Buka-bukaan Si Bangor Bagi Amplop tapi Gagal Jadi Ketua LPM Depok

Buka-bukaan Si Bangor Bagi Amplop tapi Gagal Jadi Ketua LPM Depok

Devi Puspitasari - detikNews
Jumat, 02 Des 2022 07:52 WIB
Tatang Jauhari murka dan meminta amplopnya ke ketua-ketua RW di Bedahan, Sawangan, Depok, dikembalikan karena kalah dalam pemilihan LMP
Tatang Jauhari murka dan meminta amplopnya ke ketua-ketua RW di Bedahan, Sawangan, Depok, dikembalikan karena kalah dalam pemilihan LMP (Foto: Tangkapan layar video viral/Instagram)
Depok -

Tatang Jauhari alias Si Bangor mengungkapkan kekecewaannya lantaran tidak terpilih menjadi ketua lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat. Tatang Si Bangor kemudian meminta pengurus RW mengembalikan amplop yang telah ia berikan.

Kekecewaan Si Bangor ini diluapkan di media sosial. Sambil memegang amplop, Tatang menagih pengurus RW lain untuk mengembalikan uangnya.

Tatang mengatakan dirinya akan mendatangi satu persatu pengurus RW yang belum mengembalikan amplop darinya. Tatang menyebut dirinya 'Si Bangor' menegaskan tidak suka dipermainkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika tidak, akan saya paranin satu per satu rumahnya tolong diingatkan. Nih Si Bangor jangan dipermainkan. Ini saya di rumah Pak RW 6 beliau tidak ada di rumah. Saya paranin satu per satu orang-orang yang munafik," ujar Tatang dalam video viral.

Tatang Jauhari alias Si Bangor (kiri) menjelaskan soal amplop pemilihan ketua LMP.Tatang Jauhari alias Si Bangor (kiri) menjelaskan soal amplop pemilihan ketua LPM (Devi Puspitasari/detikcom)


Alasan Kasih Amplop ke Pemilih

Tatang mengaku tak hanya dirinya yang memberikan uang agar dipilih sebagai ketua LPM. Sebagai informasi, Tatang hanya memperoleh 2 suara dari total 43 suar.

ADVERTISEMENT

"Karena semuanya pakai uang bukan saya doang. Iya saya lakukan," imbuhnya.

Ia mengaku dirinya sebetulnya tidak mau menggunakan uang untuk pencalonan ketua LPM ini. Namun, karena menurutnya yang lain juga menggunakan uang.

"Dari awal saya tidak mau pakai uang. Saya tidak pakai uang awalnya, ini pencalonan yang kedua kalinya saya. 3 tahun yang lalu saya murni," kata Tatang kepada wartawan di Sawangan, Depok, Kamis (30/11).

Lihat juga video 'KPK Undang LPSK Terkait Kasus Dugaan Suap Ferdy Sambo':

[Gambas:Video 20detik]



Baca di halaman selanjutnya: buka-bukaan Tatang soal amplop....

Tatang Merasa Dikhianati

Tatang mengakui dirinya menyogok pemilih Rp 1 juta per orang. Melihat kekalahannya, Tatang menduga calon lain memberikan uang yang lebih daripada dirinya.

"Uang 1 juta ini dikhianati, berarti ada yang lebih dari angkanya itu. Begitu maksudnya," katanya.

detikcom mencoba meminta konfirmasi pihak RW yang disebut-sebut oleh Tatang, sejak Rabu (29/11). Namun, hingga saat ini ketua RW tersebut belum bisa ditemui.

Tatang kecewa karena hanya diberikan janji 'angin surga' oleh pemilihnya. Tapi kenyataannya ia gagal menjadi ketua LPM.

"Ya kan saya bilang angin surga, semua angin surga menjanjikan, menjanjikan semua. Sambutannya luar biasa," ujar Tatang kepada wartawan di Sawangan, Depok, Kamis (30/11/2022).

Ia menyebut orang-orang yang diberikan amplop memberikan respons positif. Namun kenyataannya ia tak terpilih menjadi ketua LPM dan hanya memperoleh 2 suara.

"Ternyata bukan buah manis, malah buah pahit," kata Tatang.

Tatang Jauhari murka dan meminta amplopnya ke ketua-ketua RW di Bedahan, Sawangan, Depok, dikembalikan karena kalah dalam pemilihan LMPTatang Jauhari murka dan meminta amplopnya ke ketua-ketua RW di Bedahan, Sawangan, Depok, dikembalikan karena kalah dalam pemilihan LPM (Foto: Tangkapan layar video viral/Instagram)

Ia mengaku telah berkomunikasi dengan RW setempat. Tatang siap berjuang.

"Saya siap jihad sabilillah," lanjutnya.

Beri Amplop ke 22 Orang

Tatang Jauhari alias Si Bangor mengaku memberikan amplop untuk pemilihan calon ketua lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok. Tatang mengaku sudah memberikan uang Rp 1 juta kepada 22 orang.

"Amplop yang dikeluarkan semua totalnya 22, Rp 1 juta per amplop kepada RT dan perwakilan dibagikan dengan tokoh agama, dibagikan dengan tokoh perempuan atau kader," ujar Tatang kepada wartawan di Sawangan, Depok, Kamis (30/11).

Wartawan diperlihatkan daftar nama-nama yang diklaimnya sudah diberi uang. Sebanyak 22 orang di antara total 43 daftar nama tersebut merupakan pengurus RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga tokoh pemuda dan perempuan.

Halaman selanjutnya: Tatang dipanggil polisi....

Bantah Money Politics

Tatang mengaku, dari 22 amplop tersebut, 4 orang belum mengembalikan kepadanya. Tatang mengaku dirinya tidak berniat melakukan money politics dalam pemilihan ketua LPM tersebut.

"Saya tidak ada indikasi money politics, pure. Saya tidak punya uang hanya ada Rp 300 ribu, tapi alhamdulillah saya bisa duduk menjadi pengantin, dapat 48 suara pada saat 3 tahun yang lalu," tepis Tatang.

Tatang juga mengatakan dia tidak berniat menggunakan uang dalam pemilihan LPM tersebut. Tatang menganggap hal ini sudah seperti budaya.

"Karena sudah budaya kalau saya pikir-pikir ya, mungkin orang tidak vokal. Saya dari awal tidak mau begitu, saya orang organisasi," lanjut Tatang.

Tatang kemudian menjelaskan para RW yang sudah mengembalikan amplop tersebut berupa perwakilan. Dia mengaku kecewa kepada RW yang sudah menjanjikan akan memilihnya, nyatanya ia kalah dengan perolehan 2 suara.

"Uang dikembalikan bukan dari tangan beliau, dari perwakilan. Niat baik tidak ada bagaimana itu tokoh masyarakat, bagaimana etikanya? Banyak angin surga sangat luar biasa," lanjut Tatang.

Tatang Jauhari alias Si Bangor (kiri) menjelaskan soal amplop pemilihan ketua LMP.Tatang Jauhari alias Si Bangor (kiri) menjelaskan soal amplop pemilihan ketua LPM (Devi Puspitasari/detikcom)

Tatang Si Bangor Dipanggil Polisi

Tatang Jauhari alias Si Bangor bikin heboh media sosial setelah meminta ketua RW di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, mengembalikan amplop yang ia berikan untuk pemilihan ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok. Tatang pun dipanggil polisi hari ini.

"Saya diundang sama Kasat Polres Depok untuk diminta penjelasan," kata Tatang kepada wartawan di Sawangan, Depok, Kamis (30/11/2022).

Namun Tatang belum mengetahui kapan akan mendatangi Polres Depok. Tatang mengatakan baru dihubungi melalui telepon saja, bukan berupa surat undangan.

"Saya belom tahu cuma by phone doang, enggak ada surat apa-apa," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads