Curhat Ortu soal Sultan Kini Tak Bisa Bicara karena Kabel Menjuntai

Curhat Ortu soal Sultan Kini Tak Bisa Bicara karena Kabel Menjuntai

Mei Amelia R - detikNews
Rabu, 26 Jul 2023 13:50 WIB
Sultan Rifat Alfatih (20) kini tak bisa hidup normal. Mahsiswa Universitas Brawijaya ini kini tak bisa bersuara usai lehernya terkena kabel yang menjuntai.
Sultan Rif'at Alfatih (20) kini tak bisa hidup normal. Mahsiswa Universitas Brawijaya ini kini tak bisa bersuara usai lehernya terkena kabel yang menjuntai. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Malang nasib Sultan Rif'at Alfatih. Kondisi mahasiswa semester VII Universitas Brawijaya (UB), Malang, itu memprihatinkan setelah lehernya terjerat kabel fiber optik yang menjuntai di Jakarta Selatan (Jaksel).

Sudah 7 bulan Sultan tidak bisa bicara karena insiden itu. Ayah Sultan, Fatih FH, kini memperjuangkan haknya untuk mendapatkan pertanggungjawaban dari pihak perusahaan pemilik kabel fiber optik yang menjuntai itu.

Kepada detikcom, Fatih mengaku pernah mendatangi kantor perusahaan pemilik kabel fiber optik itu di Jakarta Pusat pada 5 Juni 2023. Saat itu, menurutnya, ada iktikad baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Besoknya tanggal 6 Juni mereka datang ke rumah, langsung ada utusan mereka tiga orang dan mereka mengakui betul bahwa itu (kabel) punya mereka," kata Fatih kepada detikcom, Rabu (26/7/2023).

"Dan atas kecelakaan itu, mereka menyatakan prihatin dan akan bertanggung jawab atas kecelakaan itu sesuai standar mereka. Ya sudah, saya sampaikan intinya permintaan saya prioritaskan obati dulu anak saya sampai sembuh total. Kemudian atas biaya pengobatan yang sudah dikeluarkan, tolong supaya diganti, karena itu di luar perencanaan saya," imbuh Fatih.

ADVERTISEMENT

Namun, setelahnya, Fatih mengatakan tidak ada tindak lanjut. Dia kecewa karena salah satu perwakilan perusahaan yang tadinya menjadi jembatan komunikasi kini tidak lagi bisa dihubungi.

"Diprosesnya saya berkali-kali follow up lewat HP, WA, tapi progresnya kok lambat sekali. Bahkan posisinya sejak 2 bulan ini nggak ada kabar. Terakhir saya coba komunikasi lagi perwakilan yang selama ini menjadi pintu saya untuk komunikasi, itu menyampaikan, 'Pak, kami tidak diperbolehkan lagi komunikasi dengan Bapak. Nanti akan dilanjutkan oleh pihak ketiga yang akan komunikasi'. Saya nggak tahu pihak ketiga itu siapa, saya tanya siapa, dijawab 'tidak tahu', sampai sekarang tidak ada follow up lagi, ini yang membuat saya kecewa," ucap Fatih.

Sultan Rif'at Alfatih (20) kini tak bisa hidup normal. Mahsiswa Universitas Brawijaya ini kini tak bisa bersuara usai lehernya terkena kabel yang menjuntai.Sultan Rif'at Alfatih (20) sebelum mengalami kecelakaan akibat leher terjerat kabel fiber optik di Jaksel. (Foto: dok. Istimewa)

Upayakan Jalur Kekeluargaan

Fatih mengaku sudah berkonsultasi dengan pengacara. Menurut pengacara, sebetulnya Fatih bisa saja menggugat pihak perusahaan melalui jalur perdata dan pidana.

"Pengacara saya yang konseling menyampaikan kasus ini memenuhi dua unsur, pertama unsur perdata karena mengandung unsur kerugian dan yang kedua pidana karena ada membahayakan nyawa seseorang dan ini disarankan pengacara saya untuk dilakukan proses hukum dua unsur ini," katanya.

Akan tetapi, Fatih masih berharap ada iktikad baik dari perusahaan. Ia berharap pihak perusahaan kabel fiber optik mau menyelesaikan secara kekeluargaan.

"Tapi sampai sekarang saya masih berharap ada kekeluargaan dulu supaya tidak terlalu panjang prosesnya," ucapnya.

Biaya yang dikeluarkan Fatih untuk pengobatan putranya sudah tak terhitung. Bahkan kini Fatih berencana menjual rumahnya untuk biaya pengobatan putranya itu.

"Harapan saya sih yang pasti anak saya bisa sembuh total dengan cara apa pun. Tetapi yang realistis sekarang adalah bantuan dan pertanggungjawaban pihak perusahaan, karena selain itu sekarang ini saya mencoba menjual rumah saya untuk biaya pengobatan anak saya, sudah tidak ada pilihan," tuturnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Simak juga 'Follow Up Insiden Binaragawan Tewas Tertimpa Barbel':

[Gambas:Video 20detik]



Duduk Perkara

Peristiwa nahas yang dialami Sultan itu terjadi pada 5 Januari 2023. Saat itu Sultan mengendarai sepeda motor bersama rekan-rekannya.

"Desember 2022 kemarin pulang ke rumah. Rumah saya kan di Bintaro, lalu 5 Januari dia ingin jalan-jalan naik motor sama teman-temannya SMA," kata Fatih.

Sultan pun pergi bersama teman-temannya sekitar pukul 22.00 WIB. Setibanya di Jalan Pangeran Antasari, ada kabel fiber optik yang menjuntai yang menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Mobil dan motor yang melintas memelankan lajunya.

Saat melewati kabel fiber optik yang menjuntai, menurut Fatih, Sultan yang mengendarai motor berada di belakang mobil jenis SUV. Tiba-tiba kabel yang menjuntai itu tersangkut bagian atas mobil yang melaju dan terlontar ke arah Sultan.

"Mobil itu mungkin nggak merasa (tersangkut kabel) karena besar, ditarik terus sampai titik tertentu lepas. Begitu lepas, posisinya (kabel) itu kejepret kayak katapel, langsung kena orang di belakangnya, ya anak saya. Kena langsung tepat di lehernya," ucap Fatih.

Sultan seketika terpental dari motor dan tidak sadarkan diri. Teman-temannya dibantu masyarakat setempat langsung menolong dan membawanya ke rumah sakit terdekat yaitu RS Fatmawati. Fatih, yang mendapatkan kabar, langsung menuju ke rumah sakit.

"Dokter di RS Fatmawati itu menyampaikan anak saya mengalami hal yang buruk karena tulang tenggorokannya putus. Jadi tulang mudanya putus, lepas dari laring faring jakunnya itu, kemudian saluran makan dan napas itu putus semuanya," kata Sultan.

Tidak Bisa Bicara

Tiga hari dirawat di RS Fatmawati, Sultan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sultan sudah menjalani tindakan operasi beberapa kali akibat kecelakaan tersebut. Sekitar 2 bulan lalu atau Mei 2023, Sultan pulang tapi kondisinya masih memprihatinkan.

"(Saat ini) sama sekali tidak bisa bicara, tidak bisa makan minum secara normal," ucap Fatih.

Lalu pada hari ini Sultan dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo karena ada pendarahan di tenggorokannya. Paru-parunya juga terendam air sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

"Dan sekarang posisinya dirawat, hari ini dirawat di RSCM. Dirawat lagi karena ada dinding pendarahan di tenggorokannya, karena sering batuk-batuk, kemudian diobservasi ulang karena di dalam paru-parunya itu banyak cairan. Cairannya dari mana, karena ya tenggorokannya ini bermasalah dari lambung naik masuk ke dalam paru-paru, jadi paru-parunya kerendam air, lagi dirawat lagi sekarang," paparnya.

Akibat tulang tenggorokannya patah, Sultan harus menggunakan selang untuk makan dan minum. Hanya susu dan makanan cair yang menjadi asupannya. Kondisi ini mengakibatkan berat badan Sultan turun drastis.

"Betul, tinggi badan anak saya itu 182 cm, berat badan awalnya kurang lebih 69 (kg). Saat ini berat badannya 46 kilogram," katanya.

Tidur Sambil Pegang Gelas

Tidak seperti orang normal, Sultan tidak bisa menelan ludahnya sendiri. Sebab hal ini akan berdampak terhadap paru-parunya.

"Kalau bicara menderita, jadi gini kita orang normal setiap menit pasti nelan ludah kita, itu yang normal terjadi. Nah anak saya tidak bisa menelan ludahnya, artinya kalau dia berusaha nelan ludah akan masuk ke paru-paru yang membuat sekarang masuk dioperasi ini karena paru-parunya isi cairan termasuk isi ludahnya sendiri," katanya.

"Sehingga yang dilakukan setiap menit dia akan meludah, even tiap dia tidur pun dia megang gelas yang ada tutupnya untuk dikeluarkan di gelas itu. Jadi dia tidak bisa tidur full normal total nggak bisa. Jadi dia nggak bisa tidur normal, hari-hari dia hanya meludah-meludah, karena kalau dia kelupaan sampai meludah, ketelan paru-paru,itu yang membuat sekarang paru-parunya kerendem. Jadi multiefek gitu," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(mei/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads