Penderita Gagal Ginjal Ini Ceritakan Pelayanan & Manfaat Peserta JKN

Angga Laraspati - detikNews
Kamis, 27 Apr 2023 17:08 WIB
Foto: BPJS Kesehatan
Jakarta -

Salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Kabupaten Cirebon Junaedi (49) menceritakan kisahnya saat dokter mendiagnosis sakit gagal ginjal di awal tahun. Saat itu ia diharuskan melakukan cuci darah secara rutin setiap minggu.

"Kaget saya waktu dokter bilang harus cuci darah. Sebelumnya saya tidak pernah sakit apa-apa padahal. Ternyata sekalinya sakit, saya harus cuci darah," ungkap Junaedi dalam keterangan tertulis, Kamis (27/4/2023).

Gagal ginjal merupakan kondisi ketika ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring zat sisa dari darah dengan baik. Jika ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring, akan terjadi penumpukan limbah dan zat kimia pada darah menjadi tidak seimbang.

Cuci darah atau hemodialisis merupakan salah satu pengobatan yang harus dilakukan oleh secara rutin oleh pasien penderita sakit gagal ginjal sepanjang hidupnya.

Di tengah perbincangannya, Junaedi bercerita ia dan keluarganya sempat merasa khawatir akan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan cuci darah.

Setiap kali melakukan cuci darah, diperlukan yang dapat mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Sedangkan saat divonis menderita sakit gagal ginjal, Junaedi dan keluarganya belum terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Untuk kebutuhan sehari-hari saja serba pas-pasan. Alhamdulillah sekarang sudah terdaftar sebagai peserta JKN yang dibayarkan iurannya oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon. Saya mengucapkan terima kasih, karena sudah banyak dibantu untuk didaftarkan jadi peserta JKN," ucap Junaedi.

Junaedi saat ini merupakan peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja (PBPU BP) yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon. Junaedi menyampaikan selama mendapatkan layanan di fasilitas kesehatan, tidak pernah merasa dibeda-bedakan dengan pasien lainnya.

Ia juga merasakan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit sudah sangat baik. Selain itu menurutnya, dokter dan perawat yang merawatnya sangat ramah, sehingga membuatnya nyaman untuk melakukan cuci darah.

"Selama saya berobat, pelayanan yang saya dapat sudah sangat baik. Saya juga tidak pernah dikenakan biaya apapun. Selama sesuai prosedur dan indikasi medis, semua layanan akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan," katanya.

Meski merasa lega dikarenakan ia tak khawatir lagi akan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan cuci darah. Ia tetap berpesan kepada peserta JKN lainnya agar dapat menjaga kesehatan diri sedari dini. Selain dengan menerapkan pola hidup yang sehat, menurutnya peserta JKN juga harus juga mengecek kondisi kesehatannya secara berkala.

"Program JKN memang menanggung semua biaya pelayanan kesehatan sesuai prosedur dan indikasi medis. Meski begitu, kita harus tetap mengutamakan pencegahan dengan sungguh-sungguh menjaga kesehatan," imbuhnya.

Junaedi menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta JKN lainnya karena sudah secara rutin membayar iuran setiap bulannya. Iuran dari peserta JKN yang sehat telah membantu peserta lain yang membutuhkan layanan kesehatan.

Ia pun turut berpesan kepada sesama pasien cuci darah untuk dapat dengan ikhlas menerima kondisi yang ada dan tetap semangat menjalani aktivitasnya sehari-hari.

"Yang terpenting kita tidak perlu banyak pikiran dan tidak boleh putus asa dengan kondisi kesehatan. Walaupun kadang terasa lelah, harus ingat ada keluarga terus memberi semangat supaya kita terus bertahan. Tetap semangat untuk pasien cuci darah lainnya," tuturnya.

Simak juga 'Deteksi Dini Penyakit Kronis Akan Ditanggung JKN':






(fhs/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork