Bupati Pandeglang Irna Narulita menganggarkan Rp 38 miliar untuk sepeda listrik bagi RT/RW di wilayahnya. Namun, anggaran sepeda listrik itu menuai polemik.
"Rp 38 miliar kecil bagi saya, kalau bisa Rp 100 miliar kasih dong simpul-simpul kami belum Linmas. Bingung amat Rp 38 miliar," kata Bupati Pandeglang Irna Narulita kepada wartawan, usai menghadiri rapat paripurna tentang penandatanganan nota kesepakatan KUA dan PPAS tahun anggaran 2023 di sekretariat DPRD Pandeglang, Rabu (10/8/2022).
Irna menganggap dana senilai puluhan miliar tersebut tidak menghamburkan anggaran. Sebab, menurutnya, pengadaan ini untuk kepentingan masyarakat.
"Jadi tidak ada penghamburan uang, tidak kepentingan-kepentingan tertentu," katanya.
Irman menyebut sepeda listrik tersebut untuk kendaraan operasional RT/RW dalam membantu roda pemerintahan desa. Menurutnya, sepeda tersebut juga untuk kepentingan masyarakat banyak.
"Untuk kepentingan operasional bukan untuk kepentingan RT/RW, mereka cuman membantu kita dengan kendaraan operasional yang memudahkan mempercepat melayani masyarakat," ungkapnya.
4 Fraksi Menolak
Dalam rapat paripurna tersebut, terdapat 4 fraksi di DPRD Pandeglang yang menolak tentang perencanaan pembelian sepeda listrik untuk RT dan RW yaitu Fraksi Gerindra, Fraksi Golkar, Fraksi PKB dan Fraksi PPP.
Sementara itu fraksi yang mendukung untuk pengadaan sepeda listrik ialah fraksi Demokrat, Fraksi PDI-P, Fraksi PKS, Fraksi PAN-PBB, dan Fraksi Nasdem-Perindo.
Anggaran untuk sepeda listrik ini juga didemo oleh mahasiswa, simak pada halaman selanjutnya.
Simak juga '2 Jembatan di Pandeglang Ambruk Diterjang Arus Sungai':
(lir/lir)