7 Fakta Mengejutkan Sopir Taksi Online Dibunuh Anggota Densus 88

7 Fakta Mengejutkan Sopir Taksi Online Dibunuh Anggota Densus 88

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 08 Feb 2023 07:05 WIB

6) Rekam Jejak Anggota Densus 88 Pembunuh Sopir

Kabag Batuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan Bripda HS pernah melakukan penipuan ke sesama anggota Polri. Selain itu, dia pernah melakukan penipuan terhadap masyarakat.

"Melakukan peminjaman uang kepada temannya, tertangkap tangan bermain judi online, terlibat utang pribadi yang sangat besar kepada berbagai pihak dan telah diberikan hukuman oleh pimpinan Densus 88," kata Aswin kepada wartawan, Selasa (7/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aswin mengatakan Densus 88 Antiteror mendukung penyidikan kasus terhadap anggotanya itu. Dia menyebut HS ditangkap Densus 88 lalu diserahkan ke Polda Metro Jaya.

"Komitmen pimpinan untuk mendukung penyidikan terhadap tersangka HS sudah dilakukan sejak awal di mana setelah kejadian peristiwa pembunuhan tersebut, pihak Densus 88 AT Polri langsung membentuk tim untuk melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelaku kemudian diserahkan kepada Resmob Dirkrimum PMJ untuk proses hukum selanjutnya," katanya.

ADVERTISEMENT

7) Anggota Densus 88 Pura-pura Pesan Taksi Online

Pihak keluarga Sony Rizal Tahitoe (59) curiga anggota Densus 88 Antiteror, Bripda HS, merencanakan pembunuhan korban. Sebab, menurut pengacara, HS sengaja memesan taksi secara offline agar tak bisa dilacak oleh aplikator.

"Menurut kami, peristiwa pembunuhan ini adalah pembunuhan berencana yang dilakukan oleh bukan masyarakat sipil," kata pengacara keluarga korban, Jundri R Berutu, kepada wartawan di Polda Metro Jaya pada Selasa (7/2).

Perencanaan itu terlihat sejak HS memesan taksi kepada korban secara offline. HS sendiri disebutkan memesan taksi online di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan.

"Menurut analisa kami, bahwa dia melakukan pemesanan itu memang offline bukan online, jadi memang motifnya seperti itu. Jadi dia memesan kendaraan memang tidak ter-detect melalui aplikasi," ujarnya.

Selain itu, lokasi pengantaran di Perumahan Bukit Cengkeh, Cimanggis, Depok, adalah alamat fiktif pelaku. Ia menduga pelaku sudah memahami situasi di lokasi.

"Nah kemudian setelah dia memesan itu dengan offline, kemudian alamat yang dituju itu juga itu bukan alamat dia," katanya.

Menurut analisisnya, pembunuhan itu direncanakan lantaran Bripda HS telah mempersiapkan senjata untuk membunuh korban.

"Jadi artinya dia sudah memahami betul itu daerah itu memang aman untuk dilakukan eksekusi, kemudian dia juga sudah mempersiapkan berupa alat yang digunakan untuk membunuh korban," jelasnya.


(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads