Univesitas Gunadarma melakukan sejumlah langkah-langkah terkait kasus persekusi mahasiswa. Gunadarma akan memberikan sanksi tegas kepada mahasiswa yang terbukti terlibat dalam persekusi mahasiswa T (18) yang diduga melakukan pelecehan.
Seperti diketahui, kasus dugaan pelecehan berujung pada aksi persekusi mahasiswa inisial T (18) dan L (19) di kampus Gunadarama, Kota Depok, Minggu (18/12). Salah satu korban persekusi, mahasiswa berinisial T lapor polisi.
Korban persekusi di kampus Universitas Gunadarma, Kota Depok, menuding dosen membiarkan persekusi. Pihak Gunadarma membantah tuduhan korban. T mengaku mengetahui ada seorang dosen yang melihatnya ketika dipersekusi. Namun, dosen tersebut disebutnya tidak melakukan apa-apa.
"Waktu itu ada dosen saya enggak ngelihat mukanya ada dosen datang dia ngomong sama mahasiswa saya kira dosen tersebut mau ngebebasin saya. Ternyata beliau habis itu cabut beliau pergi," ungkap T (18) kepada wartawan di Depok, Rabu (21/12/2022).
Pihak Gunadarma sendiri membantah melakukan pembiaran persekusi di dalam lingkungan Kampus E. Sebaliknya, Gunadarma telah melakukan pelbagai upaya untuk menangani kasus tersebut.
Perwakilan Universitas Gunadarma, Akbar M Marwan, mengatakan pihak kampus tidak mentolelir kekerasan. Gunadarma juga mendukung kepolisian untuk mengusut tuntas perkara tersebut.
Gunadarma Klaim Berusaha Melerai Persekusi
Terkait klaim korban T yang menyebut ada dosen membiarkan dirinya dipersekusi, Akbar M Marwan mengatakan massa belum bisa dipastikan statusnya. Sebab, saat itu di sana berkerumun banyak orang.
"Kalau itu dosen atau nggak, kita kan enggak tahu nih. Karena namanya di lingkungan kampus ada yang memang mahasiswa, terus ada mahasiswa yang statusnya sebagai asisten, asisten lab, itu kan kadang kadang terlihat seperti dosen," kata Akbar saat dihubungi, Kamis (22/12/2022).
Meski demikian, Akbar mengatakan saat kejadian salah seorang dosen melakukan video call dengan dirinya tapi tak berani mendekat karena situasi di sana sudah tidak terkendali. Dia menyebut ratusan mahasiswa sudah berkerumun di sana.
"Kita dapat video call dari teman dosen yang di kampus yang memvideokan itu video call ke kita. Itu kita sambil koordinasi dengan teman-teman bagian kemahasiswaan. Jadi teman saya yang memvideokan saja dia itu ketakutan. Kenapa ketakutan, karena rame mahasiswanya banyak banget," jelasnya.
Lanjut Akbar, bagian kemahasiswaan saat itu sudah melakukan upaya-upaya untuk mencegah. Mereka lantas mendatangi TKP dan mencoba melerai tapi dihalangi para pelaku.
"Kemudian rekan saya juga berkomunikasi langsung dengan kemahasiswaan, jadi langsung ke sana tapi dalam kondisi sudah diikat. Kita coba untuk membebaskan, tapi oleh sekelompok orang ini, saya nggak bilang mahasiswa ya, sekelompok saja karena ini tindakan yang sangat memalukan sangat tidak pantas," tuturnya.
"Jadi, teman-teman itu berusaha, tapi sekelompok orang ini nggak mau. Dan narasi-narasi yang mereka buat di video, itu kan terlihat bagaimana mereka menguasai lapangan. Seolah Mereka yang mengendalikan semuanya," ujarnya.
Simak video 'Babak Baru Pelecehan di Gunadarma, Kini Pelaku Lapor soal Dipersekusi':
Baca di halaman selanjutnya: 10 mahasiswa diperiksa rektorat
(mea/mea)