Jadi Calon Paskibraka Nasional, Siswi Asal Manokwari Wujudkan Mimpi Ibu

Nabila Els Nur Azizah - detikNews
Minggu, 30 Jul 2023 17:26 WIB
Foto: dok. Nabila Els/detikcom
Jakarta -

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menghadirkan 6 perwakilan calon Paskibraka yang telah lolos seleksi nasional dan sedang menempuh masa pelatihan dan pembekalan. Para calon Paskibraka tersebut membagikan kisah perjuangan mereka untuk bisa mengibarkan bendera di Hari Kemerdekaan RI ke-78 mendatang.

Mereka dihadirkan dalam sesi Bincang bersama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Pusat 2023 yang bertempat di Perpustakaan Nasional RI pada Minggu (30/7).

Salah satu Paskibraka yang hadir adalah Paskalia Aprilia Kubari. Siswi asal Manokwari, Papua Barat tersebut mengungkapkan dirinya sangat bersemangat mengikuti seluruh proses seleksi Paskibaraka. Ia mengakui menjadi Paskibraka di tingkat Nasional adalah cita-citanya sejak SMP.

"Sejak SMP, saya sudah target, nih, kalau SMA nanti harus ikut Paskibraka," ujar Paskalia kepada detikcom saat ditemui di Perpustakaan Nasional RI, Minggu (30/7/2023).

Jauh datang dari Papua Barat, Paskalia memiliki motivasi tinggi untuk membanggakan kedua orang tua, terutama sang Ibunda yang sudah dari jauh hari bermimpi hal yang sama dengannya. Ia pun tak menyangka bisa mewujudkan harapan tersebut.

"Saya ingin membanggakan kedua orang tua saya terutama Mama saya karena saya sering nonton di TV bareng Mama saya dan paling suka lihat Paskibraka 17 Agustus. Jadi, Mama saya juga ingin saya menjadi Paskibraka seperti itu," kata Paskalia.

"Saat pengumuman hasil akhir, saya kasih tahu Mama saya dan ia kaget sekali. Itu merupakan doa Mama yang selalu mendoakan (saya) dan saya bersyukur sekali," sambungnya.

Menahan rindu yang mendalam kepada keluarga dan teman-teman di Manokwari, Siswi SMAN 1 Manokwari tersebut tetap teguh serta tekun menjadi peserta Capaskibraka 2023.

"Saya ke sini juga merupakan keinginan orang tua saya dan mereka juga ingin saya menjadi yang terbaik. Maka dari itu, saya juga harus berbuat baik di sini. Saya harus menyelesaikan tugas saya di sini untuk mengibarkan bendera," imbuhnya.

Paskalia menyatakan sangat senang menjadi bagian dari Capaskibraka 2023. Selain pelatihan secara fisik, ia dan teman-teman juga dibekali dengan materi Pendidikan Pancasila dari narasumber-narasumber ahli.

Meraih peringkat 1 di seleksi tingkat Provinsi Papua Barat, Paskalia membagikan tips dan trik kepada calon-calon generasi selanjutnya yang ingin mengikuti jejaknya sebagai Paskibraka Nasional.

"Intinya, kita harus percaya diri kalau kita bisa. Doa, itu juga paling utama. Kemudian, semangat dan jalani dengan ikhlas. Karena itu akan membuahkan hasil jika kita melakukan sesuatu dengan sukacita," ucapnya.

Diketahui, proses registrasi di tahun ini lebih sederhana dan transparan karena pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Transparansi BPIP.

"Sekarang proses seleksi paskibraka sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya di mana saat (proses seleksi) ini diambil alih oleh BPIP dan menggunakan sebuah aplikasi yaitu Transparansi (Paskibraka)," ungkap salah satu calon Paskibraka asal Riau Kelvina Ramahenda.

Ketua angkatan Capaskibraka 2023 ini mengungkapkan hambatannya pada seleksi Paskibraka hanya berkutat di jarak yang harus ditempuh untuk sampai ke lokasi seleksi.

"Karena saya tinggalnya di Kabupaten Kepulauan Meranti kalau ingin ke ibu kota provinsi harus menyebrang pulau terlebih dahulu dengan 3 kali transit lewat transportasi laut dan darat," ungkap Kelvin.

Terbantu atas kehadiran aplikasi BPIP, Kachina mengaku bersyukur karena proses registrasi secara online dapat lebih mudah dilakukan. Selain itu, adanya aplikasi tersebut memberikan kesempatan kepada seluruh anak Indonesia untuk mewujudkan mimpinya sebagai Paskibraka.

"Perbedaan yang saya rasakan dari (pendaftaran) tahun-tahun sebelumnya adalah anak-anak di usia kami (akhirnya) punya kesempatan yang sama," ujar Kachina.

Walau registrasi lebih mudah, proses seleksi tetap dilaksanakan dengan ketat. Seperti yang dilontarkan oleh Achmad Rasya Alfarizki, calon Paskibrakan asal Maluku. Ia menuturkan seleksi tahun ini lebih kompleks dibanding sebelumnya. Seluruh hasil penilaian tes dapat dilihat langsung oleh peserta melalui aplikasi Transparansi BPIP.

"Setelah melakukan administrasi (di tingkat kota), kita melakukan pendaftaran di aplikasi Transparansi. Setelah hasil administrasi dan kesehatan sudah keluar, kita melakukan seleksi di tingkat kota dan provinsi. Seleksi yang kita lakukan itu (meliputi) TWK, TIU, Kesamaptaan, Kesehatan, Wawancara itu semua keluar di aplikasi transparansi dari BPIP," tutur Achmad.

Siswa asal Maluku tersebut menambahkan nilai yang mereka peroleh sudah tidak dapat diganggu gugat karena seluruh hasil akan diberikan langsung ke pihak pusat.

"Nilai yang kita dapat itu sudah tidak dapat diubah lagi karena sudah launching ke pusat," imbuhnya.

Sebagai informasi, seluruh Paskibraka yang telah dipusatkan kini berjumlah 76 orang dari 38 provinsi di Indonesia.

Nessya, Capaskibraka dari DIY mengungkap selama proses seleksi kemarin seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia mengirimkan 8 orang putra-putrinya untuk mengikuti seleksi di tingkat provinsi.

"Setiap Kabupaten/Kota mengirimkan 4 pasang untuk mengikuti seleksi di provinsi," jelas Nessya.

Lebih ketat lagi daripada seleksi di tingkat Kota, seluruh peserta yang lolos seleksi ke tingkat Provinsi harus melewati sesipsikotes dan medical check up tambahan.




(anl/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork