Peristiwa Penting di Jeda 3 Hari Tewasnya Brigadir J hingga Dirilis Polisi

Peristiwa Penting di Jeda 3 Hari Tewasnya Brigadir J hingga Dirilis Polisi

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 14 Jul 2022 13:32 WIB
Foto rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Foto: Ketua RT Seno.
Rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menjadi lokasi baku tembak Brigadir J dan Bharada E (dok. detikcom)
Jakarta -

Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir Yosua) tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Polisi baru merilis kasus tersebut ke publik tiga hari setelah peristiwanya terjadi.

Menko Polhukam Mahfud Md menyebut duduk perkara kasus tersebut belum jelas. Mahfud pun mendukung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membentuk tim khusus dan menggandeng Komnas HAM serta Kompolnas untuk mengusut tuntas kasus ini.

"Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata Mahfud kepada detikcom, Rabu (13/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa baku tembak Brigadir J dengan Bharada E terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB. Kasus itu baru diungkap ke publik tiga hari kemudian atau Senin (11/7).

Diketahui, Brigadir J adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Sedangkan Bharada E adalah anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam.

ADVERTISEMENT

Penjelasan Polri

Polri mengungkapkan alasan mengapa kasus Brigadir J tewas ditembak di rumah Kadiv Propam Mabes Polri baru dibuka pada Senin (11/7). Polisi mengatakan hal itu disebabkan oleh pemeriksaan dan penelusuran yang harus dilakukan terlebih dahulu.

"Kita lakukan pemeriksaan dulu, penelusuran dulu," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin (11/7).

Sementara itu, Kapolres Metro Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah ketika mendapat laporan dari masyarakat yang kebetulan adalah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Kepada wartawan, Kombes Budhi menduga perhatian pada Jumat itu teralihkan karena menjelang hari Idul Adha.

"Mungkin teman-teman pada saat itu karena malam Idul Adha ya karena ada sebagian yang Idul Adha-nya hari Sabtu sehingga teman-teman mungkin banyak concern ke Idul Adha jadi tidak konsentrasi ke Polres, padahal Polres sedang melakukan olah TKP," kata Kombes Budhi, Selasa (12/7).

Apa saja yang terjadi dalam tiga hari tersebut hingga kasus tewasnya Brigadir J ini mencuat ke publik?

Jumat, 8 Juli 2022

1. Baku Tembak Brigadir J dan Bharada E

Insiden baku tembak ini terjadi di rumah singgah milik Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Rumah tersebut dipakai keluarga Irjen Ferdy untuk karantina selama pandemi COVID-19.

Baku tembak disebut bermula dari Brigadir J dipergoki melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam. Istri Kadiv Propam lalu berteriak minta tolong hingga Bharada E yang berada di lantai atas rumah merespons.

Bharada E atau RE disebut tengah berada di lantai 2 bersama seorang saksi lain berinisial K. Bharada E atau RE lantas turun ke lantai bawah di mana tangga yang ada berbentuk L.

Saat Bharada E bertanya, Brigadir J merespons dengan menembakkan senjatanya ke arah Bharada E. Namun, tembakan itu meleset. Setelahnya Bharada E atau RE bersembunyi di tangga yang mengarah ke atas dan menembak ke Brigadir J beberapa kali hingga menewaskannya.

2. Kadiv Propam Tak di Rumah

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan sebelumnya mengatakan Ferdy Sambo tak berada di lokasi saat peristiwa ini terjadi. Saat kejadian, Ferdy Sambo sedang melakukan tes PCR COVID-19.

"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ungkap Ramadhan, Senin (11/7).

Dia menambahkan, Ferdy Sambo mengetahui adanya peristiwa itu setelah ditelepon oleh istrinya yang histeris. Irjen Ferdy langsung bertolak menuju kediamannya.

3. Polisi Olah TKP-Periksa Saksi

Kapolres Metro Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto mengaku menerima telepon dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terkait kasus polisi tembak polisi di rumahnya.

Polres Jaksel menerima telepon itu pada Jumat (8/7) tak lama setelah terjadinya baku tembak Brigadir J dan Bharada E. Aparat Polres Jaksel lalu tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.

"Saat olah TKP, kami menemukan seorang yang sudah tergeletak dengan berlumuran darah berada di dekat tangga naik ke atas, tepatnya arah kamar mandi," kata Kombes Budhi dalam jumpa pers di kantornya, Jaksel, Selasa (12/7).

Polisi juga menemukan pistol dan proyektil peluru. Polres Jaksel juga menghubungi Inafis Polri untuk sama-sama melakukan olah TKP.

Saat itu, petugas juga menghubungi ambulans untuk membawa jasad Brigadir J atau Brigadir Yosua ke rumah sakit (RS) untuk kepentingan autopsi. Selain melakukan olah TKP, petugas juga meminta keterangan dari saksi yang ada di lokasi.

4. Keluarga Terima Kabar Brigadir J Tewas

Keluarga Brigadir Yoshua (Brigadir J) mengaku mendapat kabar duka pada Jumat (8/7) tengah malam, sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu keluarga yang berada di Jambi juga langsung bergegas menunggu di kediaman rumah orang tua Brigadir J di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Salah satu anggota keluarga Brigadir Yosua, Rohani Simanjuntak, mengungkapkan usai mendapat kabar itu, pihak keluarga di Jambi langsung sibuk untuk beres-beres menyambut kedatangan jenazah Brigadir Yosua. Saat itu orang tua Brigadir Yosua sedang berada di Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

"Saya langsung kaget terus langsung menuju rumah duka siap-siap beres-beres rumah kakak saya karena waktu itu dia lagi di Sumatera Utara di Sidimpuan," kata Rohani Simanjuntak, Rabu (13/7).

Apa yang terjadi di Sabtu (9/7)? Simak di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Sederet Misteri Kematian Brigadir J di Kasus Polisi Tembak Polisi':

[Gambas:Video 20detik]



Sabtu, 9 Juli 2022

Sehari setelah peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir J, terjadi rangkaian peristiwa lain yang terkait proses penyelidikan.

5. Decoder CCTV Kompleks Ferdy Sambo Diganti

Ketua RT setempat, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto, mengatakan alat CCTV di pos satpam dekat rumah Ferdy Sambo diganti sehari setelah kejadian.

"Maksudnya itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo (yang diganti), (tetapi) CCTV alatnya yang di pos (yang diganti)," kata Seno kepada wartawan, Rabu (13/7).

Seno mengaku tak tahu detail bagaimana decoder CCTV tersebut diganti seusai penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo. Dia mengaku hanya mendapat laporan tersebut dari satpam.

"Digantinya hari Sabtu (9 Juli), saya tahunya hari Senin (11 Juli)," ujarnya.

Polres Metro Jaksel menjelaskan decoder CCTV tersebut diambil dalam rangka penyitaan. Budhi mengatakan CCTV di pos satpam kemudian diganti dengan yang baru.

"Mungkin yang dimaksud adalah dekoder CCTV lingkungan yang ada di pos (sekuriti), karena yang lama disita (penyidik)," ujar Kombes Budhi, Rabu (13/7).

"Dan agar CCTV di lingkungan Kompleks Aspol Duren Tiga tersebut tetap beroperasi, maka diganti yang baru," katanya.

6. Jenazah Brigadir J Diterima Keluarga

Pada Sabtu (9/7) pagi, jenazah Brigadir J dijemput di kargo Bandara Sultan Taha, Jambi. Saat itu, ada beberapa orang polisi dari Jakarta yang diutus untuk mengantarkan jenazah.

Jenazah Brigadir Yosua saat itu sudah terbungkus rapi di dalam peti. Keluarga sontak histeris karena Yoshua diketahui kerja baik-baik di Jakarta.

"Kami histerislah tadinya dia kerja bagus-bagus kok bisa tertembak," ungkap tante Brigadir J, Rohani.

Sabtu malam, orang tua Brigadir Yosua tiba di Jambi. Mereka kemudian meminta peti jenazah itu dibuka agar pihak keluarga bisa melihat Brigadir Yosua untuk terakhir kali.

Simak yang terjadi di hari Minggu dan Senin (10-11/7) di halaman selanjutnya.

Minggu, 10 Juli 2022

7. Keluarga Temukan Kejanggalan Jenazah Brigadir J

Pihak keluarga sempat dilarang membuka peti jenazah Brigadir Yosua dengan alasan sudah menjalani proses autopsi. Orang tua Brigadir Yosua tetap ingin membuka peti itu. Mereka tak mau tanda tangan penyerahan jenazah jika peti tak dibuka.

"Lalu setelah runding-runding barulah dibuka petinya dan dilihat cuma sebatas dua kancing pakaian saja waktu itu dibuka sambil menunjukkan kalau di tubuhnya sudah dilakukan autopsi," ucap Rohani.

Pada saat itu, polisi utusan dari Jakarta lantas menjelaskan tentang luka-luka yang ada di tubuh Brigadir Yosua. Mereka juga menjelaskan kronologi insiden baku tembak di antara dua polisi itu.

Pada Minggu (10/7), keluarga kembali penasaran dengan kondisi tubuh Brigadir Yosua yang disebut tewas akibat baku tembak dengan dugaan yang dibeberkan.

"Pada hari Minggu kami buka lagi peti itu. Di situ kami lihatlah ada kejanggalan mulai dari bentuk sayatan di muka, lalu ada luka lebam di perut, lalu kami buka kaos kaki nya ada juga luka di bagian kaki itu. Cuman di bagian pinggang yang celananya tidak kami buka, cuma bagian atas sampai pinggang serta kaus kakinya saja, dan di situ kami lihat ada kejanggalan," ucap Rohani.

Senin, 11 Juli 2022

8. Kematian Brigadir J Terungkap

Kasus tewasnya Brigadir J terungkap setelah tiga hari kejadian baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa itu terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB.

"Saat itu, Saudara Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga, kemudian ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata, kemudian melakukan penembakan dan Bharada E itu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J. Akibat penembakan yang dilakukan Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia," kata Ramadhan, Senin (11/7).

Dia mengatakan kasus ini ditangani Propam Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan. Motif penembakan masih didalami.

9. Bharada E Diamankan

Bharada E menembak Brigadir J hingga tewas. Bharada E diamankan untuk diproses lebih lanjut.

"Saat ini kasus sedang didalami, ditelusuri lebih jauh oleh Propam Mabes dan Polres Jakarta Selatan. Jenazah sudah dibawa ke keluarga di Jambi dan Bharada E telah diamankan untuk diproses lebih lanjut," ucap Ramadhan.

Halaman 4 dari 3
(jbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads