Nasib King Cobra Tewaskan Pawang Sendiri Kini di Tangan Panji Petualang

Nasib King Cobra Tewaskan Pawang Sendiri Kini di Tangan Panji Petualang

Tim detikJatim - detikNews
Sabtu, 29 Okt 2022 12:34 WIB
Tim Panji Petualang evakuasi King Kobra Trenggalek
Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim
Jakarta -

King cobra sepanjang 4,5 meter mematuk tuannya sendiri Imam Rokhani (49), yang merupakan pawang ular, hingga tewas. Kini king cobra tersebut dievakuasi dan dibawa ke shelter milik Yayasan Panji Petualang di Purwakarta, Jawa Barat.

Terdapat dua ekor king cobra, salah satunya memiliki panjang 2,5 meter. Pada Kamis (29/10/2022), Satpol PPK Trenggalek menyerahkan dua ekor ular tersebut kepada tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Yayasan Panji Petualang.

Imam Rokhani dipatuk peliharannya sendiri di bagian tangan. Ia terpatuk saat hendak memberi minum kepada king cobra itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam Rokhani saat itu sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan medis. Namun nahas, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Cara Evakuasi Tim Panji Petualang

Diky Firmansyah, pria asal Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, telah mengevakuasi ular king cobra yang mematok pemiliknya hingga tewas di Trenggalek. Kini ular tersebut sudah ditempatkan di rumahnya untuk sementara waktu.

ADVERTISEMENT

Pemilik CV Fape (Export-Import Animal) Surabaya, komunitas yang berafiliasi dengan Panji Petualang, ini menegaskan memilih menempatkan ular di rumahnya demi keselamatan banyak orang. Namun, dengan kandang dan pengamanan khusus, salah satunya menggunakan kain. Ini dilakukan agar ular tidak stres.

"Mulai evakuasi di lokasi sampai sekarang, saya tutup kain terus," kata Diky kepada detikJatim, Jumat (28/10).

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..

Simak Video: Tim Panji Petualang Evakuasi King Cobra yang Tewaskan Tuannya di Trenggalek

[Gambas:Video 20detik]




Batal Dititipkan ke Kebun Binatang Surabaya

Diky mengatakan ular kobra itu kini diamankan di rumahnya sendiri. Ular itu disimpan rapat di kandang dan ditutup menggunakan kain hitam.

Ia batal menitipkan king cobra ini ke Kebun Binatang Surabaya (KBS). Alasannya, proses administrasi terlalu berbelit dan memakan waktu serta biaya.

"Gak sido dideleh KBS, angel, Mas. Alasane, kudu dikarantina sek (Tidak jadi diletakkan ke KBS, susah, Mas. Alasannya, harus dikarantina dulu)," kata Diky kepada detikJatim, Jumat (28/10).

Diky menjelaskan pihak KBS beralasan ular tersebut wajib menjalani proses karantina dan pemeriksaan kesehatan terlebih dulu. Sebab, mereka khawatir king cobra yang ia amankan mengidap penyakit menular dan membahayakan hewan lainnya di KBS.

"Jarene seh wedi onok penyakit menular, terus nular nak kewan liyane (Katanya sih takut ada penyakit menular dan menjalar ke hewan-hewan lainnya)," ujarnya.

Naik Kereta

Ular king cobra itu akhirnya dibawa ke Yayasan Panji Petualang menggunakan kereta api. Yayasan tersebut berada di Purwakarta, Jawa Barat.

Ular itu sebelumnya sempat menginap di rumah Diky selama empat hari di Surabaya. Senin (31/10), ular itu akan dikirim ke Purwakarta.

"Rencana Senin mau dikirim ke shelter Panji di Purwakarta," kata Diky kepada detikJatim, Jumat (28/10/2022).

Diky menegaskan bakal menggunakan ekspedisi untuk pengiriman. Namun ia akan mengemas ular itu secara benar, aman, dan tak membahayakan orang lain.

"Nanti pakai paket ekspedisi, pakai kereta," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(azh/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads