Mantan Bos Duga Masih Banyak Korban Tipu-tipu Ajudan Pribadi

Mantan Bos Duga Masih Banyak Korban Tipu-tipu Ajudan Pribadi

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 17 Mar 2023 13:34 WIB
Ajudan Pribadi atau Muhammad Akbar ditangkap terkait kasus penipuan
Ajudan Pribadi atau Muhammad Akbar ditangkap terkait kasus penipuan (Foto: dok. Polres Jakbar)
Jakarta -

Pengusaha Andi Rukman Nurdin Karumpa menerima banyak aduan soal penipuan Ajudan Pribadi atau M Akbar. Andi Rukman menyebut sasaran Ajudan Pribadi rata-rata kenalannya sesama pengusaha.

Andi Rukman mengatakan mulanya tak tahu-menahu soal bisnis fiktif jual beli mobil Ajudan Pribadi. Namun beberapa rekan sejawat menelepon dia soal ulah Ajudan Pribadi. Akbar sendiri sudah tidak lagi bekerja pada Andi Rukman sejak 2018.

"Saya tahu ada bisnis mobil ini setelah ada sahabat saya, teman-teman saya menelpon bahwa 'saya habis kirimi duit ke Akbar itu dijanjikan mobil'," kata Andi saat dihubungi detikcom, Jumat (17/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi Rukman menyebut sempat menasihati Ajudan Pribadi terkait hal tersebut. Namun Ajudan Pribadi malah berdalih tengah menjalankan bisnis.

"Awas kamu seperti itu, kamu tega sama saya, kamu rusak nama saya di luar. Saya angkat nama kamu, saya baik-baikin, saya cukupi kebutuhanmu, kau tega sama orang. Di mana muka saya kau simpan. Dia bilang, 'tidak Puang, itu tidak nipu, itu saya bisnis, mereka mau beli mobil, cuma mobilnya saja belum datang'," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Setelah Ajudan Pribadi ditangkap dan ditahan di kasus tersebut, dirinya justru menerima lebih banyak aduan. Teman-temannya mengadukan kena tipu Ajudan Pribadi dengan nominal mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 80 juta.

"Setelah Akbar ditangkap, ini ada beberapa orang yang menelpon menyampaikan. 'Izin, Komandan, saya juga kena'. Waduh, saya bilang. Walaupun ada yang melapor Rp 50 juta, Rp 80 juta, dan segala macam, saya kaget," ujarnya.

Andi merasa kaget dan menyayangkan Ajudan Pribadi tersandung kasus penipuan karena sosoknya yang lugu dan polos. Pengusaha asal Sulawesi Selatan itu kini hanya mendoakan Ajudan Pribadi agar kuat menghadapi kasus tersebut. Dia pun meminta Ajudan Pribadi kooperatif dalam menjalani proses hukum yang ada.

"Saya hanya bisa mendoakan semoga dia kuat, saya minta kooperatif mengikuti proses hukum ini. Ini bagian Tuhan mengangkat derajat dia, supaya bisa mengambil hikmah dan tidak melakukan hal itu lagi. Kembali menjadi Akbar," imbuhnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Simak Video 'Seputar Kasus Dugaan Penipuan dan Penggelapan Selebgram Ajudan Pribadi':

[Gambas:Video 20detik]



Andi Rukman Merasa Gagal Bina Ajudan Pribadi


Ajudan Pribadi atau M Akbar ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di kasus penipuan dan penggelapan. Andi Rukman Nurdin Karumpa selaku mantan bos Ajudan Pribadi mengaku merasa gagal dalam membina anak buahnya itu.

"Saya sendiri merasa gagal, jujur, membina dia segala macam dan prihatin. Meskipun sudah tidak ikut sama saya, anak ini pernah bersama saya," kata Andi saat dihubungi detikcom, Jumat (17/3/2023).

Ajudan Pribadi sudah empat tahun bekerja bersama Andi, terhitung sejak 2014 hingga 2018. Setelahnya, Ajudan Pribadi pun mulai bekerja bersama teman-teman Andi. Saat itulah perubahan sikap mulai ditunjukkan.

Ajudan Pribadi menjadi tergiur hidup mewah dan mengunggah foto yang bertema kemewahan. Melihat hal itu, Andi pun merasa risi karena perbandingan sikap Ajudan Pribadi saat bekerja dengannya. Dia sempat menegur Ajudan Pribadi untuk tidak berperilaku demikian, tapi diabaikan.

"Saya pernah mengingatkan, menasihati, jangan upload seperti itu (pamer kemewahan), jangan gaya hidup seperti ini, bisa bahaya. Masih ada buktinya. Tapi nasihat itu diabaikan," ujarnya.

Andi merasa kaget dan menyayangkan Ajudan Pribadi tersandung kasus penipuan. Sebab, yang dia tahu dulu, Ajudan Pribadi lugu dan polos.

"Jujur saya sangat shocked, karena pengalaman saya pribadi membawa Akbar ke Jakarta pada 2014 itu saya membawa dengan kepolosannya dia, kejujuran, ketulusan," kata dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads