Andreas Wiliam Sanda (21) diduga menjadi korban penganiayaan oleh prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Sikka, NTT. Ayah Andreas, Gregorius Sanda, mengatakan anaknya menolak untuk menyelesaikan kasus ini lewat jalur kekeluargaan.
"Hukuman seberat-beratnya," kata Gregorius seperti dilansir detikBali, Rabu (31/5/2023).
Gregorius mengatakan pihaknya telah memaafkan pelaku. Namun, dia meminta pelaku tetap dihukum seberat-beratnya.
"Memaafkan sebagai manusia, tapi perbuatan saya kutuk. Proses hukum sampai pecat," tuturnya.
Sebelumnya, tiga prajurit TNI AL yang bertugas di Lanal Maumere diduga menganiaya Andreas pada Sabtu (27/5). Mereka diduga memukul Andreas dengan popor senjata. Andreas juga dipaksa telanjang. Pelaku diduga memaksa Andreas mengolesi kemaluannya dengan balsam.
Danlanal Maumere Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan pun telah meminta maaf kepada Andreas Wiliam Sanda atas penganiayaan oleh anggotanya. Permohonan maaf itu disampaikan oleh Ady di rumah Andreas di Dusun Watuwoga, Desa Waturia Bukit, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT.
Simak selengkapnya di sini.
Lihat juga Video: Viral Pria Main Pukul Gegara Ditegur Serobot Antrean SPBU di Jakbar
(haf/idh)