Jakarta -
Demo memprotes kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (5/9), berakhir ricuh. Massa sempat menerobos kawat berduri hingga bakar-bakar 'keranda mayat'.
Tak hanya itu, sejumlah peserta demo juga melakukan tindakan anarkis. Mereka menyandera hingga menduduki mobil dinas milik Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian.
Aksi tersebut tidak berlangsung lama. Polisi menangkap enam orang peserta demo yang melakukan tindakan yang dianggap 'membahayakan keselamatan orang lain'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa tersebut terjadi di lokasi demo tepatnya di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Saat itu mobil Toyota Camry Hybrid bernopol A-1-R yang ditumpangi Helldy Agustian diadang hingga diduduki.
Dalam video yang tersebut, terlihat dua orang menduduki kap mobil dinas tersebut. Mereka menolak ditarik turun dari mobil dinas tersebut.
Kejadian itu tak berlangsung lama setelah sejumlah orang mencegah para pelaku. Mobil dinas Helldy Agustian itu diperbolehkan melintas kembali.
Kronologi Mobil Wali Kota Cilegon Disandera
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (5/9) kemarin sore. Saat itu Helldy hendak menuju gedung MNC di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, dan sempat dicegat massa.
"Betul, kemarin mobil kita dicegat yang demo nolak BBM, itu sekitar jam 5 (sore) lewat dikit. Kemarin saya dalam perjalanan ke gedung MNC dalam rangka menerima penghargaan best leadership di sana," kata Helldy saat dimintai konfirmasi, Selasa (6/9).
Helldy menganggap hal tersebut 'biasa saja'. Ia pun mengaku memahami situasi massa yang tengah berdemo dan membiarkan massa melakukan orasi hingga kurang dari 10 menit.
"Ya kita biasa aja, karena kita juga berempati ke mereka yang memang kondisinya kan BBM baru aja naik. Kita ngertilah situasinya gimana. Makanya kita biarkan mereka sempat orasi juga di depan mobil," ujarnya
Helldy tidak keluar ketika mobilnya diadang massa. Beberapa petugas seperti Satpol PP dan polisi berpakaian bebas sempat menghalangi pedemo agar tak merusak mobil. Helldy pun dapat melanjutkan perjalanannya kembali.
Baca di halaman selanjutnya: polisi tangkap 6 pelaku
Polisi Tangkap 6 Pelaku
Pihak kepolisian saat itu juga turun tangan. Enam pedemo diamankan di lokasi setelah melakukan penghadangan mobil Wali Kota Cilegon Helldy Agustian.
"Saat ini masih kita periksa 6 tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada detikcom, Selasa (6/9/2022).
Zulpan mengatakan keenam tersangka akan dijerat dengan pasal pengeroyokan dan perbuatan tidak menyenangkan.
"(Diperiksa) dengan konstruksi Pasal 170 jo 406 jo 335 KUHP," imbuhnya.
Keenam tersangka saat ini masih diperiksa intensif di Polda Metro Jaya.
Pelaku Dinilai Mengancam Keselamatan
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan keenam pelaku diamankan karena mengancam keselamatan karena aksinya menyandera mobil Walkot Cilegon Helldy Agustian.
"Betul, mereka melakukan aksi penyampaian pendapat, namun ada tindakan yang dirasa mengancam keselamatan orang lain dan mengganggu ketertiban," kata Komarudin.
Namun massa kemudian melakukan tindakan anarkistis dan dinilai membahayakan. Mereka menghadang mobil dinas Wakot Cilegon yang sedang melintas di kawasan Patung Kuda, Senin (5/9).
"Terlihat bahwa mereka melaksanakan aksi orasi menyetop kendaraan dan juga naiki kendaraan saat di mobil pelat merah," katanya.
Baca di halaman selanjutnya: komentar Helldy Agustian soal pelaku ditangkap polisi.
Walkot Cilegon Tak Permasalahkan
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi polisi yang mengamankan pelaku. Namun, Helldy mengaku dirinya tak mempermasalahkan hal itu.
"Pertama, kami mengapresiasi langkah Polda Metro Jaya terkait respons cepat peristiwa kemarin itu. Mobil kami sebenarnya tidak disandera dan tidak ada kerusakan berarti. Kami tidak mempermasalahkan peristiwa kemarin," kata Helldy kepada wartawan, Selasa (6/9/2022).
Helldy mengatakan sama sekali tidak mempermasalahkan penghadangan mobil dinasnya saat melintas di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, tersebut. Menurutnya, peristiwa itu merupakan hal biasa lantaran kondisi saat ada demonstrasi.
"Memang kondisi kemarin kan lagi banyak yang demo. Kami sangat mengerti situasi itu. Makanya kami tidak melakukan tindakan apa pun karena mereka (pedemo) juga kan biasalah orasi begitu di depan mobil," kata dia.
Dia mengatakan tak pernah membuat laporan ke polisi soal penghadangan tersebut. Dia mengatakan mobilnya hanya lecet dan dirinya tak mempermasalahkan hal itu.
"Sekali lagi kami mengapresiasi pihak kepolisian. Kedua, kami tidak mempermasalahkan soal itu dan kami tidak membuat laporan, itu saja. Kemudian kami sangat memahami betul apa yang dirasakan masyarakat terhadap kenaikan BBM ini," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini