Penumpang yang Setuju
Penumpang lain, Marwan Malik (60), mengaku senang dengan aturan baru. Pemotongan saldo kartu baru dilakukan usai sampai di Halte tujuan.
"Sekarang tap out-nya baru dihitung, tap out kita turun dari busway baru dipotong. Lebih bagus, kan dia punya rencana nanti dalam 3 jam berpindah dari satu moda transportasi kereta, mikrotrans, busway, itu maksimum Rp 10 ribu," tandasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penumpang bernama Icha, pekerja di kawasan Gatot Subroto juga memberikan pendapatnya. Ia lebih setuju dengan sistem 1 kartu satu penumpang. Apa alasannya?
"Gimana ya emang udah semestinya sih, efektif satu kartu satu orang, maksudnya nggak ada kecurangan," ujarnya.
Icha menyebut dirinya tidak terkendala soal terjebak antrean atau pemotongan saldo yang dikeluhkan banyak penumpang lainnya.
"Saya belum pernah kena (terjebak antrean atau saldo terpotong dua kali) sih itu," imbuhnya.
Antrean Panjang Penumpang TransJ
Diketahui, sejumlah halte TransJakarta sempat mengalami penumpukan penumpang pada Selasa pagi dan petang. Hal ini dikarenakan mulai diberlakukan sistem satu kartu satu penumpang yang mewajibkan wajib tap in dan tap out.
Sekretaris Perusahaan PT JakLingko Indonesia Kevin Haikal menerangkan penumpang yang tidak melakukan tap out berisiko mengalami error pada kartu elektronik. Sehingga dia mengimbau pada penumpang untuk melakukan tap in dan tap out sesudah perjalanan.
Meski demikian, pihaknya memastikan untuk tidak khawatir apabila kartu mengalami error atau terblokir. Dia menerangkan kartu bisa di-reset dan harus memiliki saldo minimal Rp 5 ribu.
"Reset kartu, pastikan minimal saldo Rp 5.000 di dalamnya, kartu akan memotong biaya perjalanan terjauh sebelumnya," kata Kevin.
(lir/imk)