Bharada Richard Eliezer (RE atau E) memberikan kesaksian penting hingga kasus kematian rekannya, Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), makin terang. Keterbukaan Eliezer salah satunya terjadi karena kekecewaan terhadap Irjen Ferdy Sambo.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Sambo menjanjikan penghentian kasus (SP3) kematian Yosua. Namun Eliezer akhirnya kecewa setelah ditetapkan sebagai tersangka.
"Ternyata pada saat itu Saudara Richard mendapatkan janji dari Saudara FS akan membantu melakukan atau memberikan SP3 terhadap kasus yang terjadi," ujar Jenderal Sigit dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022) kemarin.
Untuk diketahui, awalnya Yosua disebut tewas setelah terlibat baku tembak dengan Eliezer. Yosua ditetapkan sebagai tersangka sejak Kamis (4/8).
Polri menyatakan kronologi itu dibuat Sambo untuk menutup peristiwa yang sebenarnya. Keterangan yang disampaikan Eliezer pun akhirnya mematahkan alibi atau skenario yang dibuat Sambo.
"Namun ternyata faktanya Richard tetap menjadi tersangka sehingga kemudian atas dasar tersebut Richard menyampaikan akan mengatakan atau memberikan keterangan secara jujur dan terbuka. Dan ini juga yang kemudian mengubah semua informasi awal dan keterangan yang diberikan pada saat itu," ucap Sigit.
Tak berselang lama setelah ditetapkan sebagai tersangka, Eliezer pun meminta didampingi pengacara baru. Selain itu, dia menolak bertemu dengan Ferdy Sambo.
"Richard minta disiapkan pengacara baru serta tidak mau dipertemukan dengan Saudara FS," katanya.
Pada awal kasus ini terungkap, Eliezer didampingi pengacara yang ditunjuk Sambo. Setelah itu, dia didampingi pengacara nyentrik Deolipa Yumara dan M Boerhanudin.
Kapolri Minta Eliezer Menghadap
Kapolri menceritakan saat meminta Eliezer menghadap dirinya. Hal itu dimintanya setelah Eliezer menyampaikan keterangan berbeda.
"Tanggal 5 Agustus, Richard ditetapkan tersangka atas laporan dari pengacara Yosua. Yang bersangkutan saat itu menyampaikan perubahan terkait dengan pengakuan sebelumnya," kata dia.
Keterangan Eliezer saat itu adalah Yosua terkapar bersimbah darah. Saat itu Sambo berdiri di depan jenazah Yosua. Kapolri mengatakan Sambo menyerahkan senjata kepada Eliezer.
"Saat itu Saudara Richard menyampaikan bahwa melihat almarhum Yosua terkapar bersimbah darah, Saudara FS berdiri di depan dan memegang senjata lalu diserahkan kepada Saudara Richard," ujarnya.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Sambo Ingkar Janji Bikin Bharada E Bongkar Kebohongan
(jbr/imk)