6 Hal tentang Viral Pria Colek Anak di Bintaro Diduga ODGJ

6 Hal tentang Viral Pria Colek Anak di Bintaro Diduga ODGJ

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 28 Jun 2022 07:47 WIB
Poster
Ilustrasi pelecehan (Edi Wahyono/detikcom)
Tangerang Selatan -

Seorang pria berinisial ABS (33) diamankan polisi setelah diduga melakukan pelecehan terhadap beberapa anak di sebuah mal di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. Polisi menyebutkan pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Peristiwa itu terjadi di mal di Bintaro, Tangsel, pada Minggu (26/6). Dalam rekaman video, terlihat seorang pria menaiki eskalator diikuti sekuriti dan seorang pengunjung. Pria tersebut kemudian dibawa ke pos sekuriti mal.

Pria itu memberontak. Perekam meminta sekuriti untuk segera menangkap pria tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku kemudian dibawa ke pos sekuriti. Saat di pos sekuriti, pria itu masih mencoba melawan.

Pelaku juga diduga memukul ayah dari salah satu korban. Pelaku tidak menunjukkan rasa bersalah saat diinterogasi korbannya.

ADVERTISEMENT

Pelaku Diduga ODGJ

Kasi Humas Polres Tangerang Selatan Iptu Purwanto mengatakan korban tidak membuat laporan polisi (LP) setelah mengetahui pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Nggak ada LP-nya (laporan polisi), nggak bikin LP," kata Purwanto saat dihubungi detikcom, Senin (27/6/2022).

Purwanto mengatakan kasus tersebut diselesaikan secara musyawarah, mengingat pelaku mengalami gangguan jiwa.

"Semalam itu musyawarah, pertimbangannya apa karena pelakunya ODGJ, dalam perawatan RSJ. Semalam sampai ditunjukkan surat perawatannya," kata Purwanto.

Tak Dibuat Laporan Polisi

Purwanto menyebutkan pihak keluarga korban menerima hasil mediasi tersebut. Keluarga pelaku juga sudah meminta maaf kepada korban.

"Semalam itu dibawa ke polres rupanya ditemukan keluarganya. Keluarganya mohon maaf lagi dalam perawatan RSJ, ada kelainan, jadi enggak terbit LP," tuturnya.

Terpisah, Kanit PPA Polres Tangsel Iptu Siswanto mengatakan pelaku meraba bagian luar korban. Namun Siswanto tidak menjelaskan bagian apa yang diraba oleh pelaku.

"Iya kalaupun itu ada pelecehan seksual itu kan di pegang-pegang dari luar, bukan diobok-obok nggaklah. Cuma karena di muka umum saja," jelas Siswanto.

Baca selanjutnya: pelaku buang air di celana.....

Simak juga 'Alibi Sayang Anak, Tukang Becak di Yogya Cabuli Dua Bocah':

[Gambas:Video 20detik]




Pelaku Buang Air di Celana

Pria pelaku colek-colek anak di mal di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Polisi mengungkap, saat diinterogasi, pelaku bahkan sempat buang air besar di celana.

"Nah semalem dimediasikan di kantor. Bahkan si pelaku itu berak di celana semalem itu. Karena memang kondisi dia kan seperti itu," ujar Kanit PPA Polres Tangsel Iptu Siswanto ketika dihubungi, Senin (27/6/2022).

Kasi Humas Polres Tangsel Iptu Purwanto membenarkan pelaku buang air besar di celana. Purwanto juga menyebut pelaku sempat buang angin di tengah-tengah mediasi.

"Di sini tuh kelakuannya aneh, pas lagi mediasi juga kentut gede banget," jelasnya.

Versi Polisi Kasus Selesai Dimediasi

Polisi mengungkapkan kasus tersebut selesai setelah dimediasi. Pihak korban disebutkan menerima hasil mediasi.

"Dimediasikan. Dimusyawarahkanlah," ujar Kanit PPA Polres Tangsel Iptu Siswanto ketika dihubungi, Senin (27/6/2022).

Dalam mediasi, diketahui sebuah fakta bahwa pelaku merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pihak keluarga korban lalu menerima kesepakatan damai dan tidak melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.

"Ya alhamdulillah nerimalah, pihak keluarga nerima-lah. Pihak korban memaklumi dan menerima kenyataan itu," kata Siswanto.

