Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) berkoordinasi secara internal untuk merespons kabar adanya warga yang cedera parah gara-gara lehernya terjerat kabel di Jakarta Selatan. Warga tersebut adalah Sultan, terjerat kabel yang menjuntai dari tiang di Jl Pangeran Antasari.
"Kami prihatin terhadap kejadian ini," kata Ketua Umum Apjatel, Jerry Mangasas Swandy, kepada detikcom, Kamis (27/7/2023).
Dia menjelaskan Apjatel tidak punya kewenangan mencabut izin anggotanya. Apjatel adalah asosiasi yang terdiri dari perusahaan-perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Apjatel akan berkoordinasi secara internal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sama sekali dari tanggal 5 Januari tidak mendapat laporan dari Jl Pangeran Antasari dari tanggal 5 Januari tersebut (tanggal peristiwa kecelakaan Sultan). Saya akan tanyakan ke pengurus terkait di internal Apjatel," kata Jerry.
Ketua Apjatel Korwil Jabodetabek, Anton Febrian Belnis, menanggapi peristiwa ini dengan sikap tegas. Apabila ada kabel optik yang melintang di jalanan, dia mempersilakan pemutusan kabel tersebut demi keselamatan masyarakat.
"Kalau ada kabel optik mengganggu di jalan, saya perintahkan putus," kata Anton.
Korban bernama Sultan Rif'at Alfatih, pemuda yang menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya Malang. Dia sudah tujuh bulan hidup tidak normal gara-gara kecelakaan akibat kabel utilitas melintang di Jl Pangeran Antasarari, Jakarta Selatan.
Peristiwa terjadi pada 5 Januari 2023. Sultan, yang berkendara bersama teman-teman SMA-nya pukul 22.00 WIB malam, mengalami kecelakaan. Kabel fiber optik yang menjuntai itu tersangkut mobil, kabel itu tertarik mobil dan memantul ke leher Sultan. Sultan seketika tak sadarkan diri. Tulang tenggorokan sultan putus. Saluran makan juga putus.
Tindakan medis dilakukan. Hingga saat ini, Sultan tidak bisa bicara serta tidak bisa makan dan minum secara normal. Paru-parunya terdampak. Dia tidak lagi bisa mengonsumsi makanan secara normal. Berat badannya menjadi turun.
Ayah Sultan bernama Fatih FH mencoba meminta pertanggungjawaban dari pihak perusahaan pemilik kabel fiber optik yang menjuntai. Pada 5 Juni 2023, Fatih mendatangi kantor perusahaan pemilik fiber optik itu di Jakarta Pusat. Namun upayanya tersendat gara-gara pihak perusahaan tak lagi bisa dihubungi. Keuangan keluarga terganggu karena biaya pengobatan untuk Sultan yang mahal.
"Harapan saya sih yang pasti anak saya bisa sembuh total dengan cara apa pun. Tetapi yang realistis sekarang adalah bantuan dan pertanggungjawaban pihak perusahaan, karena selain itu sekarang ini saya mencoba menjual rumah saya untuk biaya pengobatan anak saya, sudah tidak ada pilihan," tutur Fatih ayah Sultan, Rabu (26/7) kemarin.
Simak Video 'Seorang Mahasiswa Tak Bisa Bicara Gegara Laka Terjerat Kabel di Jaksel':