7 Pengakuan Dosa Serial Killer Wowon yang Bikin Geleng-geleng Kepala

7 Pengakuan Dosa Serial Killer Wowon yang Bikin Geleng-geleng Kepala

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 02 Feb 2023 07:01 WIB
Serial killer Wowon Erawan alias Aki (60), tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur.
Serial killer Wowon Erawan alias Aki (60), tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur. (Mei Amelia/detikcom)
Jakarta -

Serial killer Wowon cs membunuh 9 orang selama bertahun-tahun. Para korbannya, kebanyakan mertua, istri, dan anak Wowon.

Tak hanya melakukan pembunuhan berantai, Wowon cs juga melakukan penipuan. Para korban yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW) diperdaya dengan modus penggandaan uang.

Pembunuhan berantai ini akhirnya terungkap pada pertengahan Januari 2023 lalu. Kekejian Wowon cs terbongkar setelah satu keluarga di Bekasi mengalami keracunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan keracunan biasa, satu keluarga--yang merupakan istri dan anak-anak tiri Wowon itu--diracun oleh Wowon cs. Wowon tega meracun istri dan anak-anak dengan dalih sakit hati karena saat dirinya jatuh sakit tidak dirawat.

Berikut sejumlah pengakuan Wowon terkait pembunuhan berantai yang dirangkum detikcom, Kamis (2/2/2023).

ADVERTISEMENT

Wowon Ngaku Khilaf dan Minta Maaf

Dalam wawancara dengan tim detikcom, Selasa (31/1/2023), Wowon mengungkapkan rasa penyesalannya. Ia mengaku khilaf telah membunuh para korban.

"Ya aku sebenarnya pada semua para korban aku mau minta maaf yang seluas-luasnya. Mau minta maaf kepada keluarga yang sudah meninggal, (maupun) yang belum meninggal," kata Wowon.

Aslem dan Hana, TKW korban penipuan serial killer Wowon cs.Aslem (kanan) dan Hana (kiri), TKW korban penipuan yang selamat dari serial killer Wowon cs. (Wildan Noviansah/detikcom)

Wowon mengaku dirinya telah berdosa. Ia mengaku khilaf.

"Iya (merasa) berdosa. Aku mau minta maaf udah kekhilafan saya," ucap Wowon.


7 TKW Target Selanjutnya

Serial killer Wowon Erawan alias Aki (60) mengaku tak akan berhenti menipu para tenaga kerja wanita (TKW) andai saja tak ditangkap polisi. Bahkan Wowon punya tujuh target TKW yang akan dibunuh berikutnya.

"Pasti ada (korban berikutnya). Korban yang masih di sana, (TKW) yang belum pulang," ujar Wowon.

"Pertamanya Evi, kedua Yanti, terus ketiga Entin, keempat Hamidah, kelima Aslem, keenam Yeni, ketujuh Hana," tambah Wowon.

Simak video 'Pengakuan Ngeri Wowon 'Serial Killer' Masih Punya 7 Target Korban Lagi':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman selanjutnya: alasan Wowon bunuh para TKW...


Dalih Wowon Bunuh TKW karena Ditagih Terus

Pria berusia 60 tahun itu mengaku membunuh para korban TKW karena terus-terusan ditagih soal penggandaan uang.

"Kenapa dibunuh, karena dia nagih, aku jadi malu sama dia," kata Wowon.

Alih-alih menepati janjinya, Wowon justru merencanakan siasat jahat dengan partner in crime Solihin alias Duloh (63). Wowon membunuh satu per satu TKW, termasuk istri-istri, mertua, hingga anaknya.

"Aku nyuruh yang namanya Solihin alias Duloh itu, kalau misalnya nggak dibunuh, bakal nagih terus. Aku nyuruh, 'Pak, gimana kalau orang ini dibunuh sama Bapak, mau nggak?'. Pak Solihin jawabnya 'siap, oke'. Terus aku ngajak ngobrol dulu secara baik-baik, padahal aku yang mau jahat, mau bunuh," ungkapnya.


Dalih Wowon Bunuh Anak Kandung

Wowon juga tega membunuh anak kandung sendiri yang masih berusia 2 tahun. Dia membohongi istrinya, Ai Maemunah, mengatakan bahwa akan membawa Bayu ke Mataram untuk disunat, padahal dibunuh.

"Ya, itu waktu dulu aku sama Ai Maemunah, kata dia 'nih anakmu bawa', (dijawab) 'iya, kata aku mau dibawa ke Mataram sama neneknya, mau disunatin', padahal bohong," kata Wowon.

Serial killer Wowon Erawan alias Aki (60), tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur. Foto: Serial killer Wowon Erawan alias Aki (60), tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur. (Mei Amelia/detikcom)

Wowon tega membunuh anaknya sendiri dengan dalih korban sering rewel. Wowon mengaku malu kepada tetangga karena anak kerap menangis, sehingga menyerahkan anaknya untuk dibunuh oleh Duloh.

"Anak ini rewel, tiap jam, tiap detik, tiap malam nangis. Jadi malu sama tetangga. Saya (ke) Solihin 'udah aja, Pak, anak ini habisin' kata aku," kata Wowon.


Wowon Perintahkan Siti dan Noneng Terjun ke Laut

Iming-iming kesuksesan yang dijanjikan serial killer Wowon Erawan alias Aki (60) membuat para tenaga kerja wanita (TKW) menuruti perintahnya. Dua korban, Siti Fatimah dan Noneng, bahkan mengikuti perintah Wowon untuk menceburkan diri ke laut di perairan Bali.

Hal itu diungkapkan Wowon dalam wawancara dengan tim detikcom di Polda Metro Jaya, Selasa (31/1/2023). Wowon memerintahkan Siti dan Noneng terjun ke laut jika ingin bertemu dengan 'Aki Banyu' dan meraih kesuksesan.

"Itu dibawa ke laut sama saya. Waktu itu kata saya 'kamu kalau mau ketemu Ki banyu, kalau mau sukses, datanglah kamu ke Mataram, nanti kalau udah sampai di laut Mataram kamu loncat aja dari kapal, pasti kamu ketemu sama Ki Banyu di dasar laut'," tutur Wowon.

Aki Banyu adalah sosok fiktif yang tak lain adalah Wowon sendiri. Perintah Wowon itu disampaikan kepada Siti dan Noneng melalui telepon.

"Dia loncat, Bu, suruh aku (aku yang menyuruh). Itu cuma ditelepon saja suruh loncat, dia loncat. Dua-duanya (Siti dan Noneng), yang satu selamat, yang satu meninggal," ujarnya.

Siti Fatimah adalah seorang TKW yang tewas pada 2021 di perairan Bali. Siti Fatimah saat itu ditemukan tenggelam di perairan Bali bersama Noneng, tapi Noneng selamat.

Noneng adalah ibunda Wiwin, sekaligus mertua Wowon. Wiwin merupakan istri pertama Wowon.

Berselang sebulan kemudian, Wowon membunuh Noneng dan Wiwin. Noneng dan Wiwin dieksekusi oleh Solihin alias Duloh, partner in crime Wowon.

Halaman berikutnya: mertua dan istri pertama dibunuh....

Mertua dan Istri Dibunuh Sekaligus

Ibu dan anak, Noneng dan Wiwin, menjadi korban serial killer Wowon Erawan alias Wowon (60). Mertua dan istri pertama Wowon itu dibunuh sekaligus pada malam yang sama pada 2021.

Wowon mengungkapkan dirinya sudah menikah dengan Wiwin selama 14 tahun. Dari pernikahan dengan Wiwin itu, ia dikaruniai dua anak perempuan bernama Novi Utari dan Ani Nurlela.

Wiwin juga merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang pernah bekerja di Malaysia selama 7 tahun. Wowon mengaku menyimpan dendam lantaran Wiwin tak pernah mengirimkan uang gaji kepadanya, melainkan kepada Noneng, ibunda Wiwin yang juga mertuanya.

"Aku suka nanya 'Win kamu suka mengirimkan uang nggak sama si mamah (Noneng) dari Malaysia?' Kata si Wiwin, 'Iya, suka,'" kata Wowon.

Wowon sempat menanyakan perihal gaji Wiwin itu kepada Noneng. Namun, Noneng mengelak bahwa Wiwin telah mentransferkan uang kepadanya.

"Aku nanya lagi 'Mah, suka ada kiriman nggak dari Wiwin?' kata mamahnya 'nggak'" ujarnya.

Sejak itu, Wowon menyimpan dendam. Ditambah lagi, menurutnya, Wiwin selingkuh dengan laki-laki lain sepulang dari Malaysia.

"Sesudah 7 tahun Wiwin itu pulang bawa laki-laki dari Malaysia, sama aku belum cerai. Kalau pulang dari mana-mana kan harusnya pulang ke rumah suami, itu mah pulang ke rumah orang tua sama laki-laki lain. Itu aku kesel, dendam sama dia," jelasnya.

Salsa memperlihatan foto Ai Maimunah, ibunya.Salsa memperlihatan foto Ai Maimunah, ibunya. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)


2 Kali Coba Bunuh TKW Yeni

Yeni merupakan salah satu tenaga kerja wanita (TKW) yang selamat dari maut serial killer Wowon cs. Yeni dua kali nyaris dibunuh, namun berhasil menyelamatkan diri.

Wowon mengakui Yeni pernah akan dibunuh oleh Solihin alias Duloh (63). Duloh hendak membunuh Yeni atas perintah 'Aki Banyu', yang tak lain adalah Wowon sendiri.

"(Yeni) dia mau dibunuh, cuman dia lari, melawan sama Solihin. Melawannya jadi Solihin ditendang sama dia," kata Wowon.

Yeni saat itu masih menjadi istri Dede Solehudin alias Dede (34), yang juga partner in crime Wowon cs. Dede sendiri awalnya tak tahu jika Yeni akan dibunuh oleh Duloh.

"Waktu (mau) membunuh Yeni itu sebenarnya Dede enggak tahu," ucap Wowon.

Duloh atau Solihin sempat hendak membunuh Yeni dengan cara mencekiknya menggunakan selendang. Namun Yeni melawan hingga berhasil menyelamatkan diri.

"Yeni tadinya mau dibunuh Solihin, tapi enggak jadi, ngelawan dia. Tadinya mau dicekik pakai selendang, dia lawan ke Solihin langsung kabur," ungkapnya.

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads