Satu per satu kasus terkait Gubernur Papua Lukas Enembe mengemuka meski KPK belum secara resmi menggelar jumpa pers terkait status tersangka dan duduk perkaranya. Namun ada satu hal yang mulai terendus, yaitu perihal adanya aliran uang mencapai setengah triliun rupiah ke rekening kasino di luar negeri.
Hal itu diungkap Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menemukan transaksi keuangan ke kasino judi terkait tersangka KPK Gubernur Papua Lukas Enembe. Jumlahnya tak tanggung-tanggung: 55 juta dolar Singapura atau sekitar Rp 560 miliar.
Memangnya bagaimana cara seseorang menyimpan uang di rekening kasino?
Merujuk pada buku 'Gambling in America: An Encyclopedia of History, Issues, and Society', yang ditulis William N Thompson, kasino berasal dari bahasa Italia, casa yang artinya rumah atau vila di pedesaan kecil. Rumah-rumah di Italia pada abad ke-19 kerap dipakai untuk klub sosial untuk berjudi. Inilah yang kemudian membuat kasino diartikan sebagai rumah judi.
Dalam kasino, ada banyak jenis permainan yang diperjudikan. Dari mulai permainan kartu (poker) hingga judi roulette. Untuk memainkan permainan-permainan ini, seorang penjudi harus memasang taruhan dengan koin yang ditukar terlebih dahulu ke kasir dengan uang. Sistem koin ini belakangan pun berkembang menjadi sistem koin chip dan deposit online.
Seseorang bisa menyimpan uangnya dalam bentuk rekening deposit dan koin chip. Deposit adalah uang yang diendapkan dalam rekening kasino dan tak bisa diuangkan. Sedangkan koin chip, ialah modal taruhan yang merupakan pengganti uang asli. Koin chip ini bisa diuangkan kembali.
Nilai satu buah koin chip pun beragam, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 10 juta. Setiap kasino pun memiliki aturan yang berbeda-beda, ada yang memiliki aturan koin chip bisa saja hangus jika lama tak dipertaruhkan. Ada pula yang akan tetap utuh layaknya rekening bank. Namun, umumnya kasino legal di dunia menerapkan sistem perbankan, sehingga koin chip tetap utuh meski tak dipertaruhkan.
Dalam tulisan jurnal berjudul 'Keeping Casinos Clean: The Problem with Dirty Money and International Differences in Anti-Money Laundering Regulations for Casinos' karya Kerry E. Kleiman, kasino-kasino besar dan legal menerapkan sistem perbankan, seperti kasino di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat (AS) hingga Makau, China.
Kerry menjelaskan, di AS, kasino (termasuk perusahaan lain, seperti Las Vegas), yang memiliki pendapatan tahunan lebih dari US$ 1 juta, berada dalam naungan hukum lembaga keuangan. Klasifikasi ini dilakukan karena kasino bisa menyediakan berbagai layanan mirip dengan yang disediakan oleh bank, seperti menguangkan, memeriksa, menambah kredit, dan mengirim dan menerima dana melalui transfer.
Sistem yang mirip dengan bank inilah yang kerap kali jadi celah untuk melakukan pencucian uang.
Baca halaman selanjutnya.
Simak Video: KPK Tak Ingin Ada Pertumpahan Darah soal Jemput Paksa Lukas Enembe
(rdp/dhn)