Nasib Imam Rokhani (49) berakhir tragis setelah dipatuk ular kobra peliharaannya. Pria yang berprofesi sebagai pawang ular asal Trenggalek, Jawa Timur, itu tewas setelah dipatuk di tangannya.
Imam terkena patuk di bagian tangannya saat hendak memberikan minum kepada ular kobra tersebut. Warga Dusun Winong, Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, itu dipatuk pada sekitar pukul 03.30 WIB, Minggu (23/10/2022).
Saat itu Imam langsung meminta tolong adiknya untuk segera dilarikan rumah sakit di Trenggalek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu, korban menghubungi adiknya dan minta bantuan untuk dibawa ke rumah sakit Trenggalek," kata Kasatpol PPK Trenggalek Stefanus Triadi Atmono, dikutip detikcom, Senin (24/10).
Imam Rokhani sempat mendapatkan penanganan di rumah sakit. Namun nahas, nyawa Imam Rokhani tak tertolong setelah diberi perawatan selama beberapa jam.
Pelihara Ular Selama 5 Tahun
Ternyata, ular kobra itu dia pelihara selama 5 tahun. Imam memiliki dua ekor jenis king cobra di rumahnya.
Ia mendapatkan kobra tersebut dari Dusun Jambangan, Desa Sugihan, Kecamatan Kampak.
"Ular itu didapat dari Jambangan, Kampak, dan dipelihara sekitar lima tahun," kata salah satu kerabat korban bernama Wahyu.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..
Simak Video: Tim Panji Petualang Evakuasi King Cobra yang Tewaskan Tuannya di Trenggalek
Ular Dievakuasi
Kasatpol PPK Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan keluarga korban meminta pihak kepolisian mengevakuasi dua ular kobra milik pawang ular yang tewas dipatuk. Kedua ular berbisa tersebut sudah diamankan di kantor Satpol PP Trenggalek.
"Kami mengevakuasi dua ekor ular kobra dari rumah korban. Satu panjangnya 2,5 meter dan yang satu lagi 4,5 meter," kata Triadi, dikutip detikcom, Senin (24/10).
Keluarga Didatangi Almarhum Pawang
Tim Panji Petualang mengevakuasi dua king cobra milik Imam Rochani. Namun keluarga Imam meminta tim Panji Petualang mengembalikan ular tersebut.
Alasannya, salah seorang anggota keluarga korban didatangi mendiang 'Imam Sang Pawang Ular Trenggalek' di dalam mimpi, kemudian meminta agar king cobra kesayangan almarhum dilepasliarkan di sekitar rumahnya saja.
Diky Firmansyah, anggota tim Panji Petualang pemilik CV Fape (Export-Import Animal), menceritakan itu. Diky dengan blak-blakan mengaku kesal lantaran dirinya sudah sampai Surabaya.
"Keluargane sempet telepon, njaluk dibalekno. Alasane diimpeni karo sing duwe. Jaluk dilepas ning kono ae. (Keluarga korban sempat telepon, minta ular dikembalikan. Alasannya didatangi dalam mimpi oleh almarhum, minta dilepas di sana saja)," ujar Diky dilansir dari detikJatim, Sabtu (29/10).