Hoegeng Awards 2022 merupakan program mencari sosok polisi teladan. Salah satu kategori dalam Hoegeng Awards 2022 adalah Polisi Berintegritas.
Sejak dibuka proses pencarian pada 14 Maret 2022, puluhan ribu usulan dari masyarakat masuk ke detikcom. Masyarakat mengusulkan sosok polisi terbaik versinya masuk menjadi kandidat penerima Hoegeng Awards.
Selama proses pencarian, detikcom menjadi penyeleksi awal dari usulan yang masuk dari masyarakat. Sosok polisi yang telah terseleksi awal lalu diserahkan kepada Dewan Pakar Hoegeng Awards 2022.
Adapun Dewan Pakar Hoegeng Awards 2022 adalah Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Wahid, dan Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni dan Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Mohammad Choirul Anam.
Baca juga: Profil 5 Dewan Pakar Hoegeng Awards 2022 |
Dewan Pakar saat ini telah memilih 9 besar kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Sebanyak 3 sosok polisi di antaranya termasuk dalam kategori Polisi Berintegritas. Berikut ini profilnya:
1. Kapolda Gorontalo Irjen Akhmad Wiyagus
Sejak awal diusulkan menjadi kandidat Hoegeng Awards 2022, Irjen Akhmad Wiyagus adalah Kapolda Gorontalo. Namun kini, ia dipindahtugaskan menjadi Kapolda Lampung.
Polisi 54 tahun itu merupakan mantan penggawa KPK. Irjen Wiyagus dikenal bawahan dan koleganya sebagai sosok polisi yang antisuap dan tidak bisa dinego. Atas dasar itulah ia dipilih Dewan Pakar masuk menjadi kandidat kategori polisi berintegritas Hoegeng Awards 2022.
Kapolres Gorontalo AKBP Ahmad Pardomuan memberi kesaksian sikap integritas tentang atasannya itu. Menurut Pardomuan, Irjen Wiyagus menjaga diri dari situasi yang mengarahkan dirinya untuk menerima suap.
"Kapolda saja kalau ingin bertemu dengan tamu di ruangan Kapolda, pasti ada orang lain yang bersama-sama," kata Pardomuan kepada detikcom, Jumat (18/3).
Irjen Wiyagus selalu menghindari berbicara berdua dengan tamu, terutama jika tamu tersebut hendak membahas suatu masalah dan berpotensi meminta bantuan dengan timbal balik suap.
"Sehingga tidak ada yang dibicarakan secara berdua, apalagi kalau ada masalah-masalah. Beliau tidak ada urusan dengan yang begitu," tegas Pardomuan.
Mantan anak buah Akhmad Wiyagus di KPK juga memberi kesaksian. Dia adalah Sagita Hariadin. Sagita menyebut Wiyagus yang saat itu masih berpangkat komisaris polisi (kompol) adalah pembelajar yang baik. Soal integritas, jangan ditanya lagi.
"Integritas tidak usah diragukan. Sampai saat ini ketika beberapa kali berkomunikasi, kesan saya beliau terlihat tidak ada perubahan seperti sebelumnya," ujar Sagita dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom.
Meski begitu, ada sisi negatif yang dikemukakan Sagita. Wiyagus dinilainya cukup emosional bila memeriksa calon tersangka yang berbelit-belit memberikan keterangan. Meski begitu, sifat itu muncul lantaran Wiyagus tidak suka dengan penipu.
Selain antisuap dan berintegritas, Wiyagus juga dikenalnya sebagai sosok yang sederhana. Mantan Direktur Pengaduan Masyarakat KPK itu dikenal pula sebagai sosok yang loyal terhadap Polri.
"Taat pada Polri. Meskipun pernah menjabat sebagai Direktur Pengaduan Masyarakat (yang seharusnya berhak yang berpangkat brigjen), karena beliau masih AKBP dan ditarik menjadi kapolres, beliau tetap taat dan loyal pada atasan," kata Sagita.
Tak hanya itu, Irjen Wiyagus juga dikenal sebagai atasan yang tidak bisa ditawar-tawar bila memberikan tugas. Ketegasannya berkesan di hati bawahannya, salah satunya Kapolres Gorontalo Kota AKBP Suka Irawanto.
"Selama saya menjabat hampir satu tahun tujuh bulan merasa baik, berintegritas, tegas, dan Kapolda (Wiyagus) tidak bisa dinego karena tugas. Kalau diperintah, harus dilaksanakan," kata AKBP Suka Irawanto.
Simak profil Aiptu Jailani dan AKBP Irene di halaman selanjutnya:
Saksikan juga 'Aiptu Jailani, si Raja Tilang yang Tidak Pandang Bulu':
(fas/dhn)