Penembak 3 Remaja Bercelurit di Bogor Anggota Intel, Gunakan Pistol HS-9

Muchamad Sholihin - detikNews
Senin, 17 Okt 2022 02:09 WIB
Komandan Resimen II Pelopor Kedung Halang, Kombes Pol Yustanto Mujiarso (Foto: dok. Istimewa)
Bogor -

Anggota brimob yang menembak tiga remaja bercelurit di Bogor merupakan anggota intel di kesatuannya. Sementara senjata yang digunakan untuk menembak tiga remaja tersebut merupakan senjata jenis HS-9.

"Senjata yang digunakan HS-9 milimeter untuk amunisinya. Kemudian untuk senjata anggota tersebut sebagai anggota intel," kata Komandan Resimen II Pelopor Kedung Halang, Kombes Pol Yustanto Mujiarso di Mapolresta Bogor Kota, Minggu (16/10/2022).

"Jadi ada beberapa anggota intel kita yang ditugaskan di luar (resimen), seperti dalam kondisi malam minggu seperti itu jangan sampai ada benturan anggota di luar, anggota bikin masalah segala macam," tambahnya.

Yustanto menyebut anggotanya sudah memberi peringatan secara lisan kepada ketiga remaja itu sebelum terjadi penembakan. Namun, ketiga remaja yang sempat disebut begal oleh warga itu malah turun dan mendatangi petugas sambil membawa celurit.

"Tadi saya sudah tanya langsung yang bersangkutan (anggota brimob) kemudian ada Wakapolres, jam 07.00 WIB pagi yang bersangkutan sudah melaporkan ke provos. Anggota sudah memberi peringatan, 'Hei kamu ngapain?' kemudian yang korban ini (diduga begal) mendatangi anggota tersebut dengan mengacungkan celurit," kata Yustanto.

Yustanto juga menyebut, anggotanya itu sempat memberi tembakan peringatan sebanyak 2 kali, namun ketiga remaja malah kabur menggunakan motor. Anggota Brimob di lokasi kemudian mengejar dan kembali melepaskan 1 kali tembakan peringatan namun tetap tidak dihiraukan.

"Dikasih tembakan peringatan sekali (tembakan peringatan ketiga) tidak mau berhenti. Dan ditembak lagi bagian kaki, cuma karena sasaran bergerak akhirnya kena bagian pinggang tembus ke perut," kata Yustanto.

Anggota brimob mengaku sempat diberitahu warga kalau ketiga remaja itu diduga begal. Sehingga anggota brimob itu berusaha menghentikan ketiga remaja itu agar tidak beraksi di tempat lain.

"Masyarakat tadi teriak, 'Pak Pak ada begal, ada begal', akhirnya anggota kita berhenti di situ. Saya tanya anggota saya, kenapa kamu kejar? Anggota saya jawab, mohon izin jangan sampai mereka punya misi di lokasi itu gagal dan mereka begal di tempat lain. Akhirnya dikejar anggota kita," kata Yustanto.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Saksikan juga Detik-detik Pemilu: Strategi Ridwan Kamil Menatap Pilpres 2024






(eva/eva)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork