PT TransJakarta menerapkan sistem baru, yakni setiap penumpang wajib melakukan tap in dan tap out menggunakan kartu uang elektronik yang sama saat naik dan turun bus. Penumpang mengeluhkan aturan itu menimbulkan kesulitan.
Pada Rabu (5/10/2022), detikcom memantau suasana di Halte TransJakarta Stasiun Pinang Ranti, Jakarta Timur. Tampak masih ada penumpang yang meletakkan kartunya berulang kali saat tap out.
Tak sedikit yang bergeser ke mesin pengisian saldo lantaran batas minimum kartu sebesar Rp 5.000 saat tap out tidak mencukupi. Terdengar pula petugas yang mensosialisasikan sistem baru tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diwajibkan untuk tap out, saldo akan terpotong saat tap out, minimal saldo Rp 5.000," kata petugas dengan pengeras suara.
Sistem Baru Dinilai Ribet
Salah satu penumpang, Sulis, mengatakan penetapan tap in dan tap out di halte TransJakarta kurang efektif. Hal tersebut lantaran ia harus menempelkan kartu beberapa kali.
"Ribet ya sekarang, jadi terlalu lama," papar Sulis saat ditemui di lokasi.
Penumpang Minta Kembali ke Sistem Sebelumnya
Penumpang lain, Amel (20), juga mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, sistem kartu yang lama justru mempermudah untuk naik dan turun halte.
"Kartunya harus di-tap ulang berkali-kali itu yang bikin antre kirain mesinnya rusak, nggak taunya harus di-tap berkali-kali. Lebih baik peraturan kemarin," kata Amel.
Ia lantas menceritakan hari pertama (4/10) penerapan kartu di Stasiun Pinang Ranti. Antrean mengular sejak pukul 05.00 WIB lantaran banyak penumpang yang belum tahu penerapan itu.
"Pas waktu baru datang bingung gitu, kenapa nih saya sampai depan (antre). Nggak tahunya banyak yang keblokir kartunya. (Saya) sempat keblokir juga jadi harus tap berkali-kali, 3 kali, pas keluar mah gampang," kata Amel.
"Kemarin sekitar 06.15 WIB, ternyata dari jam 05.00 sudah antri sampai luar," sambungnya.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh penumpang TransJakarta bernama Sigit saat ditemui di Halte Kuningan. Dia lebih memilih sistem lama dari pada sistem 1 kartu untuk 1 penumpang.
"Menurut saya mendingan bisa 1 kartu bisa rame-rame daripada satu kartu untuk seorang. Karena kalau istilahnya bisa rame-rame bisa istilahnya juga ada kendala lain atau kayak aku sendiri misalkan kemarin kehilangan kartu, akhirnya aku pinjem orang atau bisa bayar 5 ribu nyampe tujuan kan," kata Sigit.
"Kalau itu 1 orang satu ya nggak bisa bantu orang lain. Seperti kemarin aku terbantu, hilang kartu aku kan, mau ke Senen duit pas-pasan, pokoknya terkendala. Kalau satu kartu rame itu lebih lancar, jadi nggak ada masalah," tambahnya.
Sigit merupakan warga Pasar Senen, Jakarta Pusat yang bekerja di Kuningan, Jakarta Selatan. Ia setiap hari pulang pergi Senen-Kuningan dengan TransJakarta.
Lebih lanjut, ia bicara soal ramai keluhan penumpang TransJ yang antre karena sistem kartu yang berubah. Beruntung, hingga kini Sigit memang belum terkendala hal tersebut.
"Ya sementara ini masalah itu nggak ada kendala sih," ucapnya.
Simak selengkapnya pada halaman berikut.
Simak Video: Kebijakan Baru TransJ Bikin Antrean Mengular di Sejumlah Halte