Bantuan Rp 60 Juta/Rumah Rusak Akibat Bencana Sumatera Disetujui Prabowo

Bantuan Rp 60 Juta/Rumah Rusak Akibat Bencana Sumatera Disetujui Prabowo

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 09 Des 2025 06:04 WIB
Bantuan Rp 60 Juta/Rumah Rusak Akibat Bencana Sumatera Disetujui Prabowo
Presiden Prabowo Subianto (kiri) menyapa anak-anak dan pengungsi di posko pengungsian Desa Belee Panah, Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2025). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Jakarta -

Pemerintah akan membantu pengungsi yang huniannya rusak ataupun hancur karena bencana longsor dan banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Presiden Prabowo Subianto setuju menganggarkan Rp 60 juta per rumah karena warga tidak direlokasi.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam rapat koordinasi bencana di Posko Terpadu Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Minggu (7/12) malam. Prabowo awalnya menerima laporan soal pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) untuk pengungsi banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

"Per hari ini, Bapak Presiden, rumah masyarakat yang rusak itu sampai 37.546 rumah baik yang rusak berat, rusak berat ini termasuk yang hilang kena sapu banjir, kemudian rusak sedang, dan rusak ringan," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto kepada Prabowo, dilansir Antara, Senin (8/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suharyanto mengatakan data tersebut belum final. Jenderal bintang tiga itu mengatakan pendataan masih dilakukan oleh BNPB bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

ADVERTISEMENT

Suharyanto lantas mengusulkan huntara untuk pengungsi dibangun oleh anggota TNI dan Polri yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana. Sementara, huntap pembangunannya diserahkan kepada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

"Kemudian yang tidak pindah, karena mungkin banjirnya, dampaknya tidak terlalu besar bagi keluarga itu sehingga tidak harus pindah, tetapi rumahnya rusak, kami perbaiki oleh satgas BNPB," kata Suharyanto.

BNPB kemudian mengajukan anggaran bantuan Rp 60 juta per rumah pengungsi. Prabowo sempat bertanya apakah angka tersebut cukup untuk membangun hunian tetap.

"Ini hunian tetap anggaran Rp 60 juta cukup?" tanya Prabowo ke Suharyanto.

"Selama ini cukup, tetapi kalau memang Bapak Presiden ingin menambahkan kami lebih senang," kata Suharyanto.

Suharyanto menilai Rp 60 juta merupakan bantuan dari pemerintah. Bantuan itu, kata Suharyanto, tak diberikan dalam bentuk uang, melainkan keperluan perbaikan rumah.

"Rp 60 juta karena tidak relokasi, Bapak. Nanti penerima bisa nambah dengan uangnya sendiri. Mungkin punya keluarga di kampung, punya anak yang punya gaji mau nambah, bisa. Tetapi, (kami) tidak (memberikannya) dalam bentuk uang, karena khawatir kalau bentuk uang jadi yang lain," katanya.

Presiden Prabowo Subianto (ketiga kiri) didampingi  Gubernur Aceh Muzakir Manaf (tengah) mencicipi makanan yang dimasak di dapur umum posko pengungsian bencana alam Desa Belee Panah, Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2025). Presiden mengecek langsung distribusi bantuan, posko pengungsian dan penanganan dampak banjir bandang serta longsor yang terjadi pada 25 November di Provinsi Aceh. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nz.Presiden Prabowo Subianto (ketiga kiri) didampingi Gubernur Aceh Muzakir Manaf (tengah) mencicipi makanan yang dimasak di dapur umum posko pengungsian bencana alam Desa Belee Panah, Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2025). Presiden mengecek langsung distribusi bantuan, posko pengungsian dan penanganan dampak banjir bandang serta longsor yang terjadi pada 25 November di Provinsi Aceh. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nz)

Prabowo lantas setuju dengan usulan anggaran Rp 60/rumah untuk warga korban bencana lama yang rumahnya rusak. Prabowo meminta anggaran itu dihitung lagi agar sesuai dengan kebutuhan.

"Oke, mungkin tentunya kita hitung kenaikan harga ya, inflasi, dan sebagainya," ujar Prabowo.

Sementara untuk hunian sementara, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 30 juta per rumah. Rumah yang dibangun berukuran 36 meter persegi lengkap dengan fasilitas kamar, sarana MCK, dan ruangan lainnya.

Jumlah Korban Bertambah

Berdasarkan Dashboard Penanganan Bencana Darurat Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, Sumbar BNPB, Senin (8/12), pukul 10.48 WIB, total daerah terdampak berjumlah 52 kabupaten dan kota di Aceh, Sumut serta Sumbar.

Selain itu, ada 156 ribu rumah rusak, 435 jembatan rusak, 1.200 fasilitas umum yang rusak hingga 534 sekolah yang rusak akibat bencana. Sementara itu, berdasarkan rekapitulasi per pukul 16.00 WIB, Senin (8/12), jumlah korban meninggal bencana di Sumatera bertambah menjadi 961 jiwa.

"Menemukan 40 jenazah dengan rincian, untuk Aceh itu bertambah 23 dari 366 kemarin, hari ini menjadi 389 jiwa meninggal dunia," kata Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (8/12).

Untuk wilayah Sumatera Utara, tim gabungan menemukan 9 jenazah sehingga korban meninggal dunia menjadi 338 jiwa. "Untuk Sumbar, kemarin 226 jiwa, hari ini bertambah 8 jasad yang ditemukan, menjadi 234 jiwa," katanya.

BNPB juga melaporkan jumlah orang yang dilaporkan hilang semakin berkurang. "BNPB mencatat, secara total korban hilang berkurang dari hari kemarin di angka 392 jiwa, hari ini yang terdaftar pada Pusdalops BNPB yang merupakan rekapitulasi dari 3 provinsi sebanyak 293 jiwa," katanya.

Saksikan Live DetikPagi :

Simak juga Video: Prabowo Cek Pembangunan Jembatan Bailey Penghubung Medan-Aceh

Halaman 2 dari 3
(rfs/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads