Impitan Ekonomi Pemilik di Balik Rumah DP 0 Rupiah Jadi Kosan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 24 Jun 2023 21:41 WIB
Suasana Menara Samawa, Pondok Kelapa, Jakarta Timur (Brigitta Belia/detikcom)
Jakarta -

Viral di media sosial salah satu unit rumah DP Rp 0 di Menara Samawa, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, disewakan sebagai tempat indekos. Setelah ditelusuri, ada motif ekonomi dibalik alasan pemilik menyewakan unit yang dimilikinya.

Dilihat detikcom, Rabu (21/6/2023), dalam video berdurasi 1 menit 6 detik yang beredar di media sosial disebut biaya sewa hunian tersebut sebesar Rp 1 juta dan bebas iuran pengelolaan iuran (IPL).

Tampak stiker putih bertuliskan 'Program DP Nol Rupiah Fasilitas Pemilikan Rumah Sejahtera Pemerintah Provinsi DKI Jakarta' yang tertempel di pintu masuk hunian itu. Video itu menunjukkan suasana serta fasilitas yang didapatkan, mulai dari kamar mandi di dalam, dapur, balkon hingga satu kamar tidur.

Hunian yang dipromosikan sebagai kos-kosan itu disewakan lengkap dengan furnitur, seperti dipan tempat tidur, kulkas, dan kitchen set. Namun saat ini, video tersebut telah dihapus.

"Kalian yang lagi cari kosan, yang nyaman dan harganya murah sini aku kasih tau rekomendasi kosan murah di Jakarta Timur. Kamar mandinya dalam, udah ada kulkas dan juga kitchen set-nya. Dipakai kompor tanam dan pastinya kalau ngekos di sini nggak perlu jajan keluar karena bisa masak di rumah," demikian narasi dalam video itu.

"Dengan fasilitas sebagus itu, sewa atau ngekos di apartemen ini cuma Rp 1 juta free IPL," tambah dia.

Tetangga Keberatan Rumah DP Rp 0 Disewa Jadi Kosan

Penghuni lainnya yang juga menempati unit di Menara Samawa mengaku keberatan dengan tindakan tersebut. Sebab, tetangga menilai tindakan tersebut menyalahi ketentuan yang berlaku.

"Nggak setuju saja. Kan ini peruntukannya buat kita-kita yang penghasilannya kurang. Tapi yang bisa nyewain rumah itu berarti duitnya banyak dong. Orang kaya," kata salah satu penghuni berinisial D (36) saat ditemui di kawasan Menara Samawa, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Sabtu (24/6/2023).

Selain itu, D menyebut prosesnya mendapatkan hunian subsidi ini membutuhkan waktu. Selain harus mengikuti alur pendaftaran yang panjang, segala kelengkapan administrasi pun mesti dipenuhi.

"Dulu (untuk dapat hunian) prosesnya lama. Pakai daftar-daftar dulu, pakai surat keterangan segala macam. Ribet, dapetin-nya susah," jelasnya.

Ia pun mengaku sempat mendengar desas-desus maraknya penyewaan hunian di Menara Samawa itu. Bahkan, kata dia, beberapa kali ada orang baru yang menempati hunian. Namun orang tersebut mengaku sebagai saudara pemilik unit.

"Kalau itu (sewa hunian) kayanya ada deh. Cuma saya nggak tahu persis. Tapi ada. Kemarin dengar juga katanya mah banyak yang sewa-sewain. Tapi orang pada nggak tahu saja karena dari mulut ke mulut," ujarnya.

"Kalau ditanya mesti bilang rumahnya saudara. Padahal mah itu dia nyewa," sambungnya.

Masih berdasarkan informasi yang ia terima, harga sewa hunian yang ada di Menara Samawa berkisar dari harga Rp 1-3 juta per bulan.

"Katanya sih Rp 2 jutaan, tapi ada yang sampai Rp 3 juta. Kalau yang viral itu kayaknya sejuta ya? Ya, tergantung tipe kayaknya. Sama fasilitas di dalam rumahnya," terangnya.

Ia mengatakan hunian orang menengah ke bawah itu tidak seharusnya bisa disewakan. Menurutnya, itu sama saja makin memperkaya orang berada.

"Masa iya fasilitas buat kita diambil juga sama yang kaya. Makin nggak adil dong," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(taa/dek)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork