Serial killer Wowon Erawan alias Aki (60) menciptakan tokoh fiktif 'Aki Banyu' yang seolah-olah memiliki kekuatan supranatural. Lewat sosok 'Aki Banyu' ini, Wowon menipu sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) dengan modus penggandaan uang.
Sosok Aki Banyu tak lain adalah Wowon sendiri. Wowon hanya mengubah suaranya ketika berbicara dengan para korban ataupun partner in crime, Solihin alias Duloh dan Dede Solehudin alias Dede.
Seperti apa sosok 'Aki Banyu' ini? Dalam wawancara dengan tim detikcom di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (1/2/2023) malam, Wowon memperagakan ketika dia 'menjelma' menjadi sosok Aki Banyu.
Mulanya Wowon berbicara normal saat ditanya terkait kasus pembunuhan berantai tersebut. Saat diminta beralih peran menjadi Aki Banyu, Wowon mengubah suaranya sedikit lebih nyaring.
 Serial killer Wowon Erawan alias Aki (60), tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur. (Mei Amelia/detikcom) |
"Hey barudak, percaya teu ka aing? Maneh hayang sukses teu? Lamun maneh hayang sukses, sok turutkeun aing. Aing sebagai Aki Banyu nu aya di dasar laut," kata Wowon dengan nada suara Aki Banyu.
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, artinya adalah, "Hei, kalian percaya tidak sama saya? Kalian mau sukses tidak? Kalau mau sukses, ikuti semua kemauan saya. Saya Aki Banyu yang berada di dasar laut."
Wowon mengatakan, dengan hanya dengan bermodalkan suara tersebut, dia bisa mendapatkan uang total Rp 1 miliar dari 11 TKW yang untuk ikut serta dalam modus penggandaan uang. Wowon diketahui juga merupakan seorang dalang yang bisa berganti-ganti suara.
Dalam kasus ini sendiri, Wowon memiliki tokoh fiktif lain, yakni Deden dan Asep Suriapraja. Akan tetapi dua tokoh fiktif itu memiliki suara yang sama dengan suara asli Wowon.
Tak hanya diperagakan kepada para TKW, sosok Aki Banyu itu pun diperagakan juga kepada keluarga Wowon yang menjadi korban dalam kasus tersebut. Termasuk kepada dua tersangka lain, Solihin alias Duloh (63) dan Dede Solehuddin (35), yang baru tahu sosok Aki Banyu tak lain adalah Wowon. Keduanya baru mengetahui hal tersebut setelah diperiksa oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Wowon mengaku hal tersebut dia pelajari dari kakeknya yang berprofesi sebagai dalang. Dia menyatakan pernah memainkan suara tersebut saat anaknya berulang tahun.
"Pernah waktu dulu kebetulan kakek saya waktu dulunya dalang. Aku pengen belajar, tapi aku tanpa belakang tanpa guru, jadi sendiri praktiknya. Terus dimainkan waktu anak saya ulang tahun dimainkan waktu dulu," kata dia.
