PT Tirta Asasta Depok selaku perusahaan air minum Pemkot Depok menyebut penyebab matinya air PAM di sejumlah wilayah adalah pipa bocor di proyek underpass Jl Dewi Sartika. Warga berharap kebocoran pipa itu segera diperbaiki.
"Harapannya yang punya PAM, cepet diperbaiki biar nggak merugikan konsumennya di RW 06," kata Ketua RW06, Kompleks Marinir, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Isnantoro, saat ditemui di kediamannya, Jumat (15/7/2022).
"Segera berusaha untuk memperbaiki lah, soalnya pelanggannya kan di Kompleks Marinir sini kan banyak banget, banyak gitu. Banyak yang ngeluh beberapa hari ini, kemarin juga 'Pak PAM saya gimana kok sampai tiga hari mati'," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isnantoro mengatakan air PAM yang tidak mengalir dialami warganya yang menggunakan air PAM di 11 RT. Dia mengaku mendapat keluhan dari warga karena matinya air PAM tersebut.
"(Air PAM yang mati selama 3 hari terakhir dialami warga di) 11 RT yang daftar PAM, tapi sebagian kan nggak semua, sini kan ada yang air tanah," ujarnya.
Dia mengatakan 50% warganya menggunakan air PAM untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari. Menurutnya, ada sekitar 1.000 rumah di RW 06 yang terdiri atas 11 RT di Kompleks Marinir.
"Yang jelas-jelas mayoritas semuanya pakai PAM. Hampir 50 persenlah, (dari) kurang lebih seribu rumah," ujarnya.
![]() |
Dia mengatakan dirinya tidak menggunakan air PAM melainkan air yang bersumber dari sumur tanah. Isnantoro pun tidak mengalami kesulitan saat air PAM di wilayah tersebut mati.
Lebih lanjut, dia mengaku mempersilakan warganya untuk mengambil air dari rumahnya saat air PAM itu mati. Inisiatif itu dilakukan Isnantoro untuk membantu warganya.
Kemudian, warga lainnya di Kompleks Marinir dari RT 04 bernama Utari berharap air PAM itu terus mengalir usai tiga hari mati. Hari ini, air memang sudah mengalir namun sejumlah warga menyatakan airnya keruh. Dia berharap kualitas aliran air tersebut semakin meningkat.
"Harapannya ke depan ya semoga lebih bagus lagi airnya, ngalirnya deras terus dan bening," kata Utari.
![]() |
Warga lainnya dari RT 03 bernama Santi mengutas harapan yang sama dengan Utari. Santi berharap air PAM di Kompleks Marinir tidak lagi mati.
"Harapannya jangan mati-mati lagi soalnya kan air ya kebutuhan utama, kebutuhan utama itu repot banget," ujar Santi.
Selanjutnya, warga di 10 kelurahan kena dampak:
Sebelumnya, warga di Kompleks Marinir Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, mengeluhkan air PDAM yang tiga hari tidak mengalir di wilayahnya. PT Tirta Asasta Depok selaku perusahaan air minum Pemkot Depok mengatakan penyebab masalah itu adalah pipa bocor di Jl Dewi Sartika.
Direktur Operasional PT Tirta Asasta Depok, Sudirman menyebut pipa bocor karena terkena alat berat. Ternyata tak hanya di Kelurahan Pancoranmas saja, penyaluran air terhambat di beberapa wilayah berikut:
- Kelurahan Beji
- Kelurahan Depok Jaya
- Kelurahan Pancoranmas
- Kelurahan Rangkapan Jaya
- Kelurahan Rangkapan Jaya Baru
- Kelurahan Mampang
- Kelurahan Tanah Baru
- Kelurahan Sawangan Baru
- Kelurahan Beji Timur
- Rawageni (Kelurahan Ratujaya -red) dan sekitarnya.
"Pipa terkena alat berat bore pile yang sedang melakukan proyek penggalian untuk keperluan pembangunan underpass. Kebocoran pipa tersebut membuat pasokan air bersih yang didistribusikan melalui pipa terbuang ke badan jalan. Pasokan ke konsumen pun terganggu," papar Sudirman dalam keterangan yang diterima detikcom, tadi.
Saat ini, lanjut Sudirman, pihaknya masih menerjunkan petugas ke lokasi. Dua titik kebocoran di Jl Dewi Sartika mulai diperbaiki.
"Saat ini masih dalam penanganan petugas. Kami langsung perbaiki setelah menerima laporan. Terdapat dua titik kebocoran, yakni sebelah kanan Jl Dewi Sartika pipa 400 inci dan di kiri jalan 250 inci," sambungnya.
![]() |
Pihaknya pun mengirim tangki air bersih kepada masyarakat yang terdampak. Setidaknya ada 10 unit mobil tangki yang dikirim.
"Semua mobil tangki Tirta Asasta dikerahkan untuk membantu memenuhi kebutuhan air pelanggan. Kita juga mendapat pinjaman dua unit tambahan dari Perumda Tirta Pakuan dan dua unit tambahan lainnya dari Perumda Tirta Kahuripan. Total 10 unit mobil tangki beroperasi," ungkap Sudirman.
![]() |