Baca selanjutnya: penjelasan versi ortu korban

Penjelasan Ortu Korban

DY (25), ibunda anak yang dicolek-colek pria berinisial ABS (33) di Mal di Bintaro, Tangerang Selatan, buka suara terkait pelecehan yang menimpa anaknya. DY mengungkap kronologi anaknya dicolek-colek oleh pelaku.

"Jadi saya lagi ngobrol sama anak saya. Anak saya kan tingginya selengan saya, ya. Saya lagi ngobrol sama dia karena mau nonton Tayo, itu kan ada acara live show Tayo," ujar DY saat dihubungi detikcom, Senin (27/6/2022).

DY menjelaskan saat itulah tiba-tiba pelaku datang dan mencolek anaknya. Anak DY berjenis kelamin laki-laki berusia 7 tahun.

"Jadi waktu mendadak orang ini datang dari arah belakang saya langsung nyolek," katanya.

DY menjelaskan, saat anaknya dipegang pelaku, posisi dia sedang mengobrol berhadap-hadapan dengan anaknya. Karena itu, menurutnya, ia melihat jelas perbuatan yang dilakukan pelaku terhadap anaknya.

"Anak saya tuh di depan, gimana saya tidak lihat, orang lagi ngobrol sama saya, terus dia langsung tetap jalan. Dia (pelaku) pakai maskernya di dagu, jadi saya bisa lihat dia noleh ke saya dia senyum-senyum kayak senyum puas dan nakal gituloh," tuturnya.

Karena hal tersebut, dia mengaku kesal bukan kepalang dan mengejar pelaku yang juga berusaha kabur. Ia mengaku tidak dapat mencegah tindakan tangan dari pelaku.

"Dia (pelaku) datang dari arah belakang saya, nggak bisa melihat dia datang kan. Saya lagi ngobrol ke anak saya. Anak saya lagi ngobrol sama saya lihat ke anak saya, terus pelaku datang dari arah belakang saya. Terus tangannya langsung set... dari arah belakang kanannya langsung masuk dan memegang perut anak saya," ungkapnya.

Ortu Sepakat 'Tahan' Laporan

Polisi menyebutkan orang tua korban menerima hasil mediasi setelah mengetahui pelaku, ABS (33), adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Namun, ibu korban, DY, membantah bahwa kasusnya berakhir damai, melainkan hanya 'di-hold' untuk sementara waktu.

Menurut DY, kasus itu tidak berakhir damai begitu saja, tetapi 'di-hold'. DY mengatakan belum ada keterangan dari psikiater yang menyebutkan bahwa pelaku ODGJ sehingga menurutnya laporannya 'di-hold' dulu.

"(Pelaku) diajak ngomong juga tidak jawab atau jawabnya juga ke mana-mana akhirnya polisi menduga bahwa dia gila. Itu kan belum ada surat dari ahlinya psikolog atau psikiater yang menyatakan bahwa dia ODGJ, akhirnya kemarin di-hold," kata DY saat dihubungi detikcom, Senin (27/6/2022).

DY mengaku pihaknya membuat surat pernyataan atau kesepakatan laporannya ditunda dahulu. Laporannya ditunda sampai ada kepastian soal kondisi kejiwaan pelaku dari pihak rumah sakit.

"Kita membuat surat pernyataan kesepakatan bersama, oke kita tunda dulu melapornya, tapi kita harus pastikan dulu orang ini dicek sama yang ahli. Makanya (pelaku) dibawa ke RSJ Serpong," katanya.

DY mengatakan pelaku dirujuk ke RSJ Bogor untuk diobservasi kejiwaannya. DY meminta pelaku dirawat di RSJ dalam waktu yang lama jika memang benar pelaku ini ODGJ.

"Tapi siang tadi dipindahkan RSJ Bogor udah dipindah ke sana untuk diobservasi sampai nanti keluar suratnya kalau misalnya dia ODGJ kami minta supaya dia dikurung di RSJ dengan waktu yang lama," tambahnya.

Jika hasil observasi pelaku dinyatakan normal, maka ia akan membuat laporan polisi.

"Pastinya harus sampai lama lah dia masuk RSJ. Tapi kalau ternyata hasil observasinya itu normal tidak termasuk ODGJ dan bisa diproses kita masukan lagi laporannya. Kemarin dari polisi bilangnya kalau dia gila laporannya tidak bisa diterusin ya udah kalau gitu kita sepakat untuk periksa dulu nge-hold dulu," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads