Warga Tak Setuju Delman Dilarang: Daya Tarik Monas Kurang Jadinya!

Brigitta Belia - detikNews
Sabtu, 07 Jan 2023 15:58 WIB
Delman akan dilarang di Monas (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Jakarta -

Pemkot Jakarta Pusat (Jakpus) akan melarang delman beroperasi di kawasan wisata Monumen Nasional (Monas). Dengan akan adanya pelarangan tersebut, warga menunjukkan sikap pro dan kontranya pada rencana tersebut.

Saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, para pengunjung mengutarakan tanggapannya perihal rencana larangan tersebut. Salah satu warga, Ivani (23), mengaku tidak setuju dengan akan dilarangnya delman di Monas.

"Saya tidak setuju dengan adanya peraturan delman dilarang beroperasi di Monas. Soalnya, ini kan bakal memutus mata pencarian rakyat kecil yang hidup di kawasan Monas," kata Ivani pada detikcom di Monas, Jakpus, Sabtu (7/1/2023).

Menurutnya, jika delman ditiadakan, daya tarik Monas akan hilang. Sebab, delman menjadi salah satu daya tarik pengunjung.

"Ya kalaupun ditiadakan delman, tentu ini akan menghilangkan objek hiburan juga bagi pengunjung, terutama anak kecil ya, kan suka naik delman. Imbasnya, nanti pengunjung Monas pun semakin sepi," ujarnya.

Ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang baik bagi kusir delman. Seperti memberikan pelatihan UMKM dan keterampilan lainnya.

"Harapannya ya, apa pun itu kebijakan pemda perlu dipertimbangkan matang-matang sih karena ini kan menyangkut mata pencarian rakyat kecil. Kalau pekerjaannya disetop, lalu mereka hidup dari mana? Mungkin ada solusi lain yang lebih bijak, misal diberi pelatihan UMKM di situ, ada kegiatan yang positif lainnya di Monas seperti kerajinan," ungkapnya.

Senada dengan Ivani, pengunjung lainnya, Didik (62), tidak setuju dengan adanya pelarangan delman di Monas.

"Saya jujur nggak setuju. Dari berita yang saya baca, katanya karena mengganggu, kotorannya sama ada penyakit dari kudanya ya? Ya pemerintahan harusnya mengadakan vaksin dong. Jangan main setop lahan pekerjaan rakyat kecil," tutur Didik.

Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan melarang delman beroperasi di kawasan wisata Monumen Nasional (Monas). (Brigitta Belia/detikcom)

"Menambah pengangguran tapi pemerintah tidak dapat menciptakan pekerjaan, kan anehnya seperti itu. Pengangguran banyak karena aturan pemda pun menjegal rakyatnya untuk produktif," lanjutnya.

Hal senada diungkapkan pengunjung lain, Lukman (38). Ia mengutarakan delman merupakan ikon Monas yang tidak bisa dihilangkan.

"Nggak setuju. Soalnya, delman kan salah satu ikon Monas dari dulu. Saya dulu waktu masih kecil lihat banyak delman di Monas. Seneng. Sekarang makin lama makin berkurang. Ya mungkin karena peminatnya juga mulai nggak ada ya. Cuma kalau ada larangan itu, saya kurang setuju sih," ujar Lukman.

Lukman berharap pemerintah memberikan solusi agar para kusir delman tetap mendapat penghasilan.

"Ya ini kan baru mau dibuat ya peraturannya? Harusnya, kalau pemerintah mau melarang adanya delman di Monas, ya kudu ada solusi juga buat abang delmannya. Masa iya main larang-larang saja tanpa solusi. Kasihan kalau sudah tua dan pendapatannya cuma dari delman. Ya sebisa mungkin ada kebijakan atau solusilah buat abang delmannya biar nggak menganggur," imbuhnya.

Sementara itu, Ani (35), juga memikirkan nasib para kusir jika delman dilarang dari Monas. Meski begitu, Ani meminta kusir memperhatikan kotoran kuda agar tak menimbulkan bau tak sedap yang dapat mengganggu pengunjung Monas.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.




(jbr/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork