12 November 2022
Polda Metro Tangani Kasus
Berbagai spekulasi muncul terkait tewasnya sekeluarga di Kalideres. Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kembali pada Sabtu (12/11).
Sebelum itu, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi. Saat itu total ada 6 saksi yang diperiksa mulai dari Ketua RT hingga dua kerabat dari keempat korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada olah TKP tanggal 12 November 2022 itu, Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah kendali Kombes Hengki Haryadi ikut turun tangan melakukan penyelidikan. Hengki mengatakan dugaan korban tewas kelaparan bukan akhir dari penyelidikan.
Hengki Haryadi menyebut proses penyelidikan dengan mengedepankan metode ilmiah. Artinya, dugaan korban meninggal akibat kelaparan hingga saat itu belum menjadi kesimpulan akhir.
"Yang utama secara scientific crime investigation tim Polda Metro Jaya dan Polres Jakbar masih terus mendalami dan menanti hasilnya, baik dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik. Artinya, diksi kematian disebabkan karena kelaparan itu belum bisa dipertanggungjawabkan. Tim lapangan kami masih terus bergerak di lapangan," ucap Hengki Haryadi kepada detikcom, Sabtu (12/11).
14 November 2022
Tim Puslabfor Olah TKP Lagi
Pada Senin, 14 Desember 2022, tim penyidik dari Polda Metro Jaya kembali melakukan olah TKP di lokasi. Dalam olah TKP itu tim dari Puslabfor Mabes Polri juga dilibatkan.
Salah satu yang mencolok dari temuan olah TKP pada Senin (14/11) itu polisi menyita sejumlah buku lintas agama dari rumah para korban. Buku-buku ini yang memunculkan dugaan para korban terlibat sebuah sekte.
16 November 2022
Jasad Diperiksa Ahli Forensik
Rabu, 16 Desember 2022, keempat jenazah diperiksa oleh tim ahli dari patologi anatomi hingga toksikologi untuk mendalami soal sebab kematian sekeluarga Kalideres.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pemeriksaan terhadap jasad korban dilakukan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ada empat ahli yang turun tangan melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban.
"Para ahli terdiri atas ahli patologi anatomi, ahli forensik medikolegal, ahli toksikologi, dan ahli DNA," kata Hengki Haryadi kepada wartawan, Rabu (16/11).
Hengki mengatakan ahli psikiatri dan psikologi forensik pun diturunkan. Kedua ahli tersebut menggali profil empat jasad keluarga mengering tersebut.
"Sementara ahli psikiatri dan psikologi forensik juga akan melaksanakan pendalaman secara komprehensif terhadap profil empat jenazah yang ditemukan di TKP," ujar Hengki Haryadi.
21 November 2022
Polisi Rilis Hasil Penyelidikan Sementara
Pada Senin (21/11), tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya lalu menggelar konferensi pers pada. Dalam rilis itu polisi menyampaikan hasil sementara dari penyelidikan kematian keluarga Kalideres.
Sejumlah hal yang disampaikan penyidik saat itu, salah satunya soal korban Renny Margaretha yang telah meninggal dunia sejak Mei 2022.
Dalam rentang akhir bulan November itu polisi juga menjawab sejumlah spekulasi yang muncul dari kasus keluarga Kalideres. Salah satunya soal warganet yang mengaitkan kematian para korban dengan voluntarily stopping eating and drinking (VSED).
Sejumlah netizen menduga-duga, para korban tewas sekeluarga ini sengaja melakukan puasa hingga meninggal dunia. Spekulasi ini muncul setelah polisi mengumumkan hasil autopsi yang menyatakan korban tewas karena tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama.
Selain itu, muncul juga spekulasi kematian para korban yang dikaitkan dengan sekte apokaliptik. Namun hingga saat itu polisi belum mengungkapkan kesimpulan soal penyebab dan motif keluarga Kalideres ini tewas.
Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya pada saat itu belum memiliki kesimpulan terkait motif dan penyebab keluarga Kalideres tewas.
"Masih dalam penelitian," kata Hengki Haryadi kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (23/11).
Hengki Haryadi mengatakan pihaknya masih mendalami soal penyebab dan motif kematian korban. Polda Metro Jaya melibatkan psikologi forensik untuk menggali sebab kematian dan motif di balik keluarga Kalideres tewas.
"Ini kan ada dua, penyebab kematian dan motif. Motif sedang didalami sama-sama bersama psikologi forensik. Sekarang sedang diautopsi psikologi secara komprehensif," jelas Hengki.
Simak temuan akhir kasus kematian keluarga di Kalideres pada halaman selanjutnya.