Polisi mengungkap setidaknya 11 orang TKW menjadi korban penipuan modus penggandaan uang serial killer Wowon cs. Polisi akan memanggil TKW lain untuk mendalami perkara tersebut.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, selain dari keterangan para tersangka, keberadaan 11 korban TKW diketahui dari aliran dana rekening yang ada. Seperti diketahui, Wowon cs mengumpulkan dana Rp 1 miliar dari para TKW yang ditransfer kepada tersangka lain atas nama Dede Sholehudin alias Dede (34).
"Ada aliran dana melalui rekening maupun Western Union ini akan kami inventarisir, identifikasi, berapa korban penipuan dari TKW yang ada di luar negeri ini," kata Hengki kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hengki mengatakan pihaknya sudah mengetahui identitas beberapa TKW dalam kasus tersebut. Bahkan, lanjut dia, tiga TKW tengah menuju ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
"Kami sudah deteksi ada berapa orang yang bisa kita hubungi, beberapa orang sudah kembali ke Indonesia, dan dalam perjalanan ke Polda Metro Jaya untuk kita ambil keterangan tiga orang," ujarnya.
Hengki menyebut pihak kepolisian saat ini masih mencari keberadaan TKW lainnya yang juga menjadi korban Wowon cs.
"Sisanya ini sedang kami cari. Kami akan menghubungi keluarganya, yang ada di Indonesia, yang sudah kembali ke Indonesia, kami hubungi keluarganya untuk mencari keberadaan daripada korban penipuan ini," jelasnya.
Baca di halaman selanjutnya: penghimpunan dana serial killer Wowon cs....
Simak Video 'Polisi Ekshumasi Makam Halimah, Korban Wowon Serial Killer':
Dana Rp 1 miliar Dihimpun dari TKW
Polisi masih mendalami motif para tersangka serial killer Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, yang membunuh sembilan korban. Sejauh ini terungkap ada motif ekonomi, yakni para tersangka menghimpun dana dari sejumlah tenaga kerja wanita (TKW).
"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).
Hengki mengatakan dana tersebut ditransfer ke rekening atas nama Dede Sholehudin. Dede, yang semula jadi korban, ternyata juga tersangka dalam pembunuhan ini.
"Dede ini yang menghimpun dana dari sejumlah TKW," kata Hengki.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan dana Rp 1 miliar ini adalah total dana yang terkumpul dari sejumlah TKW.
"Aliran dana ini dari beberapa korban TKW, total ya. Secara keseluruhan kurang lebih Rp 1 miliar, ini masih kami cari siapa saja TKW tersebut," kata Panji.
Panji menyebutkan uang tersebut ditransfer secara rutin per bulan sejak rekening dibuat oleh Dede pada April 2019.
"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.
Dede diduga menjadi penampung dana dari para korban. Sebab, ATM-nya sendiri dipegang oleh tersangka Wowon.
"Ini masuk ke rekening Dede Sholehudin, tapi fisik ATM dipegang Tersangka Wowon," kata Panji.
Sejauh ini diketahui ada dua TKW korban serial killer Wowon dkk. Kedua korban adalah Farida, yang dikubur di Cianjur, dan Siti, yang dibuang ke laut.