Gunadarma Merasa Dirugikan Imbas Isu Pelecehan Berujung Persekusi Mahasiswa

ADVERTISEMENT

Gunadarma Merasa Dirugikan Imbas Isu Pelecehan Berujung Persekusi Mahasiswa

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 22 Des 2022 13:27 WIB
Kampus Universitas Gunadarma, Kota Depok.
Kampus Universitas Gunadarma, Kota Depok. (Foto: Dok. Istimewa)
Depok -

Kasus dugaan pelecehan berujung persekusi mahasiswa Universitas Gunadarma, Depok, berbuntut panjang. Pihak Universitas Gunadarma mengaku dirugikan oleh rentetan kasus yang terjadi.

"Kami terus terang berusaha sabar. Kami Gunadarma jadi korban besar di sini," kata perwakilan Universitas Gunadarma, Akbar M Marwan, saat dihubungi detikcom, Kamis (22/12/2022).

Akbar awalnya menjelaskan awal mula persekusi terjadi setelah muncul isu pelecehan mahasiswi oleh mahasiswa Gunadarma yang diposting akun @anakgundardotco. Postingan yang mengungkap identitas jelas terduga pelaku pelecehan ini menimbulkan reaksi massa hingga melakukan persekusi.

"Dipermalukan, dijelekkan namanya oleh mereka yang tadi itu yang menggunakan akun media sosial yang bertindak semaunya, tidak menghormati etika tidak klarifikasi dan sebagainya. Ada orang ngadu ke situ, kemudian dianggap sebuah kebenaran tanpa ada proses check dan recheck," kata dia.

Akbar menegaskan Gunadarma tidak mentoleransi aksi kekerasan, apalagi itu terjadi dalam lingkungan kampus. Ia pun menyayangkan akun media sosial tersebut tidak melakukan klarifikasi terlebih dahulu isu pelecehan tersebut.

"Kalau mau bilang check dan recheck katakanlah soal pelecehan, itu bukan check dan recheck dengan tanya secara langsung. Itu harus serius, kalau memang benar terjadi, biarkan hukum yang menangani, kepolisian yang menangani inilah. Inilah memang sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab ini, imbuhnya.

Akbar menambahkan saat ini pihaknya bersama kepolisan masih mengusut kasus persekusi tersebut. Dia mengatakan akan menindak para pelaku yang nantinya terlibat dalam tindakan yang ada.

"Sekarang sudah masuk ke kepolisian. Pasti pelaku ini akan dipanggil. Kami sangat terbantu sekali dengan ini. Karena kalau sudah dibantu polisi kita bisa melihat dengan terang siapa yang melakukan apa, harusnya mereka terlihat jelas," kata dia.

Akbar membantah pihaknya melakukan pembiaran persekusi di dalam lingkungan kampus. Ia juga menegaskan kekerasan tidak boleh terjadi di lingkungan kampus.

"Tidak boleh ada kekerasan. Jangankan fisik, menuliskan nama di IG aja menuduh itu aja kan tidak boleh, apalagi kekerasan fisik," katanya.

Gunadarma menyayangkan postingan di media sosial soal pelecehan tanpa klarifikasi kebenarannya.

"Kalau menurut saya itu beratnya sama, menulis menuduh seseorang di medsos, tanpa selidik dengan kebenarannya klarifikasi tabayun dengan kepolisian itu tidak boleh, itu fatal. Bayangkan itu kalau kita nulis di medsos sealam dunia, itu terkutip di mana mana. Ini yang kita lihat sewenang wenangan medsos kita sesalkan ini," katanya.

Simak Video 'Babak Baru Pelecehan di Gunadarma, Kini Pelaku Lapor soal Dipersekusi':

[Gambas:Video 20detik]



(wnv/mea)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT