Paryanto (54), menjadi salah satu korban pembunuhan berantai Slamet Tohari (45) atau Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah. Keluarga Paryanto meminta agar pelaku dihukum setimpal.
"Ya musibah, intinya ikhlas. Saya juga penginnya hukumannya setimpal sama seperti apa yang pelaku lakukan ke ayah saya," kata GE, anak Paryanto, saat ditemui, dilansir detikJabar, Kamis (6/4/2023).
Permintaan ini juga disampaikan kuasa hukum keluarga Paryanto, Heri Purnama Tanjung. Heri meminta Mbah Slamet dihukum maksimal lantaran dinilai masuk tindak pidana pembunuhan berencana.
"Yang jelas kita minta keadilan dengan hukuman setimpal. Sudah jelas ini (pembunuhan) berencana dari mulai penggandaan uang sampai pembunuh, karena modusnya penipuan ya 378 si korban ini semua menagih janji dukun tersebut dan akhirnya semua yang nagih dibunuh," kata Heri.
Kembali ke GE, dia menyebutkan dia pertama kali mengantar ayahnya ke Banjarnegara pada Juli 2022. Dia mengatakan sang ayah dan tersangka berkenalan melalui media sosial Facebook.
"Iya tahu (lewat Facebook), bulan Juli 2022. Emang awalnya mikirnya teman bisnis, ternyata setelah pertemuan dua kalinya ke sana ke Banjarnegara lagi (ternyata) penggandaan uang, uka-uka gitu lah," kata GE.
Baca selengkapnya di sini.
Lihat Video: Jenis Kelamin hingga Asal Para Korban Dukun Mbah Slamet Banjarnegara
(azh/idh)