Alasannya, salah seorang anggota keluarga korban didatangi mendiang 'Imam Sang Pawang Ular Trenggalek' di dalam mimpi, kemudian meminta agar king cobra kesayangan almarhum dilepasliarkan di sekitar rumahnya saja.
Diky Firmansyah, anggota tim Panji Petualang pemilik CV Fape (Export-Import Animal), menceritakan itu. Diky dengan blak-blakan mengaku kesal. Mengapa keluarga si pawang baru menyampaikan itu ketika dirinya sudah tiba di Surabaya bersama kedua ular berbahaya itu?
"Keluargane sempet telepon, njaluk dibalekno. Alasane diimpeni karo sing duwe. Jaluk dilepas ning kono ae. (Keluarga korban sempat telepon, minta ular dikembalikan. Alasannya didatangi dalam mimpi oleh almarhum, minta dilepas di sana saja)," ujar Diky dilansir dari detikJatim, Sabtu (29/10/2022).
Kekesalan Diky bukan tanpa alasan. Dia telah mengeluarkan seluruh daya dan upaya untuk mengevakuasi King Kobra itu dari rumah almarhum dengan bertolak ke Trenggalek naik mobil pribadi, dan dengan biaya pribadi. Diky mengaku semua biaya akomodasi maupun evakuasi ular itu dari dirinya sendiri.
Tidak hanya itu, Diky juga sudah dipusingkan dengan persyaratan Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang berbelit saat dirinya bermaksud menitipkan 2 king cobra itu di sana. Salah satunya bahwa king cobra itu perlu dikarantina sebelum dititipkan di KBS.
Simak selengkapnya di sini.
Simak Video: Akhir Tragis Pawang Ular Tewas Dipatuk King Cobra Peliharaannya
(fas/dhn)