Ketua RT Ungkap Banyak Polisi di Rumah Ferdy Sambo Usai Terdengar Letusan

Ketua RT Ungkap Banyak Polisi di Rumah Ferdy Sambo Usai Terdengar Letusan

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Rabu, 13 Jul 2022 22:31 WIB
Ketua RT kediaman Irjen Ferdy Sambo, Mayjen Pol (purn) Seno Sukarto
Foto: dok. detikcom
Jakarta -

Peristiwa polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Ketua RT setempat, Mayjen (Purn) Seno Sukarto, mengatakan satpam tak berani memeriksa rumah Ferdy Sambo sesaat setelah terdengar letusan senjata api karena takut disalahkan.

"Sebenarnya ya, memang ini saya RT di sini. Tapi maaf saja, memang kejadian pada hari Jumat yang lalu itu memang tidak jadi perhatian saya," kata Seno kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, Rabu (13/7/2022).

"Karena pertama ya, kalau saya ditanya suara letusan itu, itu suaranya itu seperti petasan. Sedangkan pada saat itu kan menjelang Idul Adha, dan di sini biasanya menjelang tahun baru, Idul Adha, dan lain sebagainya itu biasanya membunyikan kembang api," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seno juga sempat bertanya kepada satpam kompleks apakah dia mendengar suara letusan tersebut. Satpam mengatakan mendengar suara tersebut, namun dia mengira itu juga suara petasan.

"Waktu itu saya tanya sama satpam juga yang jaga di sana, 'kamu mendengar?', (dia bilang) 'mendengar, Pak, tapi ya saya kira petasan juga," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Seno, satpam sempat bertanya-tanya mengapa makin lama makin ramai yang datang ke rumah Ferdy Sambo. Saat ditanyakan, lanjut Seno, orang-orang tersebut berkata tidak ada apa-apa kepada satpam.

"Kemudian, setelah nggak ada kejadian apa-apa, nggak ada laporan apa-apa, satpam mulai bertanya-tanya 'kok yang datang itu makin lama makin banyak ke rumah itu.' Ditanyalah sama satpam, 'ada apa?', 'Nggak ada apa-apa." ungkapnya.

"Jadi akhirnya ya sudah nggak ada apa-apa. Memang ya kalau satpamnya juga saya iniin, 'kamu kok nggak mau periksa?,' 'Nanti diperiksa, saya disalahkan Pak sama mereka," tambahnya.

Seno mengatakan saat itu juga satpam takut. Dia juga merasa kecewa tidak ada yang melaporkan kejadian itu kepadanya, padahal posisinya sebagai Ketua RT.

"Jadi dia juga takut. Itulah yang saya, saya juga sesalkan kenapa saya sebagai RT kok nggak dilapori soal kejadian itu," tuturnya.

Seperti diketahui, polisi melakukan olah TKP kasus polisi tembak polisi di rumah Ferdy Sambo. Olah TKP dilakukan pada Selasa (12/7) malam.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menyampaikan telah membentuk tim khusus untuk menangani sejumlah isu liar yang menyelimuti kasus polisi tembak polisi. Timsus itu dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

"Kemudian ada satu lagi kasus yang tentunya melibatkan anggota, karena memang terjadi baku tembak antara anggota dan anggota, dan kami juga mendapatkan banyak informasi terkait dengan berita-berita liar yang beredar yang tentunya kita juga ingin semuanya ini bisa tertangani dengan baik," kata Jenderal Sigit di Mabes Polri, Selasa (12/7).

Komjen Gatot nantinya dibantu Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri, dan As SDM Irjen Wahyu Widada. Selain itu, dari Provos terdapat Karo Provos Div Propam Brigjen Beni Ali S, dan Karo Paminal Div Propam Brigjen Hendra Kurniawan.

Lihat Video: Sederet Misteri Kematian Brigadir J di Kasus Polisi Tembak Polisi

[Gambas:Video 20detik]



(isa/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads