Suara Terakhir Icha Sebelum Dibunuh Rudolf

Suara Terakhir Icha Sebelum Dibunuh Rudolf

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 23 Okt 2022 08:28 WIB
Police line tape. Crime scene investigation. Forensic science.
Ilustrasi garis polisi (Foto: Getty Images/D-Keine)
Jakarta -

Ade Yunia Rizabani atau Icha (36) tewas dibunuh oleh temannya sendiri bernama Christian Rudolf Tobing (36). Pembunuhan itu juga memuat momen percakapan terakhir yang terjadi antara Icha dan Rudolf.

Icha tewas dibunuh di salah satu kamar apartemen daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Senin (17/10). Icha tewas usai ditampar hingga dicekik oleh Rudolf.

Pembunuhan kepada Icha terjadi secara sunyi. Pasalnya, Rudolf sempat belajar cara membunuh orang tanpa bersuara selama tiga hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku men-searching lagi bagaiman cara membunuh orang supaya tidak bersuara. Itu dipelajari selama tiga hari," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Meski begitu sejumlah percakapan sempat terjadi di antara korban dan pelaku. detikcom merangkum percakapan tersebut hingga momen Icha meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

Siasat Licik Konten Prank Diculik

Christian Rudolf Tobing (36) ditangkap atas kasus pembunuhan terhadap Ade Yunia Rizabani (36) di salah satu kamar apartemen daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pembunuhan itu berawal dari siasat licik Rudolf yang membohongi korban.

Pembunuhan itu terjadi pada Senin (17/10). Rudolf saat itu awalnya mengajak Icha melakukan siaran podcast bersama di kamar apartemen.

"Pada saat perjalanan (ke apartemen), pelaku menskenariokan bahwa podcast mereka akan begini-begini. Di situ pelaku mulai melancarkan skenario bahwa akan ada sponsor dari kalung kesehatan, korban pun setuju," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menambahkan, setiba di kamar apartemen, Rudolf berdalih, untuk materi promosi podcast mereka, Icha harus berpura-pura menjadi korban penculikan. Dia minta tangan korban diikat.

Icha, yang tidak menaruh curiga kepada Rudolf, mengikuti kemauan tersangka. Nahas, momen itulah yang justru menjadi awal mula petaka terhadapnya terjadi.

"Pada saat di TKP, pelaku berbincang masalah podcast, lalu menyampaikan ke korban bahwa nanti promosinya itu seakan-akan ada korban itu adalah korban penculikan. Jadi pelaku mengikat korban dengan kabel ties dan disetujui korban," terang Panjiyoga.

"Pada saat kaki dan tangan terikat, pelaku langsung berbicara dengan korban sebenarnya pelaku membohongi korban," sambungnya.

Icha Ditanya Ada di Kubu Siapa

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan Rudolf sempat mengungkap hubungan pertemanan Icha dengan pria inisial H. Sosok H merupakan target utama untuk dibunuh tersangka Rudolf.

Dalam keadaan tangan dan kaki Icha terikat, pelaku lalu bertanya dengan nada ancaman kepada korban apakah memilih berteman dengan Rudolf atau sosok H.

"Pelaku menyampaikan kepada korban, 'Kamu akan ada di kubu mana? Saya atau H?'. Dan dijawab korban di bagian kamu," kata Panjiyoga kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya:

Saksikan Video 'Fakta-fakta Rudolf yang Tersenyum Puas Usai Bunuh Icha':

[Gambas:Video 20detik]



Rudolf Ambil Uang Rp 19,5 Juta dari Rekening Icha

Rudolf lalu menagih komitmen Icha. Rudolf meminta Icha mengirimkan sejumlah uang kepadanya sebagai modal untuk membunuh sosok H. Rudolf kemudian mengirimkan sendiri uang dari rekening milik Icha ke rekening pribadinya.

"Pelaku berbicara dengan korban, 'Kamu harus membantu saya dengan cara kamu memberikan saya sejumlah uang untuk membantu saya menghabisi Saudara H'," jelas Panjiyoga.

"Di situlah pelaku mentransfer uang dari rekening korban sebanyak Rp 19,5 juta. Lalu pelaku juga sempat meminta korban menghubungi keluarganya untuk ditransfer uang sebesar Rp 10 juta," tambahnya.

Tidak puas setelah berhasil menerima uang dari korban, Rudolf kembali melontarkan pertanyaan kepada Icha. Saat itu Rudolf bertanya apakah Icha tidak akan melaporkannya ke polisi.

Rudolf mengaku Icha berjanji tidak akan melaporkannya ke pihak kepolisian. Namun Rudolf justru mencekik korban hingga meninggal dunia.

"Walaupun dijawab tidak akan melaporkan, pelaku tidak percaya.Akhirnya pelaku langsung membunuh korban dengan mencekik," tutur Panjiyoga.

Icha Bukan Target Utama Pembunuhan Rudolf

Kasus pembunuhan kepada Ade Yunia Rizabani atau Icha (36) yang dilakukan oleh Christian Rudolf Tobing (36) telah diungkap. Rupanya, Icha bukan target utama yang ingin dibunuh tersangka.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan ada tiga orang yang dijadikan target untuk dibunuh oleh Rudolf. Masing-masing ketiga orang itu pria inisial H, perempuan inisial S, dan Icha.

"Jadi perlu saya jelaskan pelaku pertama kali menargetkan calon korban berinisial H," kata Hengki kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan pelaku sempat berupaya untuk menemui target H. Saat itu Rudolf menghubungi adik H untuk mengetahui keberadaan sosok H tersebut.

Rudolf saat itu berdalih ingin memberikan kejutan kepada H. Namun, permintaannya itu tidak direspons oleh adik H sehingga Rudolf mengalihkan target pembunuhannya kepada Icha.

"Pelaku bilang ke adik calon korban (H) pelaku akan memberikan suprise kepada calon korban itu. Namun hal itu tidak ditanggapi oleh adik H. Akhirnya pelaku mulai berpikir karena agak sulit dan harus bergeser ke target kedua yaitu I," katanya.

Polisi belum mengungkap alasan Rudolf menjadikan sosok H sebagai target utama pembunuhannya. Panjiyoga menyebut sosok H dan Rudolf sebelumnya berteman baik.

"Karena ada calon target yang atas nama H ini merupakan dulunya kawan pelaku tetapi ada berselisih paham sehingga bermusuhan dengan pelaku," ungkap Panjiyoga.

Tersangka menyimpan dendam sejak Agustus 2021. Simak di halaman berikutnya:

Menyimpan Dendam Sejak Agustus 2021

Polisi terus menyelidiki kasus pembunuhan Ade Yunia Rizabani atau Icha (36) yang dilakukan Christian Rudolf Tobing (36). Pembunuhan itu dipicu rasa dendam yang disimpan tersangka kepada korban.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan rasa dendam Rudolf kepada Icha awalnya terjadi pada Agustus 2021. Saat itu Rudolf melihat Icha berfoto bersama pria sosok H dan perempuan inisial S, yang memiliki riwayat permusuhan dengan tersangka.

"Jadi awalnya pada bulan Agustus 2021 itu pelaku melihat di media sosial temannya atas nama S mengadakan acara. Ada salah satu teman pelaku yang saat ini bermusuhan dengan pelaku, yaitu si H. Di situlah pelaku merasa tersakiti atau dikhianati oleh teman-temannya," kata Hengki kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Rudolf dengan korban Icha dan pria inisial H dan perempuan inisial S diketahui berteman. Namun hubungan Rudolf dan H lalu merenggang hingga keduanya bermusuhan.

Hengki mengatakan rasa dendam Rudolf kepada Icha dan H serta S memuncak pada Maret 2022. Saat itu Rudolf melihat melalui foto di media sosial bahwa ketiga orang tersebut masih menghabiskan waktu bersama.

"Sampai dengan bulan Maret, pelaku kembali melihat media sosial dan melihat foto-foto di media sosial bahwa calon korban atas nama H, I, dan S masih bersama saat merayakan Natal ataupun kegiatan-kegiatan lain secara bersama. Pelaku merasa lebih sakit hati lagi dan berniat menghabisi ketiganya," papar Hengki.

Sejak Maret 2022, tersangka Rudolf mulai punya niat membunuh korban Icha, H, dan S. Sosok H menjadi target utama pembunuhan Rudolf.

Rudolf Ditangkap Saat Jual Laptop Icha

Pembunuhan Ade Yunia Rizabani atau Icha (36), yang jasadnya ditemukan terbungkus kantong plastik di Jl Kalimalang, Bekasi, terungkap dengan cepat. Jejak tersangka Christian Rudolf Tobing (36) terlacak saat ia menjual laptop korban.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan jejak Rudolf Tobing terungkap setelah tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi.

"Dari keterangan saksi-saksi dan olah TKP di lokasi penemuan mayat, tim Subdit Jatanras dipimpin AKBP Indrawienny Panjiyoga berhasil menangkap tersangka pada Selasa (18/10) saat yang bersangkutan menjual laptop," ujar Hengki kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Secara terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan Rudolf Tobing mengambil sejumlah barang berharga korban.

"Jadi barang-barang milik korban, seperti laptop, ponsel, ATM, uang, perhiasan emas diambil oleh tersangka," ujar Panji.

Panji mengatakan tersangka Rudolf Tobing menjual laptop korban. Tersangka Rudolf ditangkap ketika hendak menjual laptop Icha.

"Ditangkap di tempat gadai barang elektronik di Pondok Gede," katanya.

Halaman 2 dari 3
(ygs/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads