Mantan Kadiv Hubinter Polri itu kemudian mempertanyakan salam sadar apa yang dimaksud Kace tersebut. Kace pun, tambah Napoleon, mengungkap ingin menyadarkan bahwa umat Islam di Indonesia telah ditipu mentah-mentah oleh orang Arab yang bernama Muhammad bin Abdullah. Perkataan itu menyulut emosi Napoleon dan tahanan lain yang tengah berada di sel tahanan Kace.
"Salam apa saya tanya, salam sadar apa? 'Bahwa saya ingin menyadarkan umat Islam di Indonesia bahwa orang Islam itu semuanya telah ditipu mentah-mentah oleh orang Arab yang bernama Muhammad bin Abdullah' ini Pak semakin memicu tahanan lain, termasuk saya," kata Napoleon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Napoleon Mengaku Geram
Napoleon mengaku dibuat geram lantaran Kace terus mengatakan ingin menyadarkan dirinya karena telah ditipu oleh orang yang bernama Muhammad. Emosi Napoleon terus memuncak saat Kace membawa-bawa surat Al-Jinn ayat 72.
"Apalagi dia menyebutkan surat ke 72 Al-Jinn bahwa Rasulullah itu Muhammad itu, dia tidak bilang Rasulullah, dia bilang Muhammad, kayak temannya saja, Muhammad itu tinggi besar, rambutnya jarang, gondrong, matanya belo merah, itu dia berteman sama jin, dasarnya apa?" kata Napoleon.
Tak kuasa menahan emosi, Napoleon berteriak dan menyebut mulut Kace itu najis. Dia pun meminta tahanan lain mengambil kantong plastik putih yang telah disediakan di kamarnya itu untuk dibawa ke sel tahanan Kace.
"Saya teriak dulu 'mulutmu najis' sama Kace, kata-kata mulutmu najis ini saya langsung berikan kepada najis yang kebetulan tadi siang saya simpan. Tolong tahanan lain, satu ambilkan itu plastik putih di kamar saya bawa sini," kata Napoleon.
Napoleon akui tinja miliknya. Simak halaman selanjutnya