Buron kasus korupsi di KPK kini tinggal menyisakan tiga orang. KPK membeberkan kabar terbaru dari jejak pelarian para buron tersebut.
Ketiga tersangka di KPK yang saat ini masih berstatus buron mulai dari Harun Masiku, Paulus Tannos, hingga Kirana Kotama. Ketiga buron ini diduga berada di luar negeri.
Dirangkum detikcom, Sabtu (12/8/2023), pihak KPK menjelaskan perkembangan para pencarian buron koruptor itu pekan ini. Di awal pekan ini KPK juga mengadakan pertemuan dengan jajaran Hubinter Polri dalam membahas penanganan pencarian buron koruptor.
Jejak Terbaru Harun Masiku
Dalam pertemuan dengan pimpinan KPK di gedung KPK pada Senin (7/8), Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengungkap keberadaan Harun Masiku yang diduga berada di Indonesia. Hal itu merujuk pada data perlintasan yang ditemukan oleh Hubinter Polri.
"Dugaan kami berdasarkan data perlintasan seperti itu (Harun Masiku di Indonesia). Tapi kita tidak menghentikan pencarian dari yang bersangkutan di luar negeri," kata Krishna di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (7/8).
Isu pencarian buron koruptor dari KPK itu menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan antara Hubinter Polri dan KPK. Krishna mengatakan pihaknya siap membantu KPK dalam mencari tiga tersangka korupsi yang saat ini masih berstatus buron.
"Dua buron lain insyaallah tadi kita melakukan komunikasi ketat. Tadi kami akan membicarakan lebih lanjut apa bantuan teknis yang bisa diberikan," katanya.
Khusus Harun Masiku, kata Krishna, pihaknya menemukan data perlintasan mantan politikus PDIP itu berada di Indonesia. Hal itu menepis rumor yang menyebut Harun ada di luar negeri.
"Ada data perlintasannya yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan ada di dalam negeri. Jadi rumor-rumor yang beredar seperti itu, ya kami sampaikan," tutur Krishna.
KPK mengaku temuan dari Hubinter Polri itu akan didalami pihaknya. Namun, pihak KPK mengatakan temuan data perlintasan Harun Masiku merupakan data lama.
"Iya, data perlintasan yang lama. Melintasnya terhitung karena memang perlintasan itu, sampai sekarang belum tercatat lagi," kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur di gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (11/8).
Asep mengatakan jajaran Hubinter Polri memang menyampaikan informasi soal penanganan tiga buron KPK, termasuk Harun Masiku. Polri, menurut Asep, saat itu menjelaskan mengenai data perlintasan ketika Harun Masiku kembali ke Indonesia.
Data itu diketahui merupakan momen kembalinya Harun Masiku ke Indonesia pada 2021. Saat itu mantan caleg PDIP itu disebut baru kembali dari Singapura.
"Pada saat diskusi disampaikan Pak Krishna Murti bahwa yang tercatat, khusus HM, perlintasannya itu waktu itu masuk ke Indonesia. Saya kira rekan-rekan sudah lihat yang ada videonya pada saat dia di bandara masuk. Jadi tercatatnya masuk," jelas Asep.
Seusai peristiwa tersebut, KPK mendapatkan informasi keberadaan Harun Masiku ada di luar negeri. KPK menduga Harun bisa pergi dari Indonesia melalui 'jalur tikus'.
"Tapi dalam perkembangannya info yang kami terima yang bersangkutan itu sudah keluar dari Indonesia tapi tidak melalui jalur resmi sehingga tidak tercatat pada saat keluarnya. Nah, dari info tersebut kita tindak lanjuti," ujar Asep.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
(ygs/hri)