Mantan ajudan Kadiv Propam Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat. Ada sejumlah hal yang diungkapkan Eliezer dalam sidang tersebut.
Sidang lanjutan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) Rabu (30/11/2022) dengan terdakwa Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal. Eliezer juga didakwa bersama-sama dengan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, dan Bripka Ricky Rizal melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat.
Eliezer disebut dengan sadar dan tanpa ragu menembak Yosua. Dalam perkara ini, para terdakwa didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Berikut sejumlah hal yang diungkap Eliezer di Persidangan bikin geger:
1. Ferdy Sambo dan Putri Pisah Rumah
Eliezer mengungkap hubungan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Dia menyebut Sambo dan Putri sudah pisah rumah.
Eliezer mulanya mengatakan dia sering menjaga tempat kediaman pribadi Ferdy Sambo. Sambo, kata Eliezer, sering pulang ke rumah di Bangka, sementara rumah di Saguling hanya sesekali dikunjungi Sambo.
"Kediaman Bangka tamu ada di luar, di kediaman Bangka kediaman Saguling tidak banyak yang tahu selain internal kalau Pak FS pulang dari kantor istirahatnya di Bangka," kata Eliezer.
"Istirahat sementara apa ke Saguling? tanya hakim.
"Sampai besoknya sampai dinas lagi," jawab Eliezer.
"Sering di mana FS Bangka apa Saguling? tanya hakim.
"Bangka," jawab Eliezer.
Eliezer mengatakan Sambo hanya berkunjung ke Saguling untuk ibadah di hari Minggu. Eliezer mengatakan Sambo sering kali pulang malam dan menginap di Bangka.
"Sering tinggal di mana FS selama saudara jadi ajudan?" tanya hakim.
"Di Bangka, kalau di Saguling ibadah pagi," jawab Eliezer
"Bangka dan Saguling kan tidak jauh, kenapa FS pisah rumah?" tanya hakim.
"Biasanya beliau kan pulang tengah malam Bangka di-swab terus mandi-mandi," jawab Elizer.
Hakim pun bertanya alasan Sambo pulang selalu larut malam. Eliezer mengaku tidak tahu.
"Saya cuman pengin tahu apa sih kalau alasannya FS selalu pulang malam kenapa selalu ke Bangka? tanya hakim.
"Saya kurang tahu," jawab Eliezer.
2. Ferdy Sambo Sebut Yosua Harus Dikasih Mati
Eliezer menceritakan detik-detik sebelum akhirnya melakukan penembakan yang menewaskan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Eliezer mengaku penembakan itu dilakukan atas perintah dari Ferdy Sambo.
Awalnya pada Jumat (8/7) di hari penembakan, Eliezer diminta menemui Sambo yang menurut pengamatannya dalam kondisi emosional. Eliezer lantas duduk di sofa dan mendapatkan cerita dari Sambo perihal peristiwa di Magelang pada hari sebelumnya.
Tak berapa lama, menurut Eliezer, Putri Candrawathi turut bergabung duduk di sofa itu. Eliezer menyebut Putri saat itu juga menangis.
"(Ferdy Sambo bilang) Yosua melecehkan Ibu di Magelang. Saya kaget, takut, karena kami ajudan di Magelang. Saya diam, dalam hati saya, 'Ini betul kah?'," kata Eliezer.
"(Sambo bilang) 'Kurang ajar! Dia sudah nggak menghargai saya, dia menghina harkat martabat saya'. Emosi, nangis, muka merah. Sesekali dia diam nangis, dia bilang 'Memang harus dikasih mati anak itu, nanti kau yang tembak manusia itu'," imbuh Eliezer menirukan ucapan Sambo saat itu.
Eliezer mengatakan, saat diperintah Sambo untuk menembak Yosua, dia saat itu tidak menjawab lantaran takut. Sambo juga saat itu menceritakan strategi dan skenario pembunuhan. Sambo, menurut dia, juga mengungkapkan skenario isolasi dan tembak menembak.
"Saya nggak jawab sama sekali, masih antara takut, ini nyata kah yang dia sampaikan. Jadi gini Cad skenario dia jelaskan, ibu dilecehkan Yosua, ibu teriak, kamu dengar kamu respons, Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kamu tembak balik, Yosua yang mati," kata Eliezer sambil menirukan Sambo kala itu.
"Dia Jelaskan itu saya kaget, saya disuruh bunuh orang, pikiran saya kalau disuruh bunuh orang, tertekan. 'Sudah kamu aman karena posisi nya kamu bela ibu', kamu bela diri ditembak duluan," imbuhnya.
Setelah Sambo menjabarkan skenario tembak-menembak, Eliezer mengatakan Sambo bicara dengan Putri. Mereka bicara bisik-bisik.
"Di samping itu sempat ngobrol sama ibu, pelan. Membahas tentang CCTV, kedua tentang sarung tangan. Bapak bisik ke ibu saya nggak bisa dengar, kayanya dia bilang 'iya nanti pakai sarung tangan'," ucap Eliezer.
Simak Eliezer berdoa sebelum tembak Yosua di halaman selanjutnya.
(dek/dek)