Pesawat Batik Air nomor penerbangan ID-6236 ngerem mendadak saat hendak lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta (Soetta) menuju Makassar. Sebenarnya, apa yang membuat pesawat ngerem mendadak saat proses take off?
Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri), Gerry Soejatman, mengatakan apa yang terjadi dengan pesawat Batik Air itu adalah rejected take off (RTO). Dia mengatakan RTO biasanya dilakukan jika pesawat mengalami gangguan atau ada gangguan yang terdeteksi oleh sistem.
"Yang terjadi pagi tadi di Batik Air ID-6236 adalah rejected take off (RTO). RTO dilakukan jika pesawat mengalami gangguan atau ada gangguan yang terdeteksi oleh sistem pesawat, baik gangguan yang benar-benar terjadi ataupun false warning," kata Gerry saat dihubungi, Sabtu (30/7/2022).
Dia mengatakan RTO bisa dilakukan selama pesawat belum mencapai V1 atau decision speed, yakni kondisi kecepatan maksimum, yakni ketika pilot harus mengambil keputusan untuk lepas landas. Jika kerusakan terjadi sebelum V1, katanya, pilot bisa mengerem dengan aman dan berhenti sebelum ujung runway.
"RTO bisa dilakukan selama pesawat belum mencapai V1 atau decision speed, di mana pesawat masih bisa mengerem dan berhenti dengan aman sebelum ujung runway," ucapnya.
Gerry mengatakan tak bisa memastikan apa yang menjadi penyebab RTO Batik Air tadi pagi. Dia mengatakan, pada umumnya, RTO bisa dipicu berbagai kerusakan mulai dari mesin hingga sistem pengaturan tekanan udara.
"Untuk kejadian tadi pagi, kita tidak tahu detailnya. Misal, gangguan apa yang terdeteksi dan apakah real atau false warning. Yang bisa dipastikan, Batik Air memindahkan penumpang ke pesawat lain dan sudah berangkat pukul 09.00 tadi," ucapnya.
"(Penyebab) bisa macam-macam. Dari mesin, kelistrikan, sistem pengaturan tekanan udara, dan lain-lain. Meskipun sudah dicek sebelum berangkat, kadang-kadang memang warning-nya baru akan timbul pada saat take off atau lepas landas," ucapnya.
Sebelumnya, pesawat Batik Air mengerem mendadak saat akan lepas landas di Soetta. Dokter Boyke Dian Nugraha, yang menjadi salah satu penumpang pesawat Batik Air itu, menceritakan peristiwa tersebut.
Menurut Boyke, pesawat tersebut seharusnya terbang dari Bandara Soetta pada Sabtu (30/7/2022) pukul 05.30 WIB. Namun pesawat disebut harus mengisi bahan bakar.
"Jadi kita mula-mula diumumkan penerbangan terlambat karena ada pengisian bahan bakar. Kan harusnya 05.30 WIB," kata Boyke.
Setelah itu, Boyke menyebut pesawat dalam kondisi melaju untuk akhirnya lepas landas. Namun tiba-tiba pesawat mengerem mendadak dan membuatnya kaget.
"Akhirnya pas kita berangkat jam 07.10 WIB, kira-kira mau naik, mungkin 15 detik lagi terbang, karena sudah ngung. Saya kan sering naik pesawat ya, tiba tiba direm. Itu yang namanya jantung deg-degan, artinya sudah ngangkang ke atas, tiba tiba direm," katanya.
Dia mengaku heran karena tiba-tiba pesawat tidak jadi terbang. Pesawat, katanya, kembali ke terminal dan tidak lanjut take off.
"Semua kaget juga. Terus tiba-tiba pramugari bilang tenang, tenang, saja. La, kita gimana mau tenang, tiba-tiba pesawatnya belok ke terminal. Pas pesawat berhenti, kan ada teknisi teknisi, terus saya ke toilet ketemu pilotnya, pramugarinya juga minta maaf," katanya.
Lihat juga video 'Kronologi Batik Air Tabrak Garbarata di Bandara Ngurah Rai Bali':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(haf/dnu)