Sebanyak 8 kecamatan di Sumatera Utara (Sumut) masih terisolasi usai bencana banjir dan longsor. BNPB memastikan semua warga yang terisolasi dalam keadaan sehat.
"Semua dalam keadaan sehat-sehat saja," ujar Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen Budi Irawan ketika dihubungi, Senin (8/12/2025).
Budi mengatakan warga yang terisolasi telah diberi bantuan secara bertahap. Penyaluran bantuan dilakukan menggunakan helikopter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyaluran bantuan lewat udara dilakukan karena akses jalan masih terputus. Selagi menunggu jalan diperbaiki, penyaluran bantuan juga dilakukan personel yang berjalan kaki.
"Ada (tim) pasukan jalan kaki. Dia membawa ransel, berisi makanan, kemudian dia jalan ke sana (daerah terisolasi). Sambil mencari titik untuk pendaratan heli. Manakala di sana ada (titik pendaratan). Kalau tidak ada, nanti pakai fast dropping. Jadi (bantuan) akan diturunkan pakai tali," katanya.
Budi menegaskan tidak ada warga yang dievakuasi menggunakan helikopter. "Nggak ada (warga dievakuasi pakai helikopter), karena di situ bukan termasuk daerah merah, Jadi cuma daerah yang menuju ke situ, jalannya terputus," lanjut Budi.
Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen Suharyanto masih ada sejumlah kecamatan di Sumut yang terisolasi. Salah satunya di Tapanuli Utara (Taput).
"Sumatera Utara yang masih terisolir tinggal dua kabupaten. Dari 18 kota yang terdampak 7 desa terisolir ini Humbang Hasundutan 1 kecamatan dan Tapanuli Utara ada 7 kecamatan. Ini semuanya juga sudah didistribusikan logistik lewat udara," kata Suharyanto dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, Minggu (7/12) malam.
Suharyanto melaporkan sampai saat ini jalur darat masih sulit menembus Tapanuli Utara (Taput). Taput hanya bisa diakses satu jalur dari Tapanuli Tengah (Tapteng) lewat Sibolga.
"Untuk jalan yang masih belum tembus Tapanuli Utara, ada satu jalur dari Tapanuli Utara ke Tapanuli Tengah lewat Sibolga," katanya.











































