Menko Polhukam Mahfud Md mengungkap penyebab indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia anjlok. Mahfud menyebut korupsi di sektor birokrasi jadi penyebabnya.
"Soal indeks persepsi korupsi anjlok ada di 38 ke 34 berdasar hasil uraian semua, korupsi itu terjadi di sektor pelayanan publik di birokrasi bukan di penegakan hukum korupsi. Penegakan hukum korupsi naik dari 22 jadi 24 . Demokrasi naik dari 23 menjadi 24," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2023).
Mahfud mencontohkan seseorang memberikan suap kepada pegawai pemerintah untuk kepentingan tertentu. Menurutnya, kondisi ini yang terjadi di dalam proses birokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang turun gini loh, facilitating payment, 'Ibu mau punya proyek, ini gue bayar berapa?'. Itu tahu semua orang. Orang mau naik pangkat menghubungi siapa, bayar, orang mau sekolah ke Sesko atau apa, bayar kalau ndak nggak bisa. itu uraiannya," jelasnya.
Mahfud membandingkan tren kepuasan kinerja pemerintah bidang penegakan hukum berdasarkan survei litbang Kompas. Di mana, angkanya mengalami peningkatan antara bulan Oktober 2022 dengan Januari 2023.
"51 itu di bulan Oktober ketika kasus Sambo sedang bergejolak. sekarang udah jadi 57, artinya, yang korupsi itu terjadi di korupsi politik," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia mengalami penurunan. Pada 2022, skor CPI Indonesia merosot menjadi 34 dari 2021 yang mencapai skor 38.
IPK atau CPI ini dihitung oleh Transparency International dengan skala 0-100, yaitu 0 artinya paling korup, sedangkan 100 berarti paling bersih. Total negara yang dihitung IPK atau CPI adalah 180 negara.
Skor CPI Indonesia di Tahun 2022 sejajar dengan negara-negara seperti Bosnia-Herzegovina, Gambia, Malawi, Nepal, dan Sierra Leone.
Sementara dalam kawasan regional Asia Tenggara, skor CPI Indonesia tahun 2022 jauh tertinggal dengan negara seperti Malaysia dan Timor Leste hingga Vietnam. Kedua negara ASEAN itu masing-masing memperoleh skor CPI tahun 2022 di angka 47 dan 42.
Dalam peringkat di kawasan Asean, Indonesia menempati peringkat ketujuh dari 11 negara terkait skor CPI. Singapura menempati peringkat pertama dengan skor 83.
Sementara secara keseluruhan, di tahun 2022 Denmark dan Finlandia menjadi negara dengan skor CPI tertinggi. Kedua negara itu memiliki skor CPI di angka 90 dan 87.
Tonton juga Video: Dari Mana Asal Suap Rp 200 M yang Diduga Dinikmati Bupati Mamberamo?