"Penyebab kematian, pada kasat mata pada tubuh H tidak ditemukan luka terbuka. Pun ada darah di sekitar jasad tubuh, tapi tidak ditemukan luka terbuka," jelasnya.

3) Bercak Darah di Tubuh Istri

HR dan AQ ditemukan tewas di rumah di kawasan Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu (28/10) pagi. Selain korban tewas, di dalam rumah tersebut ditemukan istri dan anak balita lainnya dalam kondisi lemas.

Belum diketahui apakah istri berkaitan dengan peristiwa kematian suami dan anaknya. Akan tetapi, polisi menemukan bercak darah menempel pada istri.


Baca fakta-fakta lainnya di halaman selanjutnya....

Lihat juga Video: Dampak Fisik dan Mental Bagi Balita Mendaki Gunung

[Gambas:Video 20detik]



4) Tak Ada Orang Lain Masuk TKP

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan kecil kemungkinan adanya orang luar yang masuk ke rumah, mengingat kondisi pintu tertutup.

"Jadi ini, kalau kita lihat TKP ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk karena kondisi pintu yang tertutup, tidak ada jejak secara scientific," kata Gidion kepada wartawan, Senin (30/10).

Namun Gidion masih terus memaksimalkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Dia pun masih menunggu sang istri yang dianggapnya menjadi saksi kunci.

"Tetapi kita pastikan lagi karena satu-satunya saksi yang sangat kita harapkan mumpuni adalah istri," ujar Gidion.

Penampakan rumah bapak dan balita yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara (Kurniawan Fadilah/detikcom)Penampakan rumah bapak dan balita yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara (Kurniawan Fadilah/detikcom)


5) Bapak Sempat Keluhkan Sakit Tenggorokan

Polisi telah meminta keterangan dari keluarga pria berinisial HR (50) yang ditemukan tewas membusuk bersama anak balitanya, AQ (2), di rumahnya di Koja, Jakarta Utara. Dari pemeriksaan keluarga HR, terungkap komunikasi terakhirnya.

"Karena penelusuran jejak gadget sebelumnya, komunikasi H dan keluarganya ada menyebut keluhan tentang sakit tenggorokan," kata Gidion kepada wartawan, Senin (30/10/2023).

Namun, Gidion belum bisa memastikan apakah hal tersebut berkaitan dengan kondisi kematian korban. Untuk mendalami hal ini, polisi akan melakukan pemeriksaan mendalam.

"Kita harus lakukan uji forensik yang lain histopatologi forensik, kemudian toksikologi forensik. Tapi apakah ini kemudian signifikan dengan hasil kondisi pada waktu terakhir," ucap Gidion.

Baca fakta lain di halaman selanjutnya....

6) Usia Kematian Beda 7 Hari

Polres Metro Jakarta Utara mengungkap hasil autopsi bapak berinisial HR (50) dan balita AQ (2) yang ditemukan tewas membusuk dalam rumah di Koja, Jakarta Utara. Polisi mengungkap kematian keduanya berselang seminggu.

"Hasil autopsi, usia kematian dari korban bapak tadi sekitar 10 hari,sementara anak kematian tiga hari. Jadi ada perbedaan 7 hari," kata Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Senin (30/10/2023).

Gidion menjelaskan pihaknya saat ini masih mendalami hasil pemeriksaan forensik. Penyidik Polres Metro Jakarta Utara masih menunggu pemeriksaan forensik.

Penampakan rumah bapak dan balita yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara (Kurniawan Fadilah/detikcom)Penampakan rumah bapak dan balita yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara (Kurniawan Fadilah/detikcom)

7) Kondisi TKP Berantakan

Sebelumnya, Polisi mengungkapkan kondisi rumah di Koja, Jakarta Utara, saat bapak berinisial HR (50) dan balita AQ (2) ditemukan tewas membusuk. Polisi menyebut kondisi TKP berantakan.

"Dari fisik kita temukan kondisi TKP yang sudah bisa dikatakan mengalami berantakan, kondisi rumahnya seperti tidak berpenghuni," kata Gidion.

"Tetapi, Ketika masuk ke TKP ada mayat atau jasad seorang lelaki--yang menurut ciri-ciri fisik dari keluarga yang bersangkutan--berinisial H, tetapi untuk pastinya kita akan lakukan tes DNA. Dan satu mayat lagi yang anak laki-laki di kamar tidur," lanjut Gidion.

Polisi masih menyelidiki kasus kematian bapak dan anak ini. Hari ini polisi akan melakukan olah TKP kembali di lokasi kejadian.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads