Gubernur Papua nonaktif, Lukas Enembe, hingga kini belum menyampaikan keterangan yang pasti perihal aktivitas berjudi di Singapura. Terbaru, Lukas marah di ruang sidang saat disinggung jaksa soal berjudi di Singapura.
"Saudara tukar uang untuk keperluan apa?" cecar jaksa penuntut umum KPK ke Lukas Enembe saat pemeriksaan terdakwa kasus suap dan gratifikasi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).
Lukas menjawab singkat, dirinya tukar uang untuk membeli dolar Singapura lalu membayar biaya pengobatannya di sana. Jaksa lanjut mencecar apakah Lukas Enembe juga menggunakan uang yang ditukar untuk berjudi, dan dari mana asal uang yang ditukarkan Lukas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu uang operasional gubernur," jawab Lukas Enembe.
Jaksa KPK selanjutnya menanyakan kepada Lukas soal kegiatannya bersama saksi Jackson di Singapura. "Jakcson yang bantu aktivitas Saudara di Singapura? Mendampingi berobat dan mendampingi judi?" cecar jaksa.
"Judi nggak ada, judi tidak ada. Dengar! Tidak ada judi," jawab Lukas dengan suara tinggi.
Jawaban Lukas tersebut berbeda dengan pengakuannya pada Rabu (9/8). Saat itu Lukas Enembe mengakui pernah bermain judi di Singapura, namun dia menyebut lebih banyak berobat dibanding main judi.
Pengakuan Lukas Enembe itu disampaikan saat ketua majelis hakim Rianto Adam Pontoh menanyakan tanggapan Lukas terhadap keterangan saksi dari pihak swasta bernama Dommy Yamamoto. Lukas tak memberikan pertanyaan, tapi menyebut dirinya lebih banyak berobat dibanding bermain judi di Singapura.
"Saudara Terdakwa Lukas Enembe, apakah ada pertanyaan kepada Saksi?" tanya Hakim Rianto Adam Pontoh dalam persidangan di PN Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (9/8).
"Ya, Pak Ketua Hakim yang saya hormati dan anggota. Kalau di Singapura saya lebih banyak berobat, di Singapura saya lebih banyak berobat. Saya lebih banyak berobat daripada judi," jawab Lukas Enembe.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Detik-detik Lukas Enembe Lempar Mic di Ruang Sidang':
Lukas mengatakan menukarkan uang ke Dommy untuk keperluan pengobatan di Singapura. Sementara itu, Dommy mengaku pernah melihat Lukas berobat dan bermain judi di Singapura.
"Lebih banyak berobat daripada?" tanya Hakim Rianto.
"Main judi," jawab Lukas.
"Apa lagi?" tanya Hakim Rianto.
"Dommy bilang, beberapa kali itu saya ketemu dia. Saya ketemu dia, Dommy untuk penukaran tukar valas, untuk tukar dolar, dolar Singapura, untuk berobat lebih banyak saya tukar dengan dia. Bukan judi," kata Lukas.
"Saya simpulkan apa yang disampaikan oleh Terdakwa. Ditanyakan lagi kepada Saudara, apakah Saudara tahu nggak bahwa Lukas Enembe tiap kali datang ke Singapura itu lebih banyak berobat daripada main judi, gimana Saudara?" tanya Hakim Rianto kepada saksi.
"Yang saya tahu beliau sakit dan ada pergi berobat dan juga saya melihat beliau ada berjudi," jawab Dommy.
Lukas mengakui pernah bermain judi di kasino di Sentosa, Singapura. Lukas mengatakan lebih banyak mengurus pemerintahan dibanding berjudi.
"Jelas ya, apa lagi pertanyaannya?" tanya Hakim Rianto.
"Jadi tempat judi itu kasino Sentosa. Kalau tempat lain, saya nggak tahu. Kalau Sentosa, saya pernah masuk," jawab Lukas.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Kesaksian mengenai aktivitas judi Lukas Enembe di Singapura disampaikan saksi Dommy Yamamoto dan Jimmy Yamamoto. Keduanya adalah penyedia jasa di Singapura.
Jaksa penuntut KPK, Wawan, mengatakan aktivitas judi itu dilakukan Lukas pada 2020 dan 2022. Dia mengatakan pihaknya memiliki bukti jika uang yang digunakan Lukas untuk berjudi merupakan uang suap yang berkaitan dengan proyek di Papua.
"Kami punya buktinya ini, bukti transfer uang, melalui rekening penampung atas nama Agus Parlindungan Tambunan. Nah rekening inilah yang digunakan Dommy Yamamoto menampung duit-duit yang kemudian digunakan untuk berjudi di Singapura dan Filipina, nilainya adalah Rp 3,170 miliar," ungkap jaksa Wawan.
Lebih lanjut, Wawan mengatakan uang yang masuk ke rekening Dommy selaku pihak swasta penyedia layanan judi dari Lukas hanya digunakan untuk keperluan berjudi.
"Jadi tidak ada aktivitas lain selain keperluan berjudi yang masuk ke rekening dia, melalui rekening penampung Agus Parlindungan Tambunan," ujarnya.