Massa yang tergabung dari honorer tenaga kesehatan (nakes) menggelar demo di depan gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, hari ini. Sebanyak 2.000 personel dikerahkan untuk mengamankan demo.
"Total di seluruh Jakpus ada 2.000 personel tersebar gabungan," kata Kapolres Metro Jakpus Kombes Komarudin saat dihubungi, Senin (7/8/2023).
Komarudin mengatakan massa yang hadir diperkirakan mencapai 1.500 orang. Mereka menuntut untuk pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Honorer Nakes massa sekitar 1.500. Minta diterbitkan surat pengangkatan menjadi PNS," ujarnya.
Komarudin menyebut hingga kini arus lalu lintas masih normal. Namun demikian, pihaknya menyiapkan rekayasa berupa pengalihan jika aksi yang ada menggangu arus lalu lintas. Komarudin mengimbau massa aksi untuk menyampaikan aspirasi sesuai aturan yang ada agar tidak menggangu arus lalu lintas.
"Belum ada penutupan masih normal semua memang ini sedikit terjadi kepadatan. Rekayasa yang disiapkan tentunya manakala nanti massa nya bertambah dan kantong ataupun titik unjuk rasa yang disiapkan itu tidak mencukupi pasti nanti akan bertambah terhadap ini, makanya nanti akan dialihkan sekiranya dibutuhkan," jelasnya.
Selain nakes, honorer lintas profesi juga ikut serta menyuarakan isu tersebut. Mereka menuntut agar pekerja honorer diangkat menjadi ASN tanpa melalui jalur tes.
Masyarakat Diminta Hindari DPR
Informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya melalui akun Instargam @tmcpoldametro, masyarakat diimbau untuk menghindari kawasan tersebut selama demo berlangsung. Demo diperkirakan berlangsung pukul 08.00-15.00 WIB.
TMC Polda Metro meminta masyarakat untuk menghindari kawasan depan DPR dari arah Semanggi ke Slipi agar tidak terjebak kemacetan. Pengendara yang akan menuju ke Slipi juga diimbau untuk mencari jalur alternatif lain.
"Info lalu lintas Pukul 08.00 sampai 15.00 hindari kawasan depan DPR/MPR dari Semanggi menuju ke Slipi, hindari kepadatan lalu lintas di Jalur Arteri di depan DPR/MPR ada aksi penyampaian pendapat di muka umum oleh elemen masyarakat, di imbau bagi masyarakat agar mencari jalur alternatif lain," tulis TMC Polda Metro, dilihat detikcom, Senin (7/8/2023).
(mea/jbr